11
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi investor dan masyarakat , dengan adanya penelitian ini
diharapkan investor serta masyarakat dapat memberikan masukan dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan pembentukan
struktur modal untuk menghasilkan struktur modal yang optimal. 2. Dunia penelitian dan Akademis, dapat menambah literatur mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat leverage perusahaanpada perusahaan-perusahaan yang go public di Indonesia. Selain itu,
penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik mengenai pengaruh faktor-faktor penentu kebijakan struktur modal
terhadap tingkat leverage perusahaan pada masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual
bagi pengembangan literatur dan menambah referensi tetntang kebijakan struktur modal perusahaan dan faktor yang mempengaruhi,
sehingga dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan penelitian yang sejenis.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Struktur Modal
Struktur modal sangatlah penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Dalam
mendanai kebutuhan pendanaan perusahaan dapat menggunakan modal sendiri dan modal asing atau utang. Jika menggunakan utang maka perusahaan akan
menanggung biaya tetap yaitu bunga. Masalah leverage muncul karena perusahaan menggunakan aset yang menyebabkan harus membayar biaya tetap
dan menggunakan utang yang menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap. Struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara utang dan
modal sendiri saham preferen dan saham biasa yang digunakan perusahaan untuk merencanakan mendapatkan modal. Ambarwati, 2010:1. Perusahaan harus
mengambil keputusan permodalan yang paling optimal sehingga antara utang dan ekuitas benar-benar kombinasi yang dapat menghasilkan keuntungan atau return
bagi perusahaan yang akhirnya memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal capital structure sebuah perusahaan adalah kombinasi
spesifik ekuitas dan utang jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasinya. Manajer keuangan memiliki dua kepentingan dalam area ini
Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009:4.
13
Dalam menentukan struktur yang paling optimal, teori tersebut telah banyak dikembangkan oleh para pakar dengan menganalisa komposisi utang dan
modal. Teori struktur modal yang dikenal pertama kali ialah yang dicetuskan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller disebut teori MM. Menurutnya, dalam
struktur yang menggunakanyang menggunakan dana dari utang tidak mempunyai pengaruh apa pun terhadap nilai perusahaan. Namun bila mulai dipertimbangkan
faktor pajak, penggunaan utang akan sellau lebih menguntungkan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan asumsi bahwa yang dipergunakan dalam
model ini adalah: Pertama; tidak ada biaya kebangkrutan. Kedua, tidak ada biaya transaksi. Ketiga, bunga pinjaman dan simpanan besarnya sama bagi perorangan
atau pun perusahaan. Modigliani Miller juga menjelaskan bahwa pembiyaan modal perusahaan
yang berasal dari luar perusahaan, baik berupa penerbitan obligasi atau pun pinjaman jangka panjang mempunyai biaya yang relatif lebih kecil dibandingkan
biaya modal sendiri. Hal tersebut disebabkan karena pertama, penghasilan yang diterima oleh pemilik modal sendiri bersifat lebih tidak pasti dibandingkan dengan
pemberian kredit. Kedua, karena dalam peristiwa likuidasi pemilik modal sendiri akan menerima bagian paling akhir setelah kredit-kredit dilunasi. Selain itu dilihat
dari segi pajak penggunaan utang jangka panjang, biaya bunga dapat digunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak tax deductibility of interest
payment. Menghemat pajak merupakan manfaat bagi pemilik perusahaan. Namun yang terpenting dalam keputusan perusahaan menetukan proporsi paduan jenis
atau seumber pembiayaannya haruslah memperhatikan risiko.
