17 g.
Faktor Kebebasan Keleluasaan manusia untuk berpikir
divergen
menyebar yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah dan bebas
memilih masalah sesuai kebutuhan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut peneliti adalah latihan dan
pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh anak melalui interaksi dengan lingkungan. Interaksi anak dengan lingkungan akan memberikan memicu
tumbuhnya proses asimilasi, akomodasi, dan pada akhirnya mencapai ekuilibrium atau pemahaman.
3. Tahapan Perkembangan Kognitif Anak
Diana Mutiah 2010: 53 mengungkapkan bahwa teori fundamental Piaget adalah ide bahwa perkembangan anak-anak melalui beberapa tahap, termasuk
tahapan perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif ini merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan. Piaget melukiskan perkembangan kognitif
ke dalam empat tahap, yaitu:
a. Fase Sensorimotor lahir-2 tahun
Pada fase ini anak berinteraksi dengan sekitarnya melalui aktivitas sensoris melihat, meraba, merasa, mencium, dan mendengar dan persepsinya terhadap
gerakan fisik, dan aktivitas yang berkaitan dengan sensoris tersebut. Fase sensorimotor dimulai dengan gerakan-gerakan refleks yang dimiliki anak sejak
18 anak dilahirkan. Pada masa ini, anak mulai membangun pemahamannya tentang
lingkungan melalui kegiatan sensorimotor seperti menggenggam, mengisap, melihat, melempar, dan secara perlahan mulai menyadari bahwa suatu benda tidak
menyatu dengan lingkungannya. b.
Fase Praoperasional 2-7 tahun Pada fase ini, anak mulai menyadari bahwa pemahamannya tentang benda-
benda di sekitarnya tidak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan sensorimotor, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan yang simbolis.
Pada fase praoperasional, anak tidak berpikir secara operasional, yaitu suatu proses berpikir yang dilakukan dengan jalan menginternalisasi suatu
aktivitas yang memungkinkan anak mengaitkannya dengan kegiatan yang telah dilakukannya sebelumnya. Fase praoperasional dibagi menjadi tiga subfase, yaitu
subfase simbolis, subfase berpikir secara egosentris, dan subfase berpikir secara intuitif.
c. Fase Operasional Konkret 7-12 Tahun
Pada fase ini kemampuan anak untuk berpikir secara logis sudah berkembang, dengan syarat, objek yang menjadi sumber berpikir logis tersebut
hadir secara konkret. d.
Fase Operasional Formal 12 tahun sampai usia dewasa Fase operasi formal ditandai oleh perpindahan dari cara berpikir konkrit ke
cara berpikir abstrak. Kemampuan berpikir abstrak dapat dilihat dari kemampuan mengemukakan ide-ide, memprediksi kejadian yang akan terjadi, dan melakukan
19 proses berpikir ilmiah, yaitu mengemukakan hipotesis dan menentukan cara untuk
membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Dari penjelasan tentang fase-fase perkembangan kognitif pada anak yang
dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa anak pada Kelompok A 4-5 tahun sedang berada pada fase praoperasional. Pada fase ini cara berpikir anak
bersifat simbolis, egosentris, dan intuitif.
4. Tahapan Perkembangan Kognitif Anak usia 4-5 Tahun