Berdasarkan analisis hubungan antara laju sedimen dan debit aliran yang diduga melalui model persamaan regresi. Peningkatan debit diikuti dengan
peningkatan laju sedimen. Laju sedimen harian tertinggi terjadi pada tanggal 5 dan 6 Februari 2011 sebesar 7,47 tonhari dengan debit aliran yang sama sebesar
25,53 mmhari. Pada curah hujan tertinggi tanggal 6 Februari yaitu sebesar 49 mmhari
menyebabkan laju sedimen sebesar 7,47 tonhari. Kejadian tersebut menggambarkan bahwa peningkatan curah hujan disertai peningkatan laju
sedimen. Total laju sedimen bulan Januari sampai Maret 2011 adalah sebesar 37,4 tontahun atau setara dengan 3,1 mmtahun Data laju sedimen harian dapat dilihat
pada Lampiran 16.
5.6 Analisis Laju Erosi Berdasarkan Kandungan Sedimen Sungai
Nisbah pelepasan endapan NPE merupakan nisbah antara besarnya laju sedimentasi yang sampai ke sungai dengan besarnya erosi yang terjadi di DAS
Arsyad 2006. Berdasarkan persamaan 24 didapatkan besarnya nilai NPE sebesar 0,28 yang berarti bahwa 28 erosi yang terjadi akan menjadi sedimen
disungai, nilai NPE yang mendekati 1 menunjukkan besarnya erosi yang menjadi sedimen akan semakin besar. Besarnya total erosi berasarkan metode NPE
didapatkan sebesar 0,44 tonhatahun atau setara dengan kehilangan tanah setebal 0,036 mmtahun.
5.7 Analisis Laju Sedimen dengan Model MUSLE
Data debit yang telah dikalkulasi dalam menghasikan data
aliran pada setiap tangki diantaranya , data tersebut
menjadi data dasar dalam perhitungan laju sedimen lateral dan pada
persamaan 25 yang merupakan model persamaan MUSLE +
, . Pada model ini, faktor yang digunakan sebagai
pemicu terjadinya erosi adalah faktor limpasan permukaan bukan faktor energi hujan, sehingga MUSLE tidak memerlukan faktor nisbah pelepasan endapan
NPE Neitsch, Arnold, Kiniry, dan William 2005. Faktor limpasan permukaan mewakili energi yang digunakan untuk melepaskan dan mengangkut sedimen.
Total hasil analisis laju sedimen di Sub sub DAS Cikadu dengan perhitungan laju sedimen aliran lateral dan
sebesar 42,10 tontahun atau setara dengan kehilangan tanah sedalam1,29 mmtahun. Berdasarkan SK Menteri
Kehutanan No. 52Kpts II2001 tentang Penyelengaraan Pengelolaan DAS, besarnya laju sedimen di bawah 2 mmtahun termasuk dalam kategori baik Tabel
13 . Tabel 13 Kategori kinerja DAS berdasarkan laju sedimen
No Laju sedimen mmtahun Kategori Kelas
1 2
Baik 2
2 5 Sedang
3 5
Buruk Sumber: SK Menteri Kehutanan No. 52Kpts II2001
5.8 Analisis Hubungan Laju Sedimen Observasi dengan Laju Sedimen Kalkulasi Model MUSLE
Analisis hubungan antara laju sedimen observasi dengan laju sedimen model MUSLE menunjukkan korelasi yang kuat dengan dengan nilai R
2
= 0,757. Hal ini membuktikan model MUSLE dapat menduga laju sedimen dengan baik.
Persamaan regresi laju sedimen observasi dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE adalah sebagai berikut
Qs Obs = 0.013QsMUSLE – 0.031................................................................ 29 Grafik hubungan laju sedimen regresi dengan laju sedimen kalkulasi
model MUSLE disajikan pada Gambar 17.
Gambar 17 Grafik hubungan laju sedimen ObservasiQs Obs dengan laju
sedimen kalkulasi model MUSLE Qs MUSLE.
y = 0.013x - 0.031 R² = 0.757
1 2
3 4
5 6
7 8
100 200
300 400
500 600
La ju
S e
d im
e n
O b
se rv
a si
Q sO
b s
to n
h a
ri
Laju Sedimen MUSLE QsMUSLE tonhari
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. sangat baik dalam menduga keseimbangan air pada Sub sub
DAS Cikadu karena model ini dapat memberikan informasi mengenai tinggi muka air dan pola aliran di setiap lapisan DAS. Nilai koefisien
determinasi antara perhitungan model dengan perhitungan lapangan sebesar 0,75 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,86 membuktikan bahwa
dapat digunakan di Sub sub DAS Cikadu. Karakteristik aliran air di Sub sub DAS Cikadu menunjukkan selama 57 hari terdapat
total hujan sebesar 636,9 mm dengan besarnya ETP yang terjadi sebesar 211,384mm dan debit aliran sebesar 215,07 mm yang terjadi sebagai
71,98 mm, 58,55 mm,
2,05 mm dan
82,47 mm. Sehingga akan menyimpan air dalam sebesar 209,60 mm.
2. Laju sedimen dan erosi di sub sub DAS Cikadu masuk dalam kategori baik yakni kehilangan tanah sedalam 1,29 mmtahun atau setara dengan
42,10 tontahun. Metode MUSLE dalam hal ini dapat mempresentasikan laju sedimen yang baik dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi
sebesar 0,75.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan sosialisasi atau pelatihan mengenai Aplikasi .
2. Perlu dilakukan pengelolaan DAS terpadu dengan menerapkan teknik konservasi tanah dan air yang tepat.