14
Teori yang dikenal dengan Trade off model, mengatakan bahwa bila perusahaan menggunakan leverage maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan berupa penghematan pajak tax shield. Namun disisi lain harus pula diperhitungkan biaya yang akan ditimbulkan dari penggunaan leverage tersebut,
seperti biaya kebangkrutan dan biaya keagenan Keown, et.al:2005. Dalam teori Asymetris information diterangkan bahwa dalam pasar selalu
ditemukan informasi yang tidak sama bagi pihak-pihak yang berbeda, sehingga dapat dikatakan informasi yang didapattidak sempurna. Penambahan utang baru,
misalnya memberikan informasi bahwa perusahaan dapat dipercaya oleh pihak peminjam, sedangkan penerbitan saham baru dapat dianggap bahwa perusahaan
sedang dalam kesulitan dalam hal pendanaanya. Beberapa pengujian membuktikan bahwa harga saham berpengaruh positif terhadap penambahan
utang dan berpengaruh negatif terhadap penerbitan saham baru. Dapat disimpulkan bahwa didalam menentukan struktur modal,
perusahaan harus membuat komposisi yang tepat dari paduan sumber dananya, sehingga diharapkan tingkat pengembalian investasinya dari sumber dana tersebut
dapat mempengaruhi harga saham melalui return yang diperoleh meningkat. Selain itu, pengaturan komposisi ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan
timbulnya risiko. Dengan kata lain struktur modal yang optimal harus membawa keseimbangan antara risiko dan pengembalian Rodoni dan Ali, 2014: 130
Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya sejalan dengan perkembangan yang dialami, selalu membutuhkan tambahan modal. Pada saat
perusahaan didirikan, pemilik bisa menentukan sumber modal apa yang dipakai,
15
apakah semuanya bersumber dari modal saham biasa atau perlu ada hutang jangka panjang. Setiap keputusan yang diambil tentang sumber modal selalu ada
dampaknya. Misalnya bila sumber modal saham biasa ada kewajiban membayar deviden dan keputusan-keputusan kebijakan atau pengelolaan dari pemegang
saham perlu diperhatikan. Bila sumber modal dari saham preferen ada kewajiban membayar deviden yang harus diprioritaskan demikian pula dalam keadaan
perusahaan likuidasi maka pemegang saham preferen akan didahulukan pengembalian nilai sahamnya. Jika sumber modal berasal dari hutang jangka
panjang ada kewajiban membayar bunga dan pengembalian hutang pada saat jatuh tempo Dewi Astuti, 2004: 138.dengan demikian, Manajer keuangan akan
berhubungan dengan sisi kanan neraca. Jika kita melihat pendanaan gabungan untuk perusahaan-perusahaan dari berbagai macam industri, akan terlihat
perbedaan yang jelas. Beberapa perusahaan memiliki hutang yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan lain. Apakah jenis pendanaan yang dipakai memiliki
pengaruh terhadap perbedaan-perbedaan yang timbul dan apakah pendanaan gabungan tertentu dapat memberikan hasil yang terbaik Indo Yama dan Hemmy
Fauzan, 2006. Struktur modal perusahaan atau struktur keuangan adalah campuran
antara hutang jangka panjang dan modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasinya Ross, Westerfield, dan Jordan, 2006: 3. Menurut Van
Horne dan Wachowicz 2007: 232 dalam buku prinsip-prinsip manajemen keuangan, struktur modal adalah bauran atau proporsi pendanaan permanen
16
jangka panjang perusahaan yang diwakili oleh hutang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa.
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang
jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa Sjahrial, 2008. Struktur modal menggambarkan proporsi antar hutang
jangka panjang dan modal sendiri Moeljadi, 2006: 236. Menurut Warsono 2003, struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan
jangka panjang yang digunakan perusahaan. Sedangkan menurut Dewi Astuti 2004: 138, struktur modal merupakan bauran atau perpaduanhutang jangka
panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preferen,saham biasa yang dikehendaki
perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan
pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Dalam laporan keuangan neraca sisi kredit, dapat dilihat susunan atau
struktur modal yang ada pada suatu perusahaan. Bagian dari struktur modal ini disebut komponen modal. Jadi pos-pos yang berada pada sisi kanan neraca yang
terdiri berbagai jenis hutang, saham preferen dan ekuitas saham biasa disebut komponen modal. Komponen modal adalah salah satu jenis modal yang
digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana Dewi Astuti, 2004: 127.
17
Capital structure atau strukturn modal merupakan proporsi atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan,
apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham Brigham dan Gapenski: 2003. Sedangkan menurut Keown, et.al. 2005, struktur
modal adalah panduan atau kombinasi sumber dan jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Weston dan Copeland 2005 mengatakan bahwa
struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Sedangkan menurut
Bambang Riyanto 1992 memberikan gambaran tentang pengertian struktur modal bahwa struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana
mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Apabila struktur financial tercermin pada keseluruhan passive dalam neraca, maka
struktur modal hanya tercermin pada utang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, di mana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana
jangka panjang. Berdasarkan referensi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur
modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, di mana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan
sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Rodoni dan Ali,2014:129
18
B. Trade Off Theory