3. Fecal Immunochemical Test FIT
Data terbaru menunjukkan bahwa FOBT baru yang disebut FIT lebih unggul dari gFOBT yang lebih umum digunakan Allison, 2007; Fraser, et al., 2006.
Pada test ini menggunakan antibodi spesifik hemoglobin manusia, albumin, atau komponen darah lainnya dan lebih spesifik untuk darah manusia dibandingkan
dengan gFOBT. Satu kali pemeriksaan ini memiliki sensitivitas untuk mendeteksi kanker sebesar 60-85 dengan menggunakan satu sampai tiga sampel tinja.
Schwartz, 2010; Fraser, et al., 2012. FIT tidak bereaksi dengan globin yang bukan manusia atau dengan makanan
seperti buah-buahan dan sayuran mentah yang mungkin berisi aktivitas peroksidase. Oleh karena itu pembatasan diet tidak diperlukan bila dengan tes ini. Test ini juga
tidak terpengaruh oleh obat-obatan seperti obat anti-inflamasi nonsteroid atau vitamin C. Semua keunggulan ini dapat memperlihatkan bahwa FIT lebih dapat
diterima bagi mereka yang diskrining dibandingkan gFOBT Allison, 2007.
luminal processing
Gambar 2.3 Skema pemecahan hemoglobin pada feses Young, 2004.
Heme Test gFOBT
Guaiac detects peroxidase activity Interfered with by plant
peroxidases and red meal, vit C Detects bleeding from entire GIT
Hemoglobin
Globin Test-FIT
Antobody detects globin No dietary interference
Detects only colonic bleeding when occult
Keunggulan FIT dibandingkan gFOBT sebagai berikut Allison, 2007:
1. FIT memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang lebih baik.
2. FIT menggunakan antibodi spesifik untuk globin manusia dan tidak seperti
gFOBT, khusus untuk perdarahan kolorektal dan tidak dipengaruhi oleh diet atau obat-obatan.
3. Beberapa FIT dapat dikembangkan untuk pengelolaan sejumlah besar tes
dengan cara standar dengan jaminan kualitas yang baik. 4.
Teknologi baru dari FIT memungkinkan mereka untuk mengukur hemoglobin tinja sehingga sensitivitas, spesifisitas dan laju positif dapat
disesuaikan dalam skrining untuk neoplasia kolorektal. 5.
Instrumen yang dikembangkan untuk beberapa FIT memiliki kemampuan untuk membaca kode bar pada tes. Fitur ini memastikan identifikasi akurat
dari orang yang disaring dan memungkinkan untuk print-out dari hasil serta pengingat print-out untuk keperluan di masa depan.
Keterbatasan dari Uji FIT Allison, 2007:
1. FIT hanya untuk mendeteksi adanya haemoglobin dalam feces.
2. FIT hanya digunakan untuk skrining dan tidak dimaksudkan untuk
menggantikan test prosedur diagnostik. 3.
Adanya darah dalam feces kemungkinan disebabkan juga oleh karena haemoroid, darah dalam urine atau iritasi lambung selain perdarahan
kolorektal. Bila didapatkan hasil positif maka pemeriksaan lain perlu dilakukan untuk menentukan penyebab dan sumber dari perdarahan dalam
spesimen feces.
4. Hasil negatif tidak dapat menyingkirkan adanya perdarahan karena bisa
intermiten. Hasil negatif palsu bisa jadi oleh karena darah tersamar tidak terdistribusi merata dalam feces.
5. Kadang kadang adanya polip atau kanker kolorektal bisa berdarah secara
intermiten atau tidak sama sekali.
Tabel 2.3
Perbandingan karakteristik gFOBT dan FIT Young, 2004.
Test and type Specificity
for neoplasia Sensitivity for cancer
Rehydrated Hemoccult: gFOBT
90 90 with repeated annual
screnning
Hemoccult II: gFOBT 94-98
35-55 with once-off testing. Up to 80 with
repeated annual testing
Hemoccult SENSA: gFOBT
88-92 80 with once-off testing
Heme Select variants: FIT
95 70-82 with once-off
testing
2.5.3 Studi Radiografi