PENGARUH PEMANFAATAN ALAT- ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
PENGARUH PEMANFAATAN ALAT- ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN
FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
(Studi Eksperimental Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 4 Gedongtataan Tahun Pelajaran 2012/2013)
(Skripsi)
Oleh AJENG PRATIWI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(2)
ABSTRAK
PENGARUH PEMANFAATAN ALAT- ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN
FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
(Studi Eksperimental Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 4 Gedongtataan Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
AJENG PRATIWI
Hasil observasi di SMP N 4 Gedongtataan, diketahui bahwa aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa belum dikembangkan secara optimal. Hal ini dikarenakan selama ini guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang kurang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan aktivitas belajar dan
penguasaan materi oleh siswa. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa yaitu dengan media pembelajaran alat-alat laboratorium melalui metode diskusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan alat-alat laboratorium
terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu dengan desainpretest posttest kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII C dan VIII D yang dipilih dari populasi secaracluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai
(3)
iii
pretestdanposttestyang dianalisis secara statistik melalui uji U dengan program SPSS versi 17 pada taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa gambaran penguasaan materi oleh siswa dianalisis menggunakan ujiMann-WhitneyU (uji U), data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan menghitung presentase, dan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan alat-alat laboratorium dianalisis dengan menghitung presentase skor angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penguasaan materi oleh siswa kelas eksperimen lebih tinggi (eksperimen = 65,81; kontrol = 29,1). Selain itu, rata-rata peningkatan penguasaan materi oleh siswa semua indikator yang diamati pada kelas eksperimen juga lebih tinggi (eksperimen = 57,2%; kontrol = 20%). Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen juga menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi (eksperimen = 79,9; kontrol = 72,21). Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap pemanfaatan media alat-alat laboratorium. Dengan demikian,
pembelajaran memanfaatkan media alat-alat laboratorium berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Kata kunci: media alat-alat laboratorium, metode diskusi, aktivitas belajar, penguasaan materi
(4)
PENGARUH PEMANFAATAN ALAT- ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN
FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
(Studi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 4 Gedongtataan Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
AJENG PRATIWI Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(5)
Judul Skripsi : PENGARUH PEMANFAATAN ALAT-ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 4 Gedongtataan Tahun Ajaran 2012/2013)
Nama Mahasiswa : Ajeng Pratiwi Nomor Pokok Mahasiswa : 0813024015 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed Rini Rita T.Marpaung, S.Pd., M.Pd NIP 19571107 198603 1 002 NIP 19770715 200801 2 020
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si.
(6)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed. __________
Sekretaris : Rini Rita T.Marpaung, S. Pd., M. Pd. __________
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si. __________
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di PT Gunung Madu Plantation, 02 April 1990 yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Herlambang Wisnu Dewanto dan Nur harini.
Pendidikan formal pertama yang ditempuh penulis dimulai dari SD Negeri 1 PT Gunung Madu Plantation (1996-2002) dan dilanjutkan di SMP Satya Dharma Sudjana PT Gunung Madu Plantation (2002-2005). Kemudian penulis
menamatkan jenjang pendidikan menengahnya pada tahun 2008 di SMA Muhammadiyah 1 Metro (2005-2008). Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 4 Gedongtataan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Pesawaran. Selain itu penulis melaksanakan penelitian pendidikan di SMP Negeri 4
(8)
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, untuk segala rahmat dan nikmat-Nya yang tak berujung, pemberi kekuatan besar untuk terus bangkit bahkan di saat-saat aku kalah. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, sang teladan dalam segala
bentuk kebajikan.
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai bentuk bukti cinta dan kasihku kepada: Ibu dan Bapak, sungguh aku berterimakasih karena ridho Allah dan doa tulus mereka,
untuk setiap tegurannya saat aku lalai, senyum perngertian, pelukkan hangat dan tepukan semangat untuk membuatku kembali berlari. Ribuan terima kasih tak selalu cukup untuk mengungkapkan rasa syukurku untuk dapat lahir dari orangtua seperti
kalian.
Adikku satu-satunya yang tercinta Rakha Adipa yang selalu ada untukku dan selalu memberi semangat, juga semua keluarga besar Soewarno (Eyang Suwarno Tjitro , Eyang
Supijah Hartati, Bude Evanti Dian Pratitis, Te Anika Suryandari, Om kukuh Kuncara, Bulik Indiyah Sarweni, Om Hugeng Saptoto, Mas Prima Tranujaya, Mas Pradipta Yoarsa)
dan keluarga besar Ngadimun (Kung Ngadimun, Uti Sumiyem, Bulik Lisminingsih, Om Cahyo Sejati, Adistya Cahya, Om Suharto, Tante Nur Aisyah, Arning Suharto, Om Tri
Wahono, Bulik Sumi, Rangga Saputra, Rafa) yang selalu memberi doa, dukungan dan motivasinya selama perjalanan hidupku.
Seluruh Guruku, Dosen dan Pembimbing, karena tanpa mereka aku bukan apa-apa. Sahabat-sahabatku, Dzul Fithria Mumtazah, Novria Wandira, Iska Widia Renny kalian adalah separuh dari langkah perjalanan hidup ini. Sahabat-sahabatku Eva Febriyanti R
dan Wahyu Sri Sukarsih yang selalu setia menemaniku dan menghiburku. Sahabat-sahabat kerenku, Trio Deswa Rahman, Purwa Pramana, Sasmedhy Prabowo, Alfi Jaiz dan
Kakakku tersayang Firman Solihin.
Teman-teman KKN/PPL, Siti Rohana, I Gede Gunawan, Fairus, Mifta Amalia Sopha, Infandiyah, Lia Novayanti, Putri Wulandari, Gestiana dan Ovi Ardila. Keluarga besar
Bapak lurah Desa Taman Sari Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran. Teman-teman Mandibula yang selalu kompak dan selalu saya banggakan.
