Data masukan untuk model ini berupa curah hujan, debit aliran, dan data evapotranspirasi yang semuanya bersatuan mmhari. Data data tersebut digunakan
untuk menentukkan parameter parameter tank Model dan menghasilkan keluaran berupa
- Analisis dapat digunakan untuk mengetahui distribusi air dan karakteristik
sirkulasi air, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi hidrologi suatu DAS.
5.4.1 Analisis Data
Data evapotranspirasi ETP akan digunakan sebagai salah satu masukan pada input Tank Model dengan satuan mmhari, pada penelitian ini metode
dipilih sebagai metode untuk menentukan besarnya evapotranspirasi pada lokasi penelitian. Curah Hujan dijadikan data input untuk
menjalankan metode ini serta dengan melengkapi keterangan posisi SPAS dalam lintang dan bujur serta elevasinya contoh perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 12. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode
ini diketahui bahwa total evapotranspirasi pada tanggal 17 Januari 14 Maret 2011
sebesar 267,98 mm dengan rata rata evapotranspirasi harian sebesar 4,7 mmhari. Data ini kemudian akan dijadikan data input pada proses inisiasi
. Selain data evapotranspirasi, data input
berupa data curah hujan dan data debit aliran dari daerah tangkapan air Sub sub DAS Cikadu yang
dimulai pada tanggal 17 januari sampai 14 maret 2011. Hasil rekapitulasi dari analisis data input
disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Rekapitulasi data input
No Data Jumlah Total mm
Rata rata mmhari 1
Curah Hujan 625
11 2
Debit Aliran Sungai 245,06
4,3 3
Evapotranspirasi
267,98
4,7
5.4.2 Hasil Verifikasi dan Optimasi
proses verifikasi dan optimasi menghasilkan nilai parameter
, Indikator keandalan ,
Keseimbangan Air , persamaan regresi .
, total aliran
air , dan keseimbangan tinggi muka air di tangki
+ . Hasil keluaran ini akan di analisis untuk mendapatkan keakuratankelayakan
model dalam mempresentasikan keadaan di lapangan. Berdasarkan keseimbangan neraca air, parameter
secara keseluruhan memiliki dua belas parameter, curah hujan sebagai masukan sistem
hidrologi, diproses menjadi aliran sebagai keluarannya. Keseimbangan neraca air menjelaskan bahwa aliran total merupakan penjumlahan aliran dari lubang outlet
horizontal setiap tangki. Menurut Setiawan 2003 lubang outlet horizontal mencerminkan aliran air yang terdiri dari
Ya
2
, Ya
1
Yc
1
, dan Yd
1
. Aliran ini hanya terjadi bila tinggi air pada masing masing tangki melebihi tinggi lubangnya Ha
1
, Ha
2
, Hb
1
, dan Hc
1
. Aliran air disetiap lubang outlet dipengaruhi pula oleh karakteristik lubang itu sendiri, masing masing yaitu A
, A
1
, B , B
1
, C , C
1
, dan D
1
yang selanjutnya disebut sebagai parameter
yang akan ditentukan. Tabel 10
Dua belas parameter hasil optimasi di Sub sub DAS
Cikadu
No Parameter
Hasil Optimasi
1 a0
0,69295 2
a1A 0,23480
3 a2A
0,31006 4
Ha1A 14,3748
5 Ha2
41,4024 6
b0 0,11499
8 Hb1
14,5428 9
c0 0,50390
10 c1.
0,09265 11
Hc1 20,7421
12 d1.
0,00164
Parameter parameter Tank Model dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis yakni :
1. Koefisien masing masing tangki A,B,C,D yang menunjukkan
besarnya laju aliran, a1 = 0.23480, a2 = 0,31006, b1 = 0,03038, c1 = 0,09265, dan d1 = 0,00164. Laju aliran terbesar terjadi pada tangki
pertama. 2. Koefisien determinasi masing masing tangki A,B,C yang menunjukkan
besarnya laju infiltrasi, a0 = 0,69295, b0 = 0,11499, c0 = 0,50390.
Parameter menunjukkan infiltrasi terbesar terjadi pada lubang outlet tangki pertama.
3. Parameter penyimpanan, menunjukkan tinggi lubang outlet horizontal pada masing masing tangki, Ha1 = 14,3748, Ha2 = 41,4024, Hb1 =
14,5428, dan Hc1 = 20,7421. Tinggi lubang outlet horizontal terbesar terjadi pada tangki pertama.
Keandalan dalam menduga kondisi sebenarnya di lapangan
dapat dilihat pada Tabel indikator kebenaran dan kesalahan dari keandalan Tabel 11, indikator kebenaran dilihat dari nilai korelasi R sebesar 0,86
yang dapat dikatakan dapat mempresentasikan kondisi lapang dengan baik antara observasi dan kalkulasi.
Tabel 11 Indikator keandalan di Sub sub DAS Cikadu
Parameter Optimasi Nilai Parameter Optimasi
R 0,86
R
2
0,75
5.4.3 Komponen hasil optimasi