107
4. Implementasi Implementation
Tahap implementasi meliputi uji coba LKS dan analisis data hasil uji coba LKS yang dikembangkan. Uji coba LKS dilaksanakan secara terbatas pada 31
peserta didik kelas X TKR 2 di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Penjelasan dari tahap impementasi adalah sebagai berikut.
a. Uji Coba LKS
Uji coba dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2016 sampai 14 April 2016 oleh guru matematika di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dan peneliti sebagai
observer. Uji coba dilaksanakan secara terbatas pada 31 peserta didik di kelas X TKR 2 yang dipilih secara acak. Uji coba berlangsung selama delapan kali
pertemuan. Jadwal pelaksanaan uji coba adalah sebagai berikut. Tabel 15. Jadwal pelaksanaan uji coba LKS
Uji coba ke-
Hari, tanggal Jam ke-
Materi 1
Rabu, 17 Februari 2016
07.00 – 08.30 WIB
1-2 Pertidaksamaan
Linier Satu Variabel 2
Senin, 22 Februari 2016
07.00 – 08.30 WIB
1-2 Pertidaksamaan
Linier Dua Variabel
3 Rabu, 24 Februari
2016 07.00
– 08.30 WIB 1-2
Sistem Pertidaksamaan
Linier
4 Senin, 29 Februari
2016 07.00
– 08.30 WIB 1-2
Model Matematika 5
Kamis, 3 Maret 2016
07.00 – 08.30 WIB
1-2 Nilai Optimum
6 Kamis, 7 April
2016 07.00
– 08.30 WIB 1-2
Nilai Optimum 7
Senin, 11 April 2016
07.00 – 08.30 WIB
1-2 Garis Selidik
8 Kamis, 14 April
2016 07.00
– 08.30 WIB 1-2
Tes Hasil Belajar
108
Secara umum proses pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru membuka dan mempersiapkan peserta didik untuk memulai pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, membaca doa bersama, dan mengecek kehadiran peserta didik. Guru memberikan LKS yang akan diujicobakan,
memberikan informasi tentang materi pokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik. Pada kegiatan
inti, peserta didik diminta untuk berkelompok dan berdiskusi mengerjakan LKS yang disediakan. Pembelajaran inti dilaksanakan sesuai tahap-tahap pendekatan
saintifik yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan penutup, kegiatan pembelajaran diakhiri
dengan kesimpulan pembelajaran yang dilakukan bersama-sama guru dan peserta didik, pemberian tugas, memberitahukan materi yang akan dipelajari berikutnya
dan salam. Deskripsi setiap pertemuan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Gambar 38. Suasana pembelajaran di kelas
109
Pertemuan pertama, peserta didik diberikan LKS 1 Pertidaksamaan Linier. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali konsep pertidaksamaan linier satu
variabel. Peserta didik diajak untuk memahami permasalahan pertidaksamaan pada Masalah 1.1 dan tanda-tanda pertidaksamaan
, , , . Selain itu, peserta didik juga diminta mengerjakan aktivitas kelas 1.1 dan 1.2 secara berkelompok. Pada
pertemuan ini, peserta didik diminta untuk menentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linier satu variable dan menggambarnya pada garis bilangan.
Peserta didik dibimbing untuk memahami daerah penyelesaian pertidaksamaan linier satu variable melalui aktivitas kelas yang disediakan.
Pertemuan ke-2, peserta didik melanjutkan mengerjakan LKS 1 Pertidaksamaan Linier. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali
pertidaksamaan linier satu variable pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik diminta untuk berkelompok dan berdiskusi untuk memahami Masalah 1.2. Selain
itu, peserta didik diminta mengerjakan aktivitas kelas 1.3. Pada pertemuan ini, peserta didik diajak untuk memahami konsep daerah penyelesaian pertidaksamaan
linier dua variabel menggunakan metode grafik. Metode ini telah dipelajari peserta didik pada semester sebelumnya, tapi masih banyak peserta didik yang merasa
kesulitan. Guru membantu peserta didik untuk mengerjakan aktivitas kelas dalam LKS. Di akhir pembelajaran, latihan soal diberikan sebagai upaya penguatan
pemahaman peserta didik.