(9)
Motto
Allah telah menciptakan anda dengan begitu indah dan sempurna, sisanya anda lah yang menentukan hitam
putihnya hidup (ajeng pratiwi)
Hidup INIADALAH SEBUAH TAKDIR YANG TELAH DITULISKAN, JALANI DENGAN IKHLAS MAKA SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA
(10)
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ajeng Pratiwi
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813024015 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Bandar Lampung, September 2012 Yang menyatakan
Ajeng Pratiwi NPM 0813024015
(11)
xi
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul“PENGARUH PEMANFAATAN ALAT-ALAT LABORATORIUM MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP
AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN(Studi
Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 4 Gedongtataan Tahun Pelajaran 2012/2013)”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Pramudiyati, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed., selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai; 5. Rini Rita T.Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II yang terus
memberikan motivasi, semangat dan dukungan hingga skripsi ini dapat selesai;
(12)
6. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembahas yang telah memberikan masukan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
7. Moh. Farham Fahmi, S. Pd., selaku Kepala SMP N 4 Gedongtataan dan Khoirina, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VIII C dan VIII D SMP N 4 Gedongtataan atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung; 9. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan; serta adikku dan keluarga
besarku atas dukungan yang kalian berikan;
10. Rekan-rekan Mandibula (Mahasiswa Pendidikan Biologi 2008), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan; serta para sahabat KKN dan semua sahabat terbaikku;
11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, September 2012 Penulis
(13)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
F. Kerangka Pikir ... 7
G. Hipotesis Penelitian ... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Alat-Alat Laboratorium ... 10
B. Metode Diskusi... 13
C. Aktivitas Belajar... 15
D. Penguasaan Materi ... 17
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Desain Penelitian ... 21
D. Prosedur penelitian... 22
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ... 27
F. Teknik Analisis Data ... 28
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38
(14)
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN 1. Silabus... 54
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 59
3. Lembar Penuntun Praktikum ... 72
4. SoalPretestdanPosttest... 132
5. Data Hasil Penelitian ... 138
6. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 148
7. Foto-Foto Penelitian ... 153
(15)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kriteria penguasaan materi ... 20
2. Lembar observasi aktivitas siswa kelas eksperimen... 33
3. Klasifikasi presentase aktivitas siswa ... 34
4. Skor per soal angket... 35
5. Penskoran angket tanggapan siswa kelas eksperimen pada pembelajaran menggunakan media alat-alat laboratorium ... 35
6. Tabulasi data angket tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap penggunaan media alat-alat laboratorium ... 36
7. Tafsiran presentase jawaban angket... 37
8. Persentase aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol... 38
9. Hasil uji normalitas nilaipretest, posttest,dan N-gainpenguasaan materi pada kelas eksperimen dan kontrol... 39
10. Hasil analisis rata-rataN-gainsetiap indikator penguasaan materi oleh siswa pada kelas eksperimen dan kontrol... 40
11. Data peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada kelas eksperimen dan control... 41
12. Rubrik penilaian jaringan pada daun ... 84
13. Rubrik penilaian jaringan pada akar dan batang ... 84
14. Rubrik penilaian jaringan pada bunga, buah dan biji... 98
15. Rubrik penilaian proses pengangkutan pada tumbuhan tingkat tinggi. ... 98
(16)
17. Rubrik penilaian jaringan pada bunga, buah, biji dan proses
pengangkutan pada tumbuhan tingkat tinggi... ... 118
18. Nilaipretest, posttest, danN-gainkelas eksperimen ... 138
19. Nilaipretest, posttest, danN-gainkelas kontrol ... 139
20. Analisis perindikator pada soalpretestdanposttestkelas eksperimen ... 140
21. Analisis perindikator pada soalpretestdanposttestkelas kontrol ... 141
22. Analisis butir soalpretestdanposttestkelas eksperimen ... 142
23. Analisis butir soalpretestdanposttestkelas kontrol ... 144
24. Analisis data aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ... 146
25. Analisis data angket tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap penggunaan media alat-alat laboratorium... 147
26. Hasil uji normalitaspretestkelas eksperimen dan kontrol ... 148
27. Hasil ujiMann-WithneyUpretestkelas eksperimen dan kontrol... 148
28. Hasil uji normalitasposttestkelas eksperimen dan kontrol ... 149
29. Hasil ujiMann-WithneyU posttestkelas eksperimen dan kontrol ... 149
30. Hasil uji normalitasN-gainkelas eksperimen dan kontrol ... 150
31. Hasil ujiMann-WithneyU N-gainkelas eksperimen dan kontrol ... 150
32. Hasil uji normalitasN-gainpada aspek C1 kelompok eksperimen dan kontrol ... 151
33. Hasil ujiMann-WithneyUN-gainpada aspek C1 kelompok eksperimen dan kontrol ... 151
34. Hasil uji normalitasN-gainpada aspek C2 kelompok eksperimen dan kontrol ... 151
35. Hasil ujiMann-Withney U N-gainpada aspek C2 kelompok eksperimen dan kontrol ... 152
(17)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 9 2. Desain penelitianpretest-posttestkelas tak ekuivalen... 22 3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media alat-alat
laboratorium. ... 42 4. Contoh jawaban kelompok 3 pada aktivitas pengamatan... 44 5. Contoh jawaban kelompok 4 untuk indikator C1 (LPP eksperimen
pertemuan 1)... 48 6. Pembagian kelompok diskusi... 153 7. Pembelajaran memanfaatkan alat-alat laboratorium... 153 8. Guru meluruskan gambar hasil pengamatan yang belum
tepat... ... 154 9. Pembelajaran memanfaatkan media gambar... 155 10. Siswa mengerjakan LKS dengan bantuan media
gambar... 155 11. Guru meluruskan hasil diskusi LKS yang belum
(18)
1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat rendah hingga makluk hidup tingkat tinggi. Biologi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, melainkan pelajaran biologi membutuhkan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam memahami gejala-gejala alam (Yusuf, 2004: 16).
Dengan demikian, belajar biologi memerlukan bermacam-macam aktivitas karena aktivitas merupakan prinsip atau asa yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung baik. Seperti yang diungkapkan Suradi (dalam Sardiman, 2005:15) bahwa salah satu ciri interaksi belajar mengajar adalah adanya aktivitas siswa yang merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar, hanya saja dilaksanakan dalam bentuk yang berlain-lainan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai (Hamalik, 2010:176).
Pada dasarnya dalam proses pembelajaran tidak hanya metode atau model saja yang merangsang keaktifan siswa tetapi juga suatu media, karena kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan suatu metode tertentu akan mempengaruhi
(19)
2
jenis media pembelajaran yang sesuai (Arsyad, 2005:15). Media pembelajaran beragam jenisnya, salah satunya adalah media realia atau dalam bentuk nyata. Media realia adalah benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat
dioperasikan, mungkin hidup (tumbuhan atau binatan), dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat dikenali sebagaimana wujud aslinya (Dasuki,
2008:129).
Selain itu, mempelajari biologi dibutuhkan suatu cara pengajaran yang efektif. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini asas aktivitas lebih ditonjolkan melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai (Hamalik, 2001: 171-172).
Hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi serta hasil pengamatan terhadap pembelajaran di kelas pada SMP N 4 Gedongtataan khususnya kelas VIII, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA biologi masih rendah. Hasil belajar siswa rendah mungkin karena selama proses pembelajaran belum menggunakan suatu media dan metode yang tepat untuk setiap materinya. Kurangnya penggunaan media dan metode yang tepat tersebut memberi dampak terhadap penguasaan materi siswa. Selain itu, kurangnya pemanfaatan alat-alat laboratorium yang tersedia disekolah juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, seharusnya pemanfaatan alat-alat laboratorium melalui metode diskusi lebih ditingkatkan karena pada materi tersebut,
(20)
alat-3
alat laboratorium penting digunakan untuk melihat struktur dari jaringan tumbuhan. Hal ini dapat diketahui dari hasil ujian semester siswa. Rata-rata nilai siswa kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 dan
2011/2012 untuk materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan masih sangat rendah. Rata-rata nilai tersebut belum memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Standar yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA biologi yaitu 65 dengan ketuntasan belajar 75%. Diduga kurangnya penggunaan media yang tepat berpengaruh terhadap penguasaan materi siswa disebabkan beberapa faktor diantaranya guru masih
mendominasi pada saat pembelajaran dengan media yang kurang menarik yang mengakibatkan siswa lebih cenderung kurang tertarik untuk mengikuti jalannya proses belajar dan siswa cenderung untuk menghafalkan fakta dan konsep yang ada daripada melakukan penemuan fakta dan mengembangkan konsep, keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan suatu media pembelajaran yang tepat untuk suatu materi tertentu, dan ketidaksesuaian media yang digunakan dengan karakteristik materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Standar kompetensi yang harus dicapai dalam materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan adalah memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan. Sedang kompetensi dasar yang harus dicapai adalah mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut, siswa harus memiliki penguasaan materi tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, misalnya kemampuan mengamati (mengobservasi) untuk mencari informasi mengenai struktur jaringan pada
(21)
4
organ-organ tumbuhan dengan menggunakan media yang tepat, mencari informasi tentang fungsi jaringan pada organ-organ tumbuhan, memprediksi tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur dan jaringan pada
tumbuhan, menyimpulkan terhadap hasil praktikum struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang telah dilakukan, serta keterampilan
mengkomunikasikan secara tertulis maupun lisan.
Dari uraian di atas, untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat menggali pengetahuan siswa terhadap IPA biologi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan alat-alat yang ada di laboratorium melalui metode diskusi. Dengan penggunaan media alat-alat laboratorium, siswa dapat mengamati secara langsung struktur dari jaringan tumbuhan.
Dalam pembelajaran IPA biologi pemanfaatan laboratorium dengan kegiatan praktikum merupakan bagian dari proses belajar mengajar. Melalui kegiatan praktikum dengan memanfaatkan alat-alat laboratorium, siswa akan
membuktikan konsep atau teori yang sudah ada dan dapat mengalami proses atau percobaan itu sendiri, kemudian mengambil kesimpulan, sehingga dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dalam hal ini jika siswa lebih paham terhadap materi pelajaran diharapkan hasil belajarnya dapat meningkat.
Sobiroh (2004:90) menunjukkan bahwa pemanfaatan alat-alat laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas 2 SMA Se-Kabupaten Banjarnegara semester 1 tahun ajaran 2004/2005. Peningkatan hasil belajar
(22)
5
siswa didasarkan pada meningkatnya jumlah siswa yang sudah menguasai materi biologi pada setiap sekolah yang didasarkan pada meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa yaitu dari 7 sekolah yang digunakan sebagai sampel, semuanya menunjukkan ketuntasan hasil belajar yang lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan alat-alat laboratorium. Merujuk dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa penggunaan media alat-alat laboratorium dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi biologi yang selama ini belum banyak digunakan oleh guru.
Oleh karena itu, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Pemanfaatan Alat- Alat Laboratorium Melalui Metode Diskusi Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa Pada Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan (Studi eksperimental pada siswa kelas VIII semester ganjil SMP N 4 Gedongtataan)”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pemanfaatan alat-alat laboratorium melalui metode diskusi dapat meningkatkan penguasaan materi oleh siswa SMP Negeri 4
Gedongtataan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan? 2. Apakah pemanfaatan alat-alat laboratorium melalui metode diskusi
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa SMP Negeri 4 Gedongtataan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan?
(23)
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media alat-alat laboratorium melalui metode diskusi terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
2. Untuk mengetahui rata-rata aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa di kelas ekperimen pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Peneliti : meningkatkan penguasaan dalam pemanfaatan media alat-alat laboratorium melalui metode diskusi sebagai alternatif pembelajaran dan sebagai pengalaman untuk menjadi calon guru yang profesional.
2. Guru : menjadi alternatif dalam pemilihan media dan metode pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. 3. Siswa : memudahkan siswa dalam memahami materi biologi.
4. Sekolah : memberikan sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu sekolah.
5. Umum : sebagai bahan rujukan atau perbandingan bagi orang-orang yang bekerja di bidang pendidikan tentang suatu media dan metode yang digunakan dalam suatu materi pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
(24)
7
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan dan tidak menyimpang dari permasalahan, maka batasan ruang lingkup ini adalah 1. Alat-alat laboratorium meliputi; mikroskop, gelas objek, kaca penutup,
pipet tetes, preparat/awetan.
2. Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang meliputi aktivitas pengamatan, aktivitas merumuskan ide/gagasan, dan aktivitas bertukar informasi dengan teman.
3. Penguasaan materi adalah pemahaman siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
4. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
5. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP N 4 Gedongtataan.
F. Kerangka Pikir
IPA biologi merupakan ilmu pengetahuan yang tidak hanya merupakan kumpulan fakta, pengetahuan, dan informasi. Pembelajaran IPA biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses ilmiah. Pada mata pelajaran IPA biologi SMP kelas VIII semester 1 untuk materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, siswa diharapkan mampu mencapai Kompetensi Dasar yaitu mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Indikatornya antara lain : Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan menjelaskan proses pengangkutan pada tumbuhan.
