38 maka petani akan beraktivitas di luar kegiatan bertaninya untuk menambah
pendapatan rumah tangganya.
4.4. Faktor-fakor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk
Beraktivitas di Luar Kegiatan Bertani
Variabel yang diuji sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas petani di luar kegiatan bertani dalam penelitian ini adalah luas lahan, tingkat
pendidikan, jumlah tanggungan, status penguasaan lahan, pengalaman dan pendapatan kegiatan bertani. Hasil uji statistik dengan mengunakan regresi logit
dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil Analisis Logit Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Petani di Luar Kegiatan Bertani
Variabel B
Std. Error Wald
Sign Exp B
X
1
11.485 2.93
15.36 .000
97208.72 X
2
-.129 .11
1.29 .256
.37 X
3
-.432 .21
4.02 .045
.64 X
4
-1.345 .53
6.39 .011
.26 X
5
-.171 .06
7.42 .006
.34 X
6
-.002 .00
10.33 .001
.99 Konstanta 5.668
2.02 7.86
.005 289.37
Sumber : Lampiran 7
Dari hasil diatas maka diperoleh persamaan regresi: ln
P P
− 1
= 5.668+ 11.485X
1
– 0,129X
2
– 0,432X
3
– 1,34X
4
– 0,171X
5
– 0,002 X
6
4.4.1. Pengujian Parameter
Adapun pengujian parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Uji Omnibus serempak, Uji Wald individu, Uji Hosmer dan Lemeshow serta
Marginal Effect. Hasil pengujian parameter ditunjukkan pada Tabel 13.
Universitas Sumatera Utara
39 Tabel 13. Hasil Pengujian Parameter
Pengujian Chi-Square
df Sign
Omnibus 41,48
6 .00
Hosmer dan Lemeshow 7,57
8 .47
Sumber : Lampiran 4
a. Uji Omnibus Serempak Uji omnibus bertujuan untuk menguji kemampuan seluruh variabel
independent secara bersama-sama memprediksi variasi pada variabel dependent, uji ini sering dikenal dengan uji serempak.
Dari hasil uji omnibus yang dilakukan diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,00 atau α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa faktor luas lahan, tingkat
pendidikan, jumlah tanggungan, status penguasaan lahan, pengalaman dan pendapatan bertani mempengaruhi keputusan petani untuk beraktivitas di luar
kegiatan bertani.
b. Uji Wald Individu Pengujian parsial uji Wald dari hasil estimasi dapat dilihat pada nilai
signifikansi pada Tabel 12. Hasil pengujian menunjukkan bahwa luas lahan, jumlah tanggungan, status penguasaan lahan, pengalaman dan pendapatan dari
usahatani mempengaruhi keputusan petani untuk beraktivitas lain di luar kegiatan bertani. Hal ini diperoleh dari hasil signifikansi yang diproleh untuk masing-
masing variabel luas lahan sebesar 0,00, jumlah tanggungan 0,04, status penguasaan lahan 0,01, pengalaman 0,00 dan pendapatan usahatani sebesar 0,00
atau signifikansi 0,05. Sedangkan untuk tingkat pendidikan tidak mempengaruhi keputusan petani untuk beraktivitas di luar kegiatan bertani secara nyata dengan
signifikansi sebesar 0,25.
Universitas Sumatera Utara
40 Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Ginting 2004 yang
menyimpulkan bahwa usia, jumlah tanggungan dan status penguasaan lahan berpengaruh nyata terhadap keputusan mobilitas pada taraf kepercayaan α = 10,
sedangkan luas lahan milik dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata.
c. Uji Hosmer dan Lemeshow Untuk menguji kesesuaian distribusi observasi dengan distribusi teori
maka dilakukan pengujian Hosmer dan Lemeshow. Hasil uji menunjukkan bahwa signifikansi yang diperoleh sebesar 0,476 atau α 0,05, maka terima Ho tolak H
1
, hal ini berarti bahwa tidak ada perbeadaan perbedaan distribusi observasi dengan
distribusi teori model sesuai dengan data.
d. Marginal Effect Perhitungan marginal effect masing-masing variabel adalah :
- Luas lahan
Pi Pi
− 1
= 97208 Pi = 97208 1-Pi
Pi = 97208 – 97208Pi Pi =
97209 97208
Pi = 0,99
ci =
i P
i P
i ˆ
1 ˆ
ˆ −
β = 11,4850,991-0,99
= 0,1137
Universitas Sumatera Utara
41 Artinya bahwa setiap penambahan luas lahan sebesar 1 hektar
maka peluang petani untuk beraktivitas lain di luar kegiatan bertani sebesar 11. Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya luas lahan
bertani maka petani memilih untuk menyewakan sebagian lahannya kepada petani lain dan waktu luang dari kegiatan bertani tetap digunakan
untuk beraktivitas di luar kegiatan bertani, sehingga pendapatan total rumah tangga petani akan meningkat karena berasal dari kegiata bertani,
upah yang didapat dari menyewakan lahan dan dari aktivitas di luar kegiatan bertani.
- Tingkat pendidikan
Pi Pi
− 1
= 0,379 Pi = 0,379 1-Pi
Pi = 0,379 – 0,379 Pi Pi =
379 ,
1 379
,
Pi = 0,27
ci =
i P
i P
i ˆ
1 ˆ
ˆ −
β = -0,1290,271-0,27
= - 0,025 Artinya bahwa setiap penambahan tingkat pendidikan sebesar 1
tahun maka peluang petani untuk beraktivitas lain di luar kegiatan bertani turun sebesar 2,5. Hal ini disebabkan karena petani akan
mengaplikasikan ilmu yang telah diperolenya secara optimal, mulai dari
Universitas Sumatera Utara
42 pengolahan tanah yang baik, pemeluharaan yang sesuai dan perlakuan
pasca panen yang tepat sehingga akan terjadi peningkatan pendapatan dari kegiatan bertani. Oleh karena itu petani tidak akan memikirkan aktivitas di
luar kegiatan bertani dan akan menjalankan kegiatan bertaninya dengan baik sesuai dengan tambahan ilmu yang telah diperolehnya.
- Jumlah Tanggungan
Pi Pi
− 1
= 0,649 Pi = 0,649 1-Pi
Pi = 0,649– 0,649Pi Pi =
649 ,
1 649
,
Pi = 0,39
ci =
i P
i P
i ˆ
1 ˆ
ˆ −
β = -0,4320,391-0,39
= - 0,10 Artinya bahwa setiap penambahan jumlah tanggungan 1 orang maka
peluang petani untuk beraktivitas lain di luar kegiatan bertani turun sebesar 10. Dengan bertambahnya jumlah tanggungan keluarga maka akan
bertambah pula beban biaya yang harus ditanggung oleh petani, oleh karena itu petani akan lebih berkonsentrasi berupaya untuk meningkatkan
hasil produksi dari kegiatan bertaninya agar pendapatan dari kegiatan bertani akan meningkat, sehingga aktivitas di luar kegiatan bertani tidak
dillakukannya.
Universitas Sumatera Utara
43 - Status Penguasaan Lahan
Pi Pi
− 1
= 0,26 Pi = 0,26 1-Pi
Pi = 0,26 –0,26Pi Pi =
269 ,
97201 26
,
Pi = 0,21 Artinya bahwa pemilik mempunyai peluang untuk beraktivitas di
luar kegiatan bertani lebih besar 21 dibandingkan dengan petani penggarap. Hal ini terjadi karena pemilik lahan dapat lebih bebas bertani
tanpa dituntut kewajiban untuk membayar sewa lahan, sehingga jika memiliki waktu senggang akan dimanfaatkan untuk beraktivitas di luar
kegiatan bertani, sedangkan petani penggarap mempunyai kewajiban untuk membayar biaya sewa lahan maka jika memiliki waktu senggang
petani penggarap tidak melakukan aktivitas di luar kegiatan bertaninya, tetapi akan mencurahkan segala kemampuannya untuk mengusahakan
tanah sewa tersebut sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang optimal.
- Pengalaman
Pi Pi
− 1
= 0,343 Pi = 0,343 1-Pi
Pi = 0,343 – 0,343Pi
Universitas Sumatera Utara
44 Pi =
343 ,
1 343
,
Pi = 0,25
ci =
i P
i P
i ˆ
1 ˆ
ˆ −
β = -0,1710,251-0,25
= -0,03 Artinya bahwa setiap penambahan pengalaman sebesar 1 tahun
maka peluang petani untuk beraktivitas lain di luar kegiatan bertani turun sebesar 3. Minat petani yang telah berpengalaman terhadap
aktivitas lain di luar kegiatan bertaninya tidak terlalu besar sebab petani sudah sangat mengerti dan faham tentang cara bertani yang baik,
sehingga akan memperoleh hasil produksi yang sesuai dengan harapan. Sejalan dengan hal tersebut maka pendapatan dari kegiatan bertani yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga tidak mencari aktivitas di luar kegiatan bertani untuk menambah pendapatan rumah tangganya.
- Pendapatan Bertani
Pi Pi
− 1
= 0,998 Pi = 0,998 1-Pi
Pi = 0,998 – 0,998 Pi Pi =
998 ,
1 998
,
Pi = 0,50
Universitas Sumatera Utara
45 ci =
i P
i P
i ˆ
1 ˆ
ˆ −
β = -0,0020,501-0,50
= -0,0005 Artinya bahwa setiap penambahan pendapatan bertani sebesar 1
juta rupiah maka peluang petani untuk beraktivitas lain di luar kegiatan bertani turun sebesar 0,05, hal ini disebabkan karena petani merasa tidak
perlu mencari aktivitas lain untuk menambah total pendapatan rumah tangganya karena pendapatan dari kegiatan bertaninya sudah bertambah.
4.5.Aktivitas Petani di Luar Kegiatan Bertani
Jenis aktivitas yang ditekuni petani di daerah penelitian bervariasi, ada pekerjaan yang memerlukan modal dan keterampilan khusus seperti tukang jahit
dan pembut kue, pekerjaan yang memerlukan modal tanpa keterampilan khusus seperti tukang bangunan, nelayan, pedagang, tukang becak, berkebun dan
beternak, bahkan pekerjaan yang tidak memerlukan modal dan keahlian khusus seperti serabutan atau buruh angkut. Jenis-jenis aktivitas yang ditekuni petani
dapat dilihat pada Tabel 14.
Universitas Sumatera Utara
46 Tabel 14. Jenis Aktivitas Petani di Luar Kegiatan Bertani
Jenis aktivitas yang dibutuhkan:
n Modal Keterampilan
Tanpa modal dan keterampilan
Tukang bangunan √
- -
18 24
Tukang Jahit √
√ -
8 11
Nelayan √
- -
6 8
Pedagang √
- -
8 11
Pembuat kue √
√ -
2 3
Tukang becak √
- -
8 11
Berkebun √
- -
10 14
Serabutan -
- √
7 9
Beternak √
- -
7 9
Jumlah 74
100
Sumber : Data primer diolah
Jenis pekerjaan yang paling banyak ditekuni oleh petani adalah sebagai tukang bangunan yaitu 24 dari total sampel kemudian berkebun sebesar 14,
menjadi tukang jahit,pedagang dan tukang becak masing-masing 11, serabutan dan beternak 9, nelayan 8 dan pembuat kue 3. Petani memilih aktivitas di
luar kegiatan bertani sebagai tukang bangunan karena membutuhkan modal yang kecil yaitu alat bertukang yang sederhana dan dapat digunakan dalam jangka
waktu yang relatif lama serta memberikan penghasilan yang jauh lebih besar dari pada jenis pekerjaan lainnya.
Sumua jenis aktivitas di luar kegiatan bertani yang ditekuni petani memerlukan modal, kecuali aktivitas serabutan atau sebagai buruh angkut yang
hanya membutuhkan tenaga untuk melakukannya. Walau demikian modal yang dibutuhkan tidak besar, sebab aktivitas yang dilakukan merupakan usaha kecil-
kecilan sehingga petani dapat menjalani aktivitas tersebut. Sebagian besar aktivitas tersebut dilakukan petani di sekitar tempat tinggalnya, seperti menjahit,
berdagang, membuat kue, berkebun dan beternak dilakukan di rumah petani.
Universitas Sumatera Utara
47 Aktivitas menjadi tukang bangunan, tukang becak dan sebagai nelayan pun
dilakukan di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggal sebab petani tidak bias meninggalkan kegiatan bertaninya.
Rata-rata tujuan petani melakukan aktivitas di luar kegiatan bertani adalah untuk mencari tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
petani. Petani biasanya melakukan aktivitas di luar kegiatan bertani pada saat tidak ada kegiatan di sawah, yaitu pada saat menunggu hasil panen atau pada saat
tanaman tidak memerlukan perlakuan atau tindakan. Rata-rata waktu yang digunakan untuk bekerja adalah 8 jam dalam satu hari.
Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani dari kegiatan bertani sebesar Rp. 3.209.000, dan pendapatan rata-rata dari kegiatan di luar bertani sebesar Rp.
2.377.000, sehingga rata-rata pendapatan total rumah tangga petani sebesar Rp. 5.587.000. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani yang beraktivitas di luar
kegiatan bertani lebih tinggi 16 dari petani yang tidak beraktivitas di luar kegiatan bertani.
Universitas Sumatera Utara
48
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan