44
mengacu  pada  lahan  yang  telah  sangat  rusak  karena  kehilangan penutupan  vegetasinya,  sehingga  kehilangan  atau  berkurang  fungsinya
sebagai  penahan  air,  pengendali  erosi,  siklus  hara,  pengatur  iklim  mikro dan retensi karbon. Berdasarkan kondisi vegetasinya, kondisi lahan dapat
diklasifikasikan  sebagai  :  sangat  kritis,  kritis,  agak  kritis,  potensial  kritis dan kondisi normal. Berdasarkan kriteria tersebut.
4.2. Kondisi Kehutanan Provinsi Jambi
Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0 45’ sampai 2
45’ Lintang  Selatan  dan  antara  101
10’  sampai  104 55’’  Bujur  Timur.
Sebelah  Utara  berbatasan  dengan  Provinsi  Riau  dan  Kepulauan  Riau, Sebelah  Timur  dengan  Laut  Cina  Selatan,  Sebelah  Selatan  berbatasan
dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Provinsi Jambi dibentuk tanggal 2
Juli  1958  bersamaan  waktunya  dengan  pembentukan  Provinsi  Sumatera Barat  dan  Provinsi  Riau.  Sebelumnya  Jambi  merupakan  salah  satu
daerah keresidenan di wilayah Provinsi Sumatera Tengah.
Gambar 3. Wilayah Administratif Provinsi Jambi PIK Jambi, 2009
45
Luas daratan wilayah Provinsi Jambi adalah sekitar 53.435 km
2
, yang terdiri  dari  :  Kabupaten  Kerinci  seluas  4.200  km
2
7,86,    Kabupaten Merangin seluas 6.380 km
2
11,94,Kabupaten Sarolangun seluas 7.820 km
2
14,63,  Kabupaten  Batanghari  seluas  4.983  km
2
9,33, Kabupaten Muaro Jambi seluas 6.147 km
2
11,50, Kabupaten Tanjung Jabung  Timur  seluas  5.330  km
2
9,97,  Kabupaten  Tanjung  Jabung Barat  seluas  4.870  km
2
9,11,  Kabupaten  Tebo  seluas  6.340  km
2
11,86 - Kabupaten Bungo seluas 7.160 km
2
13,40,dan  Kota Jambi seluas  205  km
2
0,38.  Panjang  garis  pantai  Provinsi  Jambi  mencapai 210 km.
4.3. Topografi, Jenis Tanah dan Iklim
Topografi  bagian  Timur  Provinsi  Jambi  umumnya  merupakan  rawa- rawa  sedangkan  wilayah  Barat  pada  umumnya  adalah  tanah  daratan
lahan  kering  dengan  topografi  bervariasi  dari  datar,  bergelombang sampai  berbukit.  Topografi  yang  datar  0-2  mencapai  1.688.534  ha,
bergelombang  2-15  seluas  1.557.549  ha,  curam  15-40  seluas 1.015.343 ha, serta sangat curam 40 seluas 838.565 ha. Persentase
luas  daerah  dataran  rendah  0-100  m  69,1  daerah  dataran  dengan ketinggian sedang 100-500 m 16,4, dan daerah dataran tinggi 500 m
14,5.  Luas  wilayah  di  Provinsi  Jambi  dengan  ketinggian  antara  0-100 meter adalah 34.738 km
2
53,2, ketinggian antara 101-500 meteradalah 17.981  km
2
24,5,  ketinggian  antara  500-1.000  meter  adalah  9.127 km
2
13,9,  serta  ketinggian      1.000  meter  adalah    5.437  km
2
8,4. Kondisi topografi Provinsi Jambi disajikan pada Gambar 4.
46
Gambar 4 . Kondisi Topografi Wilayah Provinsi Jambi PIK Jambi, 2009
Jenis tanah di Provinsi Jambi secara umum didominasi oleh Podsolik Merah  Kuning  PMK  yaitu  sebesar  44,56.  Jenis  tanah  lainnya  adalah
Latosol  termasuk  Regosol  18,67  dan  Gley  Humus  10,74.  Sebagian besar  wilayah  Iklim  Propinsi  Jambi  bertype  A  Schmidt  and  Ferguson
dengan curah hujan rata-rata 1.900 – 3.200 mmtahun dan rata-rata curah hujan  116  –  154  hari  pertahun.  Suhu  maksimum  sebesar  31  derajat
cescius.  Rata-rata  curah  hujan  bulanan  Jambi  adalah  179-279  mm  pada bulan basah dan 68-106 mm pada bulan kering. Musim hujan di Propinsi
Jambi dari bulan November sampai Maret dan musim kemarau dari bulan Mei sampai Oktober.
4.4. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Provinsi Jambi