(25)
8
Berkaitan dengan hal tersebut untuk mempelajari materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, siswa diharapkan memiliki sejumlah penguasaan materi seperti kemampuan mengamati serta menganalisis suatu kejadian melalui pengamatan menggunakan alat-alat laboratorium. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari pemanfaatan media alat-alat laboratorium yang dapat memfasilitasi siswa dalam menumbuhkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa sehingga meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu, pemanfaatan media alat-alat laboratorium dirasakan sesuai jika diterapkan pada pembelajaran struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Pemanfaatan media alat-alat laboratorium, jika dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku, diharapkan dapat meningkatkan penguasaan kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan cara berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan media alat-alat laboratorium diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA biologi pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Adanya pemanfaatan media alat-alat laboratorium diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar sains melalui berbagai aktivitas fisik maupun psikis, dibandingkan dengan jika siswa menggunakan media gambar. Dengan pemanfaatan alat-alat laboratorium diharapkan lebih tepat di dalam
memfasilitasi siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi, karena dengan media alat-alat laboratorium siswa dapat melakukan kegiatan praktik secara langsung mengenai materi yang sedang dipelajari, sehingga lebih nyata dibandingkan jika siswa hanya melihat gambar saja.
(26)
9
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Dimana variabel bebasnya adalah pengaruh pemanfaatan media alat-alat laboratorium, sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada bagan di bawah ini.
Keterangan : X = Variabel bebas (Pembelajaran memanfaatkan media alat-alat laboratorium melalui metode diskusi),Y 1 = Variabel terikat (Aktivitas belajar siswa),Y 2 = Variabel terikat (Penguasaan materi oleh siswa)
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
HO= Pengaruh pemanfaatan alat-alat laboratorium melalui metode diskusi
menghasilkan penguasaan materi yang sama dengan pemanfaatan media gambar oleh siswa SMP Negeri 4 Gedongtataan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
H1= Pengaruh pemanfaatan alat-alat laboratorium melalui metode diskusi
meningkatkan penguasaan materi oleh siswa SMP Negeri 4 Gedongtataan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
X
Y1
(27)
10
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Alat - Alat Laboratorium
Kata media berasal dari bahasa latinmediusyang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2005:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media, hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2009:7).
Salah satu media yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan penguasaan materi pada siswa adalah dengan media alat-alat laboratorium. Alat-alat laboratorium tersebut dapat mengajak siswa untuk mempelajari
(28)
11
keanekaragaman makhluk hidup dan alam sekitar secara langsung, misalnya dengan praktikum. Dengan praktikum, penggunaan alat-alat laboratorium dapat langsung dipraktekkan sehingga siswa akan lebih tertarik dan mudah mempelajarinya dibandingkan jika guru hanya memberikan informasi alat-alat laboratorium secara lisan atau melihat gambar.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006:24) “alat adalah barang yang dipakaiuntuk mengerjakan sesuatu”, sedangkan “laboratorium adalah tempat mengadakan percobaan (penyelidikan) segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dsb”. Sehingga alat-alat laboratorium dapat diartikan sebagai barang yang dipakai untuk mengerjakan suatu percobaan (penyelidikan) yang berhubungan dengan fisika, kimia, biologi.
Untuk efektivitas pencapaian tujuan pendidikan diperlukan alat, yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai syarat untuk mencapai suatu tujuan atau maksud. Alat-alat dimaksudkan itu disebut media pendidikan atau yang umum disebut dengan alat bantu pengajaran. Bentuk-bentuk media
pendidikan itu berlangsung pada media laboratorium sekolah dalam bentuk media pendidikan interaksi edukatif antara murid dan guru.
Sekurangnya-sekurangnya dibutuhkan tiga unsur untuk mewujudkan media laboratorium, yaitu sumber (a source), pesan (the message), dan tujuan (the destination). Wilbur Schramm menggunakan empat macam istilah:
1. Message, ialah halhal yang merupakan kabar atau berita, penerangan -penerangan, pertanyaan-pertanyaan dan sebagainya.
(29)
12
3. Interpreteur, ialah decorder yang kemudian mengadakan pertimbangan-perrtimbangan atau penafsiran-penafsiran dan sebagainya atasmessage yang diterima.
4. Encorder, ialah ddecorder yang bertindak menyampaikan hasil dari interpretasinya atau penafsirannya tadi (Cristiawan, 2009).
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006:451) menyatakan bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Biologi berkedudukan sebagai salah satu mata pelajaran dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mnyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, dan menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja. Hal ini merupakan suatu kegiatan laboratorium.
Menurut Soemanto (2003: 113), kegiatan praktik termasuk dalam aktivitas belajar, sehingga seseorang yang melaksanakan suatu aktivitas, latihan, atau kegiatan praktik biasanya ingin mencapai tujuan tertentu guna
mengembangkan aspek atau potensi yang ada pada dirinya. Sege (2005:21) menyatakan bahwa kegiatan praktik adalah pelaksanaan kerja sesuai dengan job sheetyang disediakan oleh instruktur pada mata pelajaran yang diajarkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kemampuan kognitif dan psikomotorik.
(30)
13
Arikunto (1988:248) mengemukakan bahwa faktor yang menentukan penguasaan materi pendidikan kejuruan adalah pengalaman yang erat hubungannya dengan pekerjaan. Untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan pada bidang kejuruan tertentu, seseorang harus mengalami, melakukan dan menggeluti bidang tersebut. Dengan kata lain, kemampuan guru dalam pembelajaran praktik ditentukan oleh
kemampuan guru dalam memahami materi yang diajarkan.
B. Metode Diskusi
Diskusi adalah metode balajar yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pendapat dan membicarakan pendapat- pendapat tersebut dalam suatu kelompok. Kegiatan yang dilakukan selama diskusi merupakan
kegiatan yang kreatif karena dalam diskusi peserta berfikir bersama dan mengungkapkan pikiranya sehingga menimbulkan pengetahuan pada diri sendiri, pada peserta diskusi yang lain dan pada masalah yang sedang di diskusikan.
Diskusi biasanya di gunakan saat kita menghadapi soal yang tidak dapat di pecahkan hanya dengan satu jawaban saja. Dalam diskusi, semua jawaban yang di berikan di tampung dan di musyawarahkan secara demokratis. Dari hasil musyawarah tersebut dapat di ambil kesimpulan (Roestiyah, 1998: 72). Dalam diskusi akan di berikan topik atau masalah tertentu kepada siswa, biasanya berupa pertanyaan- pertanyaan yang mengharapkan siswa mampu memberikan pendapat.
(31)
14
Dalam diskusi peserta bebas mengungkapkan pendapat dan mempertahankan pendapatnya tersebut selama siswa memiliki alas an- alas an yang dapat di terima. Menurut pendapat Popham dan Baker (2001: 84) diskusi
mengandung unsur demokratis yang berbeda dengan ceramah, diskusi tidak di arahkan oleh guru, siswa di beri kesempatan untuk mengembangkan ide mereka sendiri.
Menurut Roestiyah (1998: 74), kebaikan dari diskusi adalah :
1. Menyadarkan anak didik bahwa ada masalah yang dapat di pecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan atau satu jawaban saja. 2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif atau dapat di peroleh suatu keputusan yang lebih baik.
3. Membiasakan anak didik suka mendengar pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri, membiasakan bersikap toleran. 4. Menimbulkan kesanggupan pada anak didik untuk merumuskan pikiranya
secara teratur dan dalam bentuk yang dapat di terima orang lain.
Kelemahan diskusi adalah :
1. Tidak dapat di pakai dalam kelompok yang besar. 2. Peserta mendapat informasi yang terbatas.
3. Diskusi mudah terjerumus.
4. Membutuhkan kepemimpinan yang terampil. 5. Mungkin akan di kuasai siswa yang suka berbicara.
(32)
15
C. Aktivitas Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:20), aktivitas berarti ”kegiatan atau keaktifan”. Sedangkan aktivitas belajar menurut Sanjaya (2009: 130) adalah aktivitas yang tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Hal serupa diungkapkan Rohani (2004:6) bahwa aktivitas belajar siswa dibagi dua, yaitu:
1. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat, atau hanya pasif.
2. Aktivitas psikis (kejiwaan) ialah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Seperti halnya diungkapkan Suradi (dalam Sardiman, 2005:15) salah satu ciri interaksi belajar mengajar adalah adanya aktivitas siswa yang merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:24) aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambahan(added value)bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut :
1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati.
2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.
(33)
16
3. Peserta didik belajar menurut minat dan kemampuannya. 4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang
demokratis di kalangan peserta didik.
5. Pembelajaran dilaksanakan secara kogkret sehingga menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.
Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat sekitarnya.
Aktivitas tidak cukup hanya mendengar dan mencatat saja, tetapi perlu ada aktivitas-aktivitas lain. Diedrich (dalam Sardiman, 2005:101)
mengklasifikasikan aktivitas, yaitu:
1. Visual Activities, misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral Activities, misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi salam, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening Activities, misalnya mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4. Writing Activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor Activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.
(34)
17
7. Mental Activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional Activities, misalnya menaruh minat, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang.
Di dalam diri siswa beraneka ragam kemungkinan dan potensi hidup yang sedang berkembang. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa. Pendidikan perlu mengarahkan tingkah laku dan perbuatan itu menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Siswa dapat belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan pemahaman dan aspek tingkah laku lainnya (Hamalik, 2010:170-172).
D. Penguasaan Materi
Bahan atau materi pelajaran (learning materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Bahkan keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh seberapa banyak siswa dapat menguasai materi (Sanjaya, 2008:141-142).
Penguasaan materi merupakan tingkat ranah kognitif, untuk mengetahui penguasaan materi siswa dapat diukur dengan menggunakan evaluasi.
(35)
18
Menurut Djamarah (2000: 208) evaluasi adalah suatu tindakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijaksana untuk menentukan nilai sesuatu, baik itu secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Adapun tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol ( Dimyati dan Mudjono,1999:200).
Menurut Anderson dan Krathwohl (1999: 67-68), ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut:
1)Remembermencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.
2) Understandmencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
3)Applymencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4) Analyzemencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian -bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil.
5) Evaluatemencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu.
(36)
19
Untuk mengukur suatu kegiatan pembelajaran menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53).
Dengan demikian tingkatan penguasaan materi ajar dapat diketahui melalui tes. Dengan adanya tes kita bisa mengukur berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Djamarah dan Zain (2006:106) menjelaskan bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil apabila:
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2004:23). Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung dari aktivitas belajar siswa itu sendiri. Aktivitas yang tinggi dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diterimanya. Keberhasilan proses belajar mengajar diukur dari hasil yang diperoleh siswa dalam pembelajaran.
Siswa dikatakan memahami atau menguasai materi pokok yang diberikan oleh guru jika mencapai hasil minimal yang diharapkan, yaitu 65 atau dapat
(37)
20
menguasai 75% materi yang diberikan. Hal tersebut sesuai dengan kriteria keberhasilan yang dianut oleh proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP) yang menggunakan prinsip belajar tuntas.
Adapun tingkat kriteria penguasaan materi dapat diketahui melalui pedoman penilaian menurut Arikunto (2001:245) yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Kriteria Penguasaan Materi
Taraf Nilai Rata-Rata Kualifikasi Nilai
≥ 66 Baik
≥ 55 dan ≤65 Cukup baik
(38)
21
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September, 2012 di SMP Negeri 4 Gedongtataan.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII A–VIII D SMP Negeri 4 Gedongtataan Tahun Pelajaran 2012/2013, pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Kelas VIII berjumlah 4 kelas (VIII A–VIII D). Untuk kepentingan penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan cluster random samplingdengan mengambil dua kelas dari empat kelas yang ada dan diperoleh kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental semu. Peneliti akan menggunakan secara utuh kelompok subyek yang telah ditentukan dan kelompok tersebut telah diorganisasikan dalam kelompok yaitu kelas-kelas. Peneliti memanipulasi perlakuan pada kelas eksperimental dan memberikan perlakuan biasa terhadap kelas kontrol. Desain
eksperimental semu yang digunakan adalah desainpretest-posttesttak ekuivalen. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan kelas VIII dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan
(39)
22
menggunakan media alat-alat laboratorium, sedangkan kelas kontrol menggunakan media gambar. Hasil pretes dan postes pada kedua kelas subyek dibandingkan.
Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok pretest perlakuan posttest I O1 X O2
II O1 C O2
Keterangan: I = Kelas eksperimen; II = Kelas kontrol; O1=Pretest; O2=
Posttest; X = Perlakuan media alat-alat laboratorium, C = Perlakuan media gambar. Sumber: dimodifikasi dari Sukardi (2007: 186)
Gambar 2. Desainpretest-posttestkelompok tak ekuivalen.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :
a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
d. Mengambil data berupa nilai akademik siswa semester genap yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok.
(40)
23
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan.
f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soalpretest/postest. Soalpretest diberikan pada awal pertemuan pertama, sedangkan soalpostest diberikan pada akhir pertemuan terakhir.
g. Melakukan uji ahli untuk soalpretestdanpostest. Uji ahli soalpretest danpostestdilakukan pada bulan Juli 2012 dan hasil uji ahli
menunjukkan soalpretestdanpostesttelah memenuhi kriteria untuk dipergunakan sebagai lembar evaluasi belajar.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media alat-alat laboratorium untuk kelas eksperimen dan memanfaatkan media gambar untuk kelas kontrol di SMP Negeri 4 Gedongtataan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 kali pertemuan, pertemuan pertama membahas struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun), pertemuan kedua membahas materi struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan (bunga, buah, biji) dan proses pengangkutan pada tumbuhan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
(41)
24
Kelas Eksperimen (Pembelajaran memanfaatkan media alat-alat laboratorium)
a. Kegiatan awal
1) Siswa diberikanpretesoleh guru untuk pertemuan pertama. 2) Guru memberikan apersepsi:
(Pertemuan I) : guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya tentang jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan berkas pengangkut
(Pertemuan II) : guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya, bagaimana air dari dalam tanah dapat naik sampai ke daun?
