SENAM LANSIA TINJAUAN PUSTAKA

Melakukan pencegahan tersier, dilakukan sesudah terdapat gejala penyakit dan cacat, mencegah cacat bertambah dan ketergantungan, serta perawatan bertahap. Jenis pelayanan pencegahan tersier adalah sebagai berikut; Mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilitasi rehabilitasi dan membatasi ketidakmampuan akibat kondisi kronis, misalnya oesteoporosis atau inkontinensia urin. Berdasarkan penjelasan diatas, telah dijalaskan bahwa proses menua merupakan proses terus-menerus berkelanjutan secara alamiah dan umumnya dialami oleh semua makhluk hidup, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh tidaklah sama. Salah satu cara yang dapat memperlambat proses penuaan adalah dengan melakukan senam. Keikutsertaan lansia dalam kegiatan senam adalah merupakan cara pencegahan primer yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses penuaan karena senam memiliki banyak manfaat.

2. SENAM LANSIA

2.1. Defenisi Senam adalah gerakan badan dengan gerakan tertentu kamus bahasa Indonesia,1999. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun maryam, 2008. Jadi senam lansia adalah gerakan badan dengan gerakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Universitas Sumatera Utara 2..2. Manfaat Senam Lansia Menurut Maryam 2008, manfaat melakukan senam secara teratur dan benar dalamjangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut: a. Mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik. b. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia. c. Daya tahan tubuh meningkat. d. Membentuk kondisi fisik kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan. e. Membentuk berbagai sikap kejiwaan membentuk keberanian, kepercayaan diri, kesiapan diri, dan kesanggupan bekerja sama. f. Meningkatkan kesehtan mental, mengurangi ketegangan dan sters. g. Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendri dan masyarakat. h. Memberikan rangsangan bagi saraf-saraf yang lemah. 2.3. Prinsip-Prinsip Senam Lansia Menurut Pujiastuti 2003, prinsip- prinsip senam adalah sebagai berikut: a. Gerakan Pemanasan Pemanasan bertujuan untuk memberi dorongan hasrat agar bersemangat, memanaskan jaringan tubuh agar tidak kaku akibat lama tidak bergerak dan mencegah cedera yang mungkin timbul akibat gerakan lanjut. Pemansan akan Universitas Sumatera Utara meningkatkan denyut jantung, tekan darah, konsumsi oksigen, dilatasi pembuluh darah. Gerakan dimulai dari bagian proksimal ked distal, tidak membebani sendi, dan disertai peregangan. b. Gerakan Inti Gerakan inti sangat bergantung pada sasaran latihan yang diinginkan. lamanya gerakan inti kurang lebih berlangsung 20-39 menit atau di sesuaikan dengan tujuan. Gerakan inti bertujuan untuk meningkatkan kebugaran, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kelenturan sendi, dan meningkatkan ketangkasanketerampilan. c. Gerakan Pendinginan Gerakan pendinginan dapat menurunkan kerja jantung secara perlahan dan keseluruhan proses metabolisme yang meningkat selama latihan. Keuntungan pendinginan, yaitu mencegah penggumpalan darah dalam vena, mencegah kekakuan dan nyeri otot. 2.4. Dosis latihan Menurut Pujiastuti 2003, Secara umum dosis latihan dijabarkan sebagai berikut. a.. Frekuensi Dilakukan tiga atau lima kali per minggu. Untuk meningkatkan kebugaran jantung paru minimal harus berlatih tiga kali dalam seminggu. b. Intensitas Universitas Sumatera Utara Bagi pemula intensitas yang dianjurkan adalah 50-60 dari VO 2 maks. Untuk meningkatkan kebugaran jantung paru. American College Of Sports ACSM menganjurkan latihan dengan intensitas 60-90 dari denyut jantung maksimal. c. Durasi Untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi kebugaran jantung paru, berlatih pada zona latihan selama 15-30 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5-10 menit. d. Macam Untuk mendapat kebugaran jasmani yang adekuat, jenis latihan harus disesuaikan dengan manfaat yang diharapkan. Misalnya senam Tai Chi Chuan TC adalah salah satu bentuk latihan fisik yang menggabungkan latihan pernafasan, relaksasi, dan struktur gerakan yang pelan dan lamban yang mempunyai manfaat tinggi bagi lansia. 2.5. Prinsip Program Latihan Fisik Senam Menurut Maryam 2008, program latihan fisik senam mempunyai prisip sebagai berikut. a. Membantu tubuh agar tetap bergerak. b. Menaikan kemampuan daya tahan tubuh. c. Memberikan kontak psikologis dengan sesame sehingga tidak merasa terasing. d. Mencegah terjadinya cedera. e. Menghambat proses penuaan. Universitas Sumatera Utara 2.6. Pakaian Senam Menurut Pujiastuti 2003, pakaian yang digunakan sebaikanya mempertimbangkan hal-hal berikut. a. Tidak menghalangi gerakan ketatkendur. b. Cukup ventilasi. c. Mudah menyerap keringat, d. Tampak rapi dalam penampilan. e. Bahan katun murni. f. Sepatu datar supaya tidak menghalangi peregangan betis.

3. FAKTOR-FAKTOR KEIKUTSERTAAN LANSIA DALAM

Dokumen yang terkait

Kualitas Hidup Wanita Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi

10 79 87

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Lansia Di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung

7 124 87

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi Ibu-ibu lansia dalam kegiatan Bina Keluarga Lansia

0 10 115

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjoul.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjoul.

0 1 16

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KELOMPOK LANSIA DI KOTA BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN WAKTU LUANG UNTUK REKREASI.

4 18 52

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

0 0 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

0 5 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Di Desa Kauman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM KEGIATAN SENAM AEROBIK DI SMK NEGERI SE KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 46