Model Autoregressive AR Analisis Spektral
dan stasioner lemah. Deskripsi umum kestasioneran adalah sebagai berikut, data
deret Z1, Z2,... disebut stasioner kuat jika distribusi gabungan Z
t1
, Z
t2
, Z+ sama dengan distribusi gabungan Z
t1+k
, Z
t2+k
, ...,Z
tn+k
untuk setiap nilai t1, t2,.., tn, dan k. Sedangkan data
disebut stasioner lemah, jika rata-rata hitung data konstan, E Zt = µ, dan
autokovariansnya merupakan fungsi dari lag, ?
k
= fk. Sedangkan ketidakstasioneran data diklasifikasikan atas tiga