3) Guru memberikan motivasi:
(Pertemuan I) : dengan memberitahu perbedaan dan manfaat dari batang dikotil dan monokotil
(Pertemuan II) : dengan menunjukkan bunga mawar dan buah jeruk, kemudian mengajarkan kepada siswa cara perkembangbiakan bunga mawar dan buah jeruk
b. Kegiatan inti
1) Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa (pembagian kelompok dilakukan pada hari
sebelumnya).
2) Siswa memperhatikan sekilas demonstrasi guru tentang pemanfaatan media alat-alat laboratorium.
(42)
25
3) Siswa mendapat Lembar Penuntun Praktikum (LPP) yang dibagikan oleh guru.
(Pertemuan I) : struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun)
(Pertemuan II) : struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan (bunga, buah, biji) dan proses pengangkutan pada tumbuhan
4) Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang ada di dalam LPP dengan bantuan media alat-alat laboratorium.
5) Siswa dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusi dari permasalahan yang ada di dalam LPP.
6) Guru membahas masalah-masalah yang ada di dalam LPP yang belum dapat ditemukan oleh siswa.
c. Penutup
1) Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan. 2) Guru mengadakanpostesuntuk pertemuan kedua.
3) Guru memberi informasi tentang materi yang akan dibahas pertemuaan selanjutnya
Kelas Kontrol (Pembelajaran memanfaatkan media gambar) a. Kegiatan awal
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2) Siswa diberikanpretestoleh guru untuk pertemuan pertama.
(43)
26
3) Guru memberikanapersepsi
(Pertemuan I) : guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya tentang jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan berkas pengangkut
(Pertemuan II) : guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya, bagaimana air dari dalam tanah dapat naik sampai ke daun?
4) Guru memberikanmotivasi:
( Pertemuan I) : dengan memberitahu perbedaan dan manfaat dari batang dikotil dan monokotil
(Pertemuan II) : dengan menunjukkan bunga mawar dan buah jeruk, kemudian mengajarkan kepada siswa cara perkembangbiakan bunga mawar dan buah jeruk
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Pertemuan pertama membahas mengenai struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan (akar, batang, daun). Pertemuan kedua membahas struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan (bunga, buah, biji) dan proses pengangkutan pada tumbuhan. 2) Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6-7
(44)
27
3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok, kemudian siswa mengerjakan LKS tersebut dengan cara berdiskusi dengan media gambar.
4) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
5) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
6) Guru mengadakan penguatan dengan menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa.
c. Penutup
1) Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan setiap pertemuan.
2) Guru mengadakanpostestuntuk pertemuan terakhir
3) Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dibahas pertemuan selanjutnya
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Data
a) Data Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu berupa data penguasaan materi yang diperoleh dari nilaipretestdanpostestpada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Kemudian dihitung selisih antara nilaipretestdengan postest. Kemudian dihitung selisih antara nilaipretestdenganpostest. Nilai selisih tersebut disebut sebagaiN-gain, lalu dianalisis secara statistik
(45)
28
b) Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa yang relevan dengan media pembelajaran alat-alat laboratorium dan angket
tanggapan siswa terhadap media pembelajaran alat-alat laboratorium.
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: a. PretesdanPostes
Data penguasaan materi berupa nilaipretesdanpostes. Nilaipretes diambil pada pertemuan pertama setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilaipostesdiambil di akhir pembelajaran pada pertemuan kedua setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol dengan bentuk dan jumlah soal yang sama. Soal tes berbentuk pilihan jamak.
Teknik penskoran nilaipretesdanpostesyaitu : S = R
N×100
Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008 : 112).
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati yaitu: mengamati hasil temuan baik pada preparat maupun
(46)
29
gambar, merumuskan ide/gagasan berdasarkan permasalahan yang ada dari hasil pengamatan, bertukar informasi.
c. Angket Tanggapan Siswa
Angket ini berisi pendapat siswa tentang media pembelajaran alat-alat laboratorium yang telah dilaksanakan. Angket ini berupa 6 pernyataan, terdiri dari 3 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Setiap siswa memilih jawaban yang menurut mereka sesuai dengan pendapat mereka pada lembar angket yang telah diberikan. Angket tanggapan siswa ini memiliki 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju.
F. Teknik Analisis Data a) Data Kuantitatif
Data penelitian berupa nilai pretes, postes, dan N-gain. Untuk mendapatkanN-gain(g) menggunakan rumus Hake (1999: 1)
N-gain =
Keterangan :S post= rata-rata nilai postes siswa; S pre= rata-rata nilai pretes siswa; max= skor maksimal.
KriteriaN-gain: g≥0,7 = Tinggi 0,7 >g> 0,3 = Sedang g ≤ 0,3 = Rendah
(47)
30
Sedangkan untuk mengukur persen (%) peningkatan (%g) penguasaan materi oleh siswa digunakan rumus sebagai berikut.
% Peningkatan = x 100%
Kriteria % peningkatan penguasaan materi oleh siswa. %g> 70 = Tinggi
70 > %g> 30 = Sedang %g< 30 = Rendah (dimodifikasi dari Hake, 1999:1).
Pada kelompok eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:
1. Uji normalitas data
Uji normalitas data dihitung menggunakan ujiLillieforsdengan menggunakansoftwareSPSS versi 17.
a. Rumusan hipotesis
H0= data berdistribusi normal
H1= data tidak berdistribusi normal
b. Kriteria pengujian
Terima H0jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak H0untuk
harga yang lainnya (Sudjana, 2005: 467).
2. Kesamaan Dua Varian
Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan dengan menggunakan program SPSS versi 17.
Skor akhir–Skor awal Skor maksimum–Skor awal
(48)
31
a. Hipotesis
Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 :Kedua sampel mempunyai varians berbeda
3. Kriteria Uji
- Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima
- Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak
(Sudjana, 2005: 249).
1. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata 1) Hipotesis
H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama
H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama
2) Kriteria Uji
- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima
- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabelmaka Ho ditolak
(Sudjana, 2005: 239-240).
b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 1) Hipotesis
H0= Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen sama
dengan kelompok kontrol.
