14 akomodasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan proses ekuilibrasi.
Ekuilibrasi adalah proses bergerak dari keadaan disekuilibrium ke ekuilibrium.
Proses tersebut berjalan terus dalam diri seseorang melalui asimilasi dan akomodasi.
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam teori perkembangan kognitif menurut Piaget, terdapat beberapa konsep yang saling
berkaitan. Konsep tersebut adalah inteligensi, skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Dalam sebuah proses perkembangan, pasti terdapat unsur-unsur atau faktor yang mempengaruhi kelangsungan perkembangan itu sendiri. Faktor tersebut bisa
berupa faktor eksternal maupun internal. Menurut Soemarti Patmonodewo 2003: 20 perkembangan kognitif dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan
perkembangan hubungan antar sel otak. Kondisi kesehatan dan gizi anak walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengeruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak, yaitu:
a. Faktor Hereditas Keturunan
Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat Schopenhauer, mengemukakan bahwa manusia yang lahir sudah membawa
15 potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Taraf inteligensi
sudah ditentukan sejak lahir Ahmad Susanto, 2011: 59. b.
Faktor Kematangan Unsur biologis mempengaruhi kematangan seorang anak. Kematangan
fisik maupun psikis dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing Ahmad Susanto, 2011: 59. Kematangan
struktur dan fisik seseorang akan sangat berpengaruh pada awal perkembangan inteligensi. Setelah struktur dan fisik itu berfungsi penuh, pengaruhnya terhadap
perkembangan berpikir tidak kentara lagi Paul Suparno, 2001: 105. c.
Faktor Latihan dan Pengalaman Paul Suparno 2001: 105 menyatakan bahwa unsur yang penting dalam
mengembangkan pemikiran seseorang adalah latihan dan pengalaman. Pengalaman tersebut bisa didapatkan dari mana saja, salah satunya dari
lingkungan. Menurut Ahmad Susanto 2011: 59, taraf inteligensi seseorang ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan.
Dari lingkungannya, anak juga akan belajar untuk membandingkan pemikiran dan pengetahuan yang telah dibentuknya dengan pemikiran dan pengetahuan orang
lain. Anak tertantang untuk semakin mengembangkan pemikiran dan pengetahuannya sendiri. Selain itu, semakin banyak anak berlatih dalam
memecahkan sebuah masalah, anak akan semakin mengerti dan mengembangkan skema pengetahuan yang telah dimiliki anak.
16 d.
Ekuilibrasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ekuilibrasi adalah proses
pergerakan dari disekuilibrium menjadi ekuilibrium. Proses ekuilibrasi ini juga mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak, karena apabila anak sering
melakukan proses ekuilibrasi, maka anak akan sering mencapai ekuilibrium dan skema pengetahuan lebih sering bertambah sehingga pengetahuan yang dimiliki
anak akan semakin berkembang. Agar anak sering mengalami proses ekuilibrasi, maka proses disekuilibrasi
harus sering dimunculkan. Untuk menunjang proses disekuilibrasi, Piaget Paul Suparno, 2001: 59 menyarankan agar memberikan hal-hal menantang kepada
anak, atau yang membuat anak mengalami konflik dalam pikirannya. Konflik berpikir inilah yang menantang anak melakukan asimilasi dan akomodasi pada
skema awal. e.
Faktor Minat dan Bakat Minat mengarahkan perbuatan kepada tujuan dan merupakan dorongan
untuk berbuat lebih giat dan lebih baik Ahmad Susanto, 2011:60. Bakat dan minat seseorang terhadap sesuatu akan mempengaruhi tingkat kecerdasan orang
tersebut. Seseorang yang memiliki bakat atau minat tertentu akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya.
f. Faktor Pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan berpikir. Ada dua pembentukan yaitu pembentukan
sengaja sekolah formal dan pembentukan tidak sengaja pengaruh alam sekitar.
17 g.
Faktor Kebebasan Keleluasaan manusia untuk berpikir
divergen
menyebar yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah dan bebas
memilih masalah sesuai kebutuhan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut peneliti adalah latihan dan
pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh anak melalui interaksi dengan lingkungan. Interaksi anak dengan lingkungan akan memberikan memicu
tumbuhnya proses asimilasi, akomodasi, dan pada akhirnya mencapai ekuilibrium atau pemahaman.
3. Tahapan Perkembangan Kognitif Anak