110
Gambar 39. Kegiatan berdiskusi peserta didik Pertemuan ke-3, peserta didik diberikan LKS 2 Sistem Pertidaksamaan Linier.
Peserta didik diajak untuk memahami permasalahan sistem pertidaksamaan linier dua variable pada Masalah 2.1. Pada pertemuan ini, peserta didik diajak untuk
menentukan daerah penyelesaian dari permasalahan sistem pertidaksamaan linier. Peserta didik diminta untuk mengerjakan aktivitas kelas 2.1 dan latihan 2 secara
berkelompok. Di akhir pembelajaran, peserta didik dapat membuat kesimpulan langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
linier dua variable dan diberikan tugas untuk mengerjakan uji kompetesi 1. Selama proses pembelajaran, guru menambahkan cara menentukan titik potong terhadap
sumbu x dan sumbu y menggunakan tabel agar mudah dipahami peserta didik. Pertemuan ke-4, peserta didik diberikan LKS 3 Model Matematika.
Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali konsep sistem pertidaksamaan linier pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik diajak memahami model
matematika melalui uraian materi dan masalah 3.1 yang terdapat pada LKS. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok kemudian diminta untuk mengerjakan aktivitas
111
kelas 3.1 sampai 3.4. Peserta didik dibimbing untuk mengubah soal cerita dari permasalahan program linier menjadi model matematika. Peserta didik juga
menentukan daerah penyelesaian dari model matematika yang didapatkan pada kegiatan mengasosiasi. Gambar kegiatan mengasosiasi peserta didik adalah sebagai
berikut.
Gambar 40. Kegiatan mengasosiasi peserta didik Pertemuan ke-5, peserta didik diberikan LKS 4 Nilai Optimum. Peserta didik
diajak memahami fungsi objektif dan menentukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode titik pojok. Peserta didik membaca,
berdiskusi, dan bertanya mengenai uraian materi dan masalah 4.1 pada LKS. Peserta didik dikelompokkan menjadi 6 kelompok kemudian diminta mengerjakan
aktivitas kelas 4.1 sampai 4.4. Peserta didik dibimbing untuk menemukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode titik pojok.
Peserta didik sedikit mengalami kesulitan dikarenakan langkah-langkah penyelesaian yang sangat banyak. Hal ini mengakibatkan LKS yang dikerjakan
belum selesai sampai pembelajaran berakhir.
112
Pertemuan ke-6, peserta didik melanjutkan mengerjakan LKS 4 Nilai Optimum. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali materi yang
didapatkan pada pertemuan sebelumnya dan aktivitas kelas yang sudah dikerjakan. Peserta didik melanjutkan berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan aktivitas
kelas berikutnya. Setelah mengerjakan aktivitas kelas, peserta didik diminta untuk menuliskan hasil pekerjaannya dalam kertas karton untuk dipresentasikan di depan
kelas. Guru membimbing dan mengarahkan diskusi antar peserta didik yang mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Gambar 41. Kegiatan mengkomunikasikan peserta didik Pertemuan ke-7, peserta didik diberikan LKS 5 Garis Selidik. Peserta didik
diminta berkelompok dan berdiskusi mengenai garis selidik dan menentukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan garis selidik. Peserta
didik diajak untuk dapat menentukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan garis selidik dari masalah 5.1. Peserta didik dibimbing untuk
113
mengerjakan aktivitas 5.1 dan latihan soal. Beberapa peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan nilai optimum menggunakan metode garis selidik.
Pertemuan ke-8, peserta didik melaksanakan tes hasil belajar. Tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi program
linier yang dipelajari. Data hasil tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada Lampiran C.9. Tes hasil belajar ini yang nantinya digunakan untuk mengetahui
keefektifan LKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran. Selain itu, peserta didik diminta untuk mengisi angket respon siswa. Angket respon siswa bertujuan
untuk mengetahui respon peserta didik dan evaluasi LKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui
kepraktisan LKS yang dikembangkan dalam pembelajaran.
b. Analisis Data Hasil Uji Coba LKS