H1= Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen lebih
(49)
32
2) Kriteria Uji :
- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima
- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka Ho ditolak
(Pratisto dalam Fatimatuzzahra, 2011: 38)
Jika datanya tidak normal dan tidak homogen maka digunakan uji Mann-WhitneyU (uji U) :
1. Uji Hipotesis dengan uji U 1) Hipotesis
HO= Rata-rataN-gainkedua sampel sama
H1= Rata-rataN-gainkedua sampel tidak sama
2) Kriteria Uji
- Jika–Ztabel< Zhitung< Ztabelatau p-value> 0,05, maka Ho
diterima
- Jika Zhitung< -Ztabelatau Zhitung> Ztabel, maka Ho ditolak
(Martono, 2010:158)
a) Data Kualitatif
1. Pengolahan Data Aktivitas belajar siswa
Data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.
(50)
33
Tabel 2. Lembar observasi aktivitas siswa
Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa: A. Aktivitas mengamati (visual activities)
1. Melakukan pengamatan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Melakukan pengamatan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
3. Melakukan pengamatan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan, serta mampu menjawab pertanyaan LPP berdasarkan hasil pengamatan.
B. Merumuskan ide/gagasan berdasarkan permasalahan yang ada dari hasil pengamatan(oral activities, visual activities)
1. Tidak merumuskan ide/gagasan (diam saja).
2. Merumuskan ide/gagasan namun tidak sesuai dengan
pembahasan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. 3. Merumuskan ide/gagasan sesuai dengan pembahasan pada
materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
No Nama
Aspek yang diamati
A B C
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 2 3 dst..
X X
Berilah tandachecklist(√) pada setiap item yang sesuai (dimodifikasi dari Carolina, 2010: 29)
(51)
34
C. Bertukar informasi (oral activities)
1. Tidak berkomunikasi secara lisan/tulisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja).
2. Berkomunikasi secara lisan/tulisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dalam LPP.
3. Berkomunikasi secara lisan/tulisan dalam bertukar pendapat untuk memecahkan permasalahan pada LPP pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
1) Menghitung persentase aktivitas menggunakan rumus:
100
x n
x
X
i %Ket: X = Rata-rata skor aktivitas siswa
Xi= Jumlah skor aktivitas yang diperoleh N = Jumlah skor aktivitas maksimum (Sudjana, 2005 : 69)
2) Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa Tabel 3. Klasifikasi persentase aktivitas siswa
Kategori indeks Aktivitas Siswa (%) Interpretasi
0,00–29,99 Sangat Rendah
30,00–54,99 Rendah
55,00–74,99 Sedang
75,00–89,99 Tinggi
90,00–100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37)
(52)
35
2. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran Alat-alat
Laboratorium
Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran memanfaatkan media alat-alat laboratorium dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 6 pernyataan yang terdiri dari 3 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan sebagai
berikut:
a. Skor angket
Tabel 4. Skor per soal angket
b. Tabel 5. Penskoran angket tanggapan siswa kelas eksperimen pada pembelajaran media alat-alat laboratorium
Sumber: dimodifikasi dari Rahayu (2010: 30)
No. Soal Skor per soal angket
1 0
1.(+) S TS
2.(+) S TS
3.(-) TS S
4.(+) S TS
5.(-) TS S
6.(-) TS S
No responden (siswa)
Skor angket per item soal
No. soal (1) No. soal (2) Dst ...
0 1 0 1 0 1
1. 2. dst.
(53)
36
c. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % 100
maks in S S XKeterangan: Xin = Persentase jawaban siswa;
S = Jumlah skor jawaban; Smaks = Skor maksimum yang diharapkan (Sudjana, 2005: 69).d. Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 6. Tabulasi data angket tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pemanfaatan media alat-alat laboratorium No. pertanyaan Angket Pilihan Jawaban Nomor Responden (siswa) Persentase (%) 1 2 3 4 5 dst
1. S TS 2. S TS … dst. S TS
(54)
37
e. Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa yang pembelajarannya memanfaatkan media alat-alat laboratorium. Tabel 7. Tafsiran persentase jawaban angket
Persentase (%) Kriteria 100
76–99 51–75
50 26–49
1–25 0
Semuanya Sebagian besar Pada umumnya Setengahnya
Hampir setengahnya Sebagian kecil Tidak ada Sumber: Hendro (dalam Hastriani, 2006: 45)
(55)
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan media alat-alat laboratorium berpengaruh terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Penggunaan media alat-alat laboratorium dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menggunakan media alat-alat laborratorium dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Alokasi waktu yang ada sebaiknya digunakan seoptimal mungkin untuk penggunaan alat-alat laboratorium. Karena manajemen waktu yang baik diperlukan untuk dapat mengaplikasikan media ini dengan lebih optimal.
(56)
51
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W dan D.R. Krathwohl. 1999.A Taxonomy for Learning, Teaching ans Assesing a revision of Bloom Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition. Longman : New York
Brotosiswoyo, B. S. 2001.Hakekat Pembelajara MIPA di Perguruan Tinggi: Fisika.PAU-PPAI Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta
Cristiawan, O.D. 2009. http://www.ilmiah-tesis.com/2009/10/pengaruh-media-laboratorium-dan.html. Diunduh tanggal 23 Februari 2012 Pukul 20:21 WIB Arikunto, S. 1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta
. .1992.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta . .2001.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta . .2010.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arsyad, A. 2005.Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta ________. 2008.Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta Belina, W.W. 2008.Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam
Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model Pembelajaran PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan
Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan
BSNP. 2006.Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Carolina, H. S. 2010. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa”. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung
(57)
52
Depdiknas. 2004.Pedoman memilih dan menyusun Bahan Ajar. Depdiknas. Jakarta
Djamrah, S.B dan A. Zain. 2006.Strategi belajar mengajar. Rineka Cipta. Jakarta
Dimyanti dan Mudjiono. 1999.Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Djamrah, S. B. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Rineka Cipta. Jakarta
___________. 2006.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta
Fatimatuzzahra. 2011.“Pengaruh Penggunaan Media Maket Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem”.Skripsi. Universitas Lampung.
