Sudut Pandang Stres. TINGKAT STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA BIDIKMISI DAN NON BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVESITAS NEGERI YOGYAKARTA.

15 Setiap individu mempunyai respon stres yang berbeda-beda hampir pasti merasakan distress sehingga perlu mencapai keseimbangan. Keseimbangan mampu dilakukan dengan mengurangi jumlah dan jenis tuntutan serta membangun sumber-sumber kemampuan individu mengatasinya sehingga terhindar dan meminimalkan efek distress Terry dan Olga,2004. Kesimpulannya bahwa penggolongan stres terdiri dari distress dan eustress. Distress memiliki efek negatif bagi tubuh, ketika didalam diri individu mempunyai tuntutan tinggi namun dalam mengatasinya tidak memiliki peningkatkan dan sedikit tuntutan yang menyebabkan kebosanan dan frustasi. Eustress diartikan stres bersifat positif dengan situasi individu mampu mengontrol dirinya dalam berbagai tantangan, tugas maupun tuntutan sehingga menjadi produktif dan kreatif.

3. Sudut Pandang Stres.

Teori dasar tentang stres menurut Ray, Windy dan James Syamsyu Yusuf,2011 disimpulkan ke dalam tiga variabel pokok, meliputi : a. Variabel Stimulus atau engineer approach pendekatan rekayasa Pendekatan ini yang mengkonsepsikan stres sebagai suatu stimulus atau tuntutan yang mengancam berbahaya, yaitu tekanan dari luar yang dapat menyebabkan sakit menggangu kesehatan. b. Variabel Respon atau physiological approach pendekatan fisiologis 16 Pendekatan ini yang didasarkan pada model triphase dari Hans Selye. Hans Selye mengembangkan konsep yang lebih spesifik tentang reaksi manusia terhadap stressor, bernama GAS General Adaptation Syndrome. GAS Gibson dkk, 1993;205 terdapat tiga fase yang berbeda tersebut diacu sebagai peringatan, perlawanan, dan peredaan. Tahap Peringatan alarm stage adalah awal pengerahan dimana tubuh bertemu tantangan yang ditimbulkan penekanan. Jika penekanan sudah dikenali, otak segera mengirim suatu pesan biokimia ke seluruh system dalam tubuh. Jika penekanan terus berlanjut, GAS maju ke dalam tahap perlawanan. Tanda-tanda yang menunjukan tahap perlawanan dan berjuang melawan penekanan. Tahap GAS terakhir adalah peredaan exhaustion merupakan perlawaan yang panjang dan terus menerus terhadap penekanan yang sama pada akhirnya mungkin menghabiskan kekuatan dan system perlawanan terhadap penekanan mejadi kendur. GAS menempatkan tuntutan yang luar biasa terhadap tubuh karena organisme memilki keterbatasan melawan stres sehingga individu yang bersangkutan lebih mudah sakit. c. Variabel interaktif variabel ini meliputi dua teori yaitu teori interaksional dan teori transaksional. Teori interaksional memfokuskan pada aspek keterkaitan antara individu dengan lingkungannya, dan hakikat 17 hubungan antara tuntutan pekerjaan dengan kebebasan mengambil keputusan. Teori transaksional memfokuskan pada aspek kognitif dan afektif dalam berinteraksi dengan lingkungan, serta gaya “coping“ yang dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep stres terdiri dari 3 variabel ialah variabel stimulus, variable respon dan variabel interaktif. Variabel stimulus yaitu tekanan berasal dari luar maupun dalam yang menggangu kesehatan. Variabel respon mengembangkan bentuk reaksi manusia terhadap stressor yang dinamakan GAS meliputi tahap alarm, resistance dan exhaustion. Variable interaktif meliputi dua teori adalah teori interaksional dan teori transaksional.

4. Gejala-gejala stres