Analisis Debit Aliran HASIL DAN PEMBAHASAN

bulan Juni September, dua bulan lembab Mei dan Oktober dan enam bulan basah Januari April dan November Desember. BPDAS Citarum Ciliwung 2009. Gambar 8 menunjukkan fluktuasi curah hujan tahunan. Gambar 8 Curah hujan wilayah tahunan dan bulanan Sub DAS Cisangkuy BPDAS Citarum Ciliwung 2009.

5.2 Analisis Debit Aliran

Debit Aliran diperoleh dari data pengolahan tinggi muka air TMA yang di dapatkan dari AWLR. Data TMA yang didapatkan sudah dalam bentuk angka yang terekam setiap lima belas menit dengan satuan m. Data yang digunakan dalam analisa debit harian ini adalah TMA selama 57 hari Bulan Januari Maret 2011. Untuk mengetahui debit aliran dari TMA dibantu dengan menggunakan persamaan regresi yang didapat dari + . Data lapangan yang digunakan sebagai + adalah TMA dan debit Aliran pada tanggal 18 November 2011 27 Januari 2012. Data lapangan ini diperlukan sebagai data kalibrasi. Pengukuran kecepatan aliran sungai dilakukan pada saat tinggi muka air pada kondisi yang sama, menggunakan yaitu pengukuran menggunakan bola terapung benda yang tidak tenggelam dalam air dan mencatat lamanya waktu benda tersebut berjalan sepanjang titik pengamatan. Dalam pengukuran ini, kecepatan aliran sungai menggunakan faktor koreksi untuk berbagai tipe saluran penampang sungai dengan menggunakan kekasaran Manning. Berikut hasil observasi lapang pada Tabel 7 mengenai data pengukuran tinggi muka air dan debit aliran lapangan yang dilakukan pada saat hujan dan saat tidak terjadi hujan agar mendapatkan nilai tinggi muka air yang berbeda beda. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel 7 Hasil pengukuran debit lapangan menggunakan koefisien kekasaran manning Tanggal Hujan Waktu Hujan Jarak waktu + TMA A V Q m s m m2 ms m3s 18 Nov 11 3 2.13 0.14 0.14 2.93 0.31 18 Nov 11 3 1.93 0.16 0.16 3.70 0.45 18 Nov 11 16.39 17.00 3 1.77 0.24 0.24 6.07 1.34 20 Nov 11 3 1.70 0.26 0.26 6.84 1.65 20 Nov 11 14.08 15.11 3 1.43 0.24 0.24 7.48 1.34 30 Dec 11 3 1.33 0.12 0.12 4.02 0.21 31 Dec 11 07.41 09.01 3 1.70 0.25 0.25 6.57 1.49 01 Jan 12 11.56 14.34 3 1.17 0.60 0.60 22.98 12.57 27 Jan 12 05.44 07.46 3 1.80 0.12 0.12 2.98 0.21 Gambar 9 . + Sub sub DAS Cikadu. . + digunakan untuk mengetahui hubungan antara tinggi muka air dan debit aliran dimana dalam persamaan regresi terdapat model matematis dengan data yang digunakan dapat menunjukkan besarnya nilai R 2 sebagai koefisien determinasi yang menunjukkan seberapa besar kesalahan dalam y = 50.82x 2.578 R² = 0.998 2 4 6 8 10 12 14 16 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 D e b it A li ran m 3 s Tinggi Muka Air m memprediksi besarnya y debit dapat direduksi dengan menggunakan informasi yang dimiliki oleh variable x tinggi muka air. Hasil analisis antara debit dengan TMA di Sub sub DAS Cikadu diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 50,82X 2,578 ………………………………………………………………...27 Keterangan: Y = Debit Aliran m 3 detik X = Tinggi Muka Air m Dari persamaan regresi ini diperoleh R 2 koefisien determinasi sebesar 0.9 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara TMA dengan debit, dan data TMA dapat menerangkan besarnya debit aliran Q, dari persamaan regresi tersebut dapat dijadikan sebagai rumusan dalam menentukan debit aliran di Sub sub Das cikadu Persamaan 27 digunakan untuk menghitung debit aliran harian dengan menggunakan data tinggi muka air bacaan alat yang tersimpan dalam . Gambar 10 menunjukkan fluktuasi hubungan antara curah hujan mm dengan debit aliran yang satuannya dikonversi dari m 3 detik menjadi mm yang terdapat pada Lampiran 15. Gambar 10 Grafik hubungan curah hujan dengan debit aliran pada tanggal 17 Januari 14 Maret 2011. Hasil yang diperoleh dari debit aliran di SPAS Cikadu yaitu besarnya debit aliran total sebesar 254.06 mm dengan debit aliran terbesar pada bulan Februari 20 40 60 80 100 20 40 60 17 -J a n -11 19 -J a n -11 21 -J a n -11 23 -J a n -11 25 -J a n -11 27 -J a n -11 29 -J a n -11 31 -J a n -11 2 -F e b -11 4 -F e b -11 6 -F e b -11 8 -F e b -11 10 -F e b -11 12 -F e b -11 14 -F e b -11 16 -F e b -11 18 -F e b -11 20 -F e b -11 22 -F e b -11 24 -F e b -11 26 -F e b -11 28 -F e b -11 2 -M a r- 11 4 -M a r- 11 6 -M a r- 11 8 -M a r- 11 10 -M a r- 11 12 -M a r- 11 14 -M a r- 11 C u rah H u jan m m D e b it Q m m Waktu hari Curah Hujan Debit Q sebesar 155.7 mmbulan dengan curah hujan sebesar 456 mmbulan sedangkan yang terkecil terjadi pada bulan Maret sebesar 31.75 mmbulan dengan curah hujan 44 mmbulan. Debit aliran yang terjadi berdasarkan rata rata bulanan sebesar 84.68 mmbulan dan rata rata debit aliran harian sebesar 2,69 mmhari. Hubungan curah hujan dan besarnya debit aliran pada Gambar 10 memperlihatkan fluktuasi debit aliran dipengaruhi oleh besarnya curah hujan yang terjadi. Hal ini dapat terlihat dari kecenderungan ketika curah hujan naik maka debit aliran akan mengikuti kenaikannya, sedangkan ketika curah hujan turun maka debit aliran juga cenderung turun.

5.3 Analisis Hidrograf