Bandar Lampung
Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score. http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855.Diunduh tanggal 18 Oktober 2011 Pukul 04:42
Hamalik, O. 2001.Proses belajar mengajar. Bumi aksara. Jakarta _________. 2004.Proses belajar mengajar. Bumi aksara. Jakarta _________. 2010.Proses belajar mengajar. Bumi aksara. Jakarta
Hanafiah dan C. Suhana. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Bandung
Hastriani, A. 2006.“Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP”. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Martono, N. 2010.Statistik Sosial. Grava Media. Yogyakarta
Mu’ayadah. L, N.R. Utami dan Supriyanto. 2012.Efektivitas Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri Pada Materi Sistem Respirasi Manusia. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Indonesia
Poerwadarminta, W.J.S. 2006.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta
Purwanto, M. N. 2008.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
(58)
53
Rahayu, S.P. 2010.Deskripsi Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) pada Kelas VII MTs Guppi Natar.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Rohani, A. 2004.Pengelolaan pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta Roestiyah, N. K. 1998.Strategi Belajar Mengajar.Bina Aksara. Jakarta Sadiman, A. 2009.Media Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta
Sanjaya, W. 2009.Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Kencana. Jakarta
. 2008.Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. kencana. Jakarta
Sardiman, A.M. 2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sege, M.D. 2005.Pengaruh Motivasi, Pembelajaran, dan Fasilitas terhadap Kemampuan Kerja LasSiswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Tesis Magister. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Sobiroh. 2004.Pemanfaatan LaboratoriumUntuk Meningkatkan Hasil Belajar BiologiSiswa Kelas 2 SMA Se-Kabupaten Banjarnegara Semester 1 Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Indonesia
Soemanto, W. 2003.Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Sukardi. 2007.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetisi dan Praktiknya. Bumi Aksara. Jakarta
Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung
Wahyu, T. 2010.Sentra Edukasi.http://damandiri.or.id/.Diunduh tanggal 24 Agustus 2012 Pukul 10:00
Yusuf. 2004.Hakikat IPA Biologi dan Pengajarannya.http://damandiri.or.id/. (29 Februari; 07.06 WIB)
(1)
c. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
% 100
maks in
S S X
Keterangan: Xin = Persentase jawaban siswa;
S = Jumlah skor jawaban; Smaks = Skor maksimum yang diharapkan (Sudjana, 2005: 69).d. Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 6. Tabulasi data angket tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pemanfaatan media alat-alat laboratorium No.
pertanyaan Angket
Pilihan Jawaban
Nomor Responden (siswa)
Persentase (%)
1 2 3 4 5 dst
1. S
TS
2. S
TS …
dst.
S TS
(2)
37
e. Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa yang pembelajarannya memanfaatkan media alat-alat laboratorium. Tabel 7. Tafsiran persentase jawaban angket
Persentase (%) Kriteria 100
76–99 51–75
50 26–49
1–25 0
Semuanya Sebagian besar Pada umumnya Setengahnya
Hampir setengahnya Sebagian kecil Tidak ada Sumber: Hendro (dalam Hastriani, 2006: 45)
(3)
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan media alat-alat laboratorium berpengaruh terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Penggunaan media alat-alat laboratorium dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menggunakan media alat-alat laborratorium dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Alokasi waktu yang ada sebaiknya digunakan seoptimal mungkin untuk penggunaan alat-alat laboratorium. Karena manajemen waktu yang baik diperlukan untuk dapat mengaplikasikan media ini dengan lebih optimal.
(4)
51
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W dan D.R. Krathwohl. 1999.A Taxonomy for Learning, Teaching ans Assesing a revision of Bloom Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition. Longman : New York
Brotosiswoyo, B. S. 2001.Hakekat Pembelajara MIPA di Perguruan Tinggi: Fisika.PAU-PPAI Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta
Cristiawan, O.D. 2009. http://www.ilmiah-tesis.com/2009/10/pengaruh-media-laboratorium-dan.html. Diunduh tanggal 23 Februari 2012 Pukul 20:21 WIB Arikunto, S. 1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta
. .1992.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta . .2001.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta . .2010.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arsyad, A. 2005.Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta ________. 2008.Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta Belina, W.W. 2008.Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam
Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model Pembelajaran PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan
Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan
BSNP. 2006.Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Carolina, H. S. 2010. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa”. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung Dasuki, M.A. 2008.Strategi Pembelajaran IPA. Bandar Lampung : Unila
(5)
Depdiknas. 2004.Pedoman memilih dan menyusun Bahan Ajar. Depdiknas. Jakarta
Djamrah, S.B dan A. Zain. 2006.Strategi belajar mengajar. Rineka Cipta. Jakarta
Dimyanti dan Mudjiono. 1999.Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Djamrah, S. B. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Rineka Cipta. Jakarta
___________. 2006.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta
Fatimatuzzahra. 2011.“Pengaruh Penggunaan Media Maket Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem”.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score. http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855.Diunduh tanggal 18 Oktober 2011 Pukul 04:42
Hamalik, O. 2001.Proses belajar mengajar. Bumi aksara. Jakarta _________. 2004.Proses belajar mengajar. Bumi aksara. Jakarta _________. 2010.Proses belajar mengajar. Bumi aksara. Jakarta
Hanafiah dan C. Suhana. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Bandung
Hastriani, A. 2006.“Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP”. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Martono, N. 2010.Statistik Sosial. Grava Media. Yogyakarta
Mu’ayadah. L, N.R. Utami dan Supriyanto. 2012.Efektivitas Kegiatan
Laboratorium Berbasis Inkuiri Pada Materi Sistem Respirasi Manusia. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Indonesia
Poerwadarminta, W.J.S. 2006.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta
Purwanto, M. N. 2008.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
(6)
53
Rahayu, S.P. 2010.Deskripsi Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) pada Kelas VII MTs Guppi Natar.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Rohani, A. 2004.Pengelolaan pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta Roestiyah, N. K. 1998.Strategi Belajar Mengajar.Bina Aksara. Jakarta Sadiman, A. 2009.Media Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta
Sanjaya, W. 2009.Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Kencana. Jakarta
. 2008.Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. kencana. Jakarta
Sardiman, A.M. 2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sege, M.D. 2005.Pengaruh Motivasi, Pembelajaran, dan Fasilitas terhadap Kemampuan Kerja LasSiswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Tesis Magister. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Sobiroh. 2004.Pemanfaatan LaboratoriumUntuk Meningkatkan Hasil Belajar BiologiSiswa Kelas 2 SMA Se-Kabupaten Banjarnegara Semester 1 Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Indonesia
Soemanto, W. 2003.Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Sukardi. 2007.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetisi dan Praktiknya. Bumi Aksara. Jakarta
Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung
Wahyu, T. 2010.Sentra Edukasi.http://damandiri.or.id/.Diunduh tanggal 24 Agustus 2012 Pukul 10:00
Yusuf. 2004.Hakikat IPA Biologi dan Pengajarannya.http://damandiri.or.id/. (29 Februari; 07.06 WIB)