98
Tahun 2005 yang telah ditetapkan. Sumber data sekunder diperoleh dari beberapa
instansilembaga yang
berkaitan langsung
dengan pemberantasan IL di Indonesia, seperti pemerintah, pemerintah daerah
dinasinstansi daerah yang mengurus kehutanan, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, LSM, akademisi, serta tokoh masyarakat. Selain bersumber
dari instansilembaga tersebut, penelusuran dilakukan pula dengan menggunakan fasilitas internet.
b. Analisis Data
Peranan stakeholders dalam pemberantasan IL di Indonesia dianalisis dengan menggunakan kerangka 4R 4Rs Framework. Kerangka 4R
dikembangkan oleh IIED International Institute for Environment and Development sebagai alat untuk menilai peranan dan kekuatan stakeholders
untuk meningkatkan kolaborasi komunitas dalam pengelolaan SDA Dubois, 1998. Kerangka 4R bertujuan untuk mendefinisikan peranan stakeholders
yang berkaitan dengan Rights hak-hak yang dimiliki stakeholders, Responsibilities
tanggung-jawab yang
dimiliki stakeholders,
RevenueReturns hasilmanfaat yang didapatkan stakeholders, dan Relationship hubungan antar stakeholders sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 25.
STAKEHOLDERS ROLES
RESPONSIBILITIES
REVENUES RIGHTS
RELATIONSHIP
Gambar 25. Kerangka 4R untuk Mendefinisikan Peranan Stakeholders Dubois, 1998.
99
Kerangka 4R ini membantu dalam menunjukkan permasalahan issues kritis terkait keterlibatan stakeholders dan juga mengidentifikasi
poin-poin pengaruhnya terhadap suatu program atau kebijakan Dubois,
1998. Tabel 16 menunjukkan struktur dasar dari Kerangka 4R. Khusus
untuk Relationship antar stakeholder dibuat dalam tabel tersendiri
sebagaimana disajikan pada Tabel 17. Tabel 16 mendeskripsikan
tanggung-jawab, hak-hak, serta hasilmanfaat dari masing-masing stakeholder dalam merencanakan, merumuskan, menetapkan, dan
mengimplementasikan pemberantasan IL di Indonesia sebagai hasil analisis dari data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara,
kuisioner, dan penelusuran data sekunder. Tabel 17 mendeskripsikan derajat Relationship diantara stakeholders yang terlibat dalam
pemberantasan IL di Indonesia yang terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu Baik, Cukup Baik, dan Buruk. Penilaian relationship dilakukan dengan
menganalisis bentuk hubungan formalinformal, frekuensi kontak, dan tingkat konvergensi convergence atau pertemuan dari pendapat
stakeholders. Relationship antar stakeholder juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : services pelayananjasa, legalcontractual
hukumkontraktual, market dinyatakan dengan demand and supply dari barang dan jasa, information exchange pertukaran informasi,
interpersonal hubungan antar pribadi, dan power. Tabel 16. Kerangka Dasar Pendekatan 4R
Stakeholders Responsibilities
Rights Revenues
1 2
3 4
5 6
7 8
100
Tabel 17. Relationship Stakeholders dalam Pemberantasan IL di Indonesia
Stakeholder 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8
7.3. Hasil dan Pembahasan Analisis Kelembagaan Pemberantasan IL di Indonesia