Wacana Larangan Jenis-jenis Wacana Perintah Dalam Bahasa Jawa

5 Kemampuan bahasa : baik b Mitra tutur: 1 Usia : lebih muda 2 Status : sejajar c Maksud tutur : nasihat atau pesan d Urutan tutur : ngoko dan krama e Tempatsuasana : nonformal

3.7. Wacana Larangan

Wacana direktif yang berisi agar orang lain untuk melakukan suatu tindakan dengan jalan atau cara melarangnya. Hal itu berarti bahwa wacana perintah itu berisi larangan agar orang lain jangan melakukan tindakan seperti yang diinginkan oleh penutur. Untuk jelasnya perhatikan wacana 8 berikut ini. 8 Rasah dipikir jero-jero, ta Jer wong urip mung saderma nglakoni lan digaris dining Pangeran kang Maha Kuwasa. Mula sing baku wong urip iki seneng gawe becik marang sapadha-padha. Awake dhewe bakal entuk dalan kang kepenak. Ning kosok baline yen wong urip iki mung gawe susahe liyan, iya padha karo kowe rupake dalane dhewe. Janganlah dipikir terlalu mendalam, ya. Karena orang hidup itu hanya sekedar menjalani dan sudah ditetapkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, yang baku orang hidup harus berbuat baik dengan sesama manusia. Kita akan mendapatkan jalan kehidupan yang lurus. Tetapi sebaiknya jika orang sering membuat susah orang lain berarti nantinya akan menyusahkan dirinya sendiri. Wacana 8 di atas merupakan wacana direktif yang berisi suatu larangan. Hal itu dapat diketahui dari adanya pemakaian kata-kata tertentu yang menyatakan suatu larangan, yaitu kata rasah jangan. Oleh karena itu, wacana 8 tersebut dapat digolongkan sebagai wacana yang berisi larangan. Wacana jenis ini biasanya dipakai oleh orang mempunyai kedudukan lebih tinggi jika dibandingkan oleh mitra tuturnya. Sebaliknya, jika maksud tuturan itu suatu larangan yang berasal dari bawahan, maka 15 wujudnya bukan sebagai wacana larangan, melainkan berupa wacana permohonan atau permintaan. Berdasarkan unsur komponen tuturnya, wacana 8 di atas dapat dianalisis dengan hasil sebagai berikut. a Penutur: 1 Usia : lebih tua 2 Status : lebih tinggi 3 Watak : terbuka 4 Aspirasi : kofiguratif 5 Kemampuan bahasa : sedang b Mitra tutur: 1 Usia : lebih muda 2 Status : lebih rendah 3 Hubungan : akrab c Maksud tutur : larangan d Urutan tutur : ngoko e Tempatsuasana : nonformal

D. Latar Belakang Peserta Tutur