Wacana Bujukan Jenis-jenis Wacana Perintah Dalam Bahasa Jawa

perintah dengan ditambahi adanya persyaratan tertentu. Hal itu dapat dilihat pada kalimat ke 4 wacana 5 di atas yang berupa Mula majua kowe Werkudara, yen pancen kowe senopati Pandhawa Oleh karena itu, majulah kamu Werkudara, jika memang kamu senopati Pandhawa. Hal itu berarti penutur memerintah Werkudara dengan syarat jika memang Werkudara itu sebagai senopati dari Pndhawa. Dengan demikian, wacana 5 dapat dikategorikan sebagai jenis wacana tantangan. Berdasarkan komponen tutur, wacana 5 dapat dianalisis dengan hasil sebagai berikut. a Penutur: 1 Watak : kasar 2 Emosi : mudah marah 3 Aspirasi : - 4 Kemampuan bahasa : baik 5 Usia : sebaya b Mitra tutur: 1 Status : tinggi 2 Hubungan : tidak akrab c Maksud tutur : tantangan d Urutan tutur : ngoko e Tempatsuasana : formal

3.5. Wacana Bujukan

Jenis wacana direktif yang berisi bujukan ini secara eksplisit memang sulit untuk diketahui. Mengingat wacana itu tidak memiliki pemarkah yang jelas. Pada wacana bujukan ini penanda cenderung berupa kata-kata yang berarti harapan. Untuk jelasnya perhatikan wacana 6 berikut. 6 Kados pundi kemawon Rama sampun kagungan penganggep menawa kula menika kados dene barang. Kula mboten gadhah wenang milih priya ingkang satuhu kula tersnani. Oh, Rama Menapa sampeyan ndalem mentala nyawang badhe risakeng gesang kula jalaran badhe sesemahan kaliyan priya ingkang mboten kula tresnani. Mila, kula matur mugi-mugi Rama menggalih kawontenan menika. 12 Bagaimanapun juga Bapak jangan mempunyai anggapan bahwa saya ini hanya seperti barang mati. Saya tidak memiliki hak untuk memilih pria yang sangat saya cintai dengan tulus. Oh, Bapak. Mengapa Bapak tega melihat saya hidup menderita dengan orang tidak saya cintai. Oleh karena itu, saya mohon semoga Bapak memikirkan hal ini. Wacana 6 di atas merupakan jenis wacana yang berisi suatu pengharapan agar mitra tutur dapat menerima saran atau permohonan si penutur. Hal itu dapat diketahui dari pemakaian unsur kebahasaan seperti mugi-mugi mudah-mudahan, semoga. Namun, yang jelas bahwa wacana 6 di atas berisi tentang sesuatu harapan yang menginginkan mitra tutur bersedia melakukan suatu tindakan dengan didasari rasa kasihan, kasih sayang dan sebagainya. Jadi, wacana 6 itu dapat dinamakan wacana direktif yang berisi bujukan. Berdasarkan unsur komponen tutur, wacana 6 dapat dianalisis dengan hasil sebagai berikut. a Penutur: 1 Usia : lebih muda 2 Watak : pasrah, lemah 3 Aspirasi : kofiguratif 4 Emosi : sedih 5 Kemampuan bahasa : baik b Mitra tutur: 1 Usia : lebih tua 2 Aspirasi : postfiguratif 3 Status : lebih tinggi c Maksud tutur : bujukan d Hubungan : akrab anak dan ayah e Urutan tutur : krama inggil f Tempatsuasana : nonformal

3.6. Wacana Nasihat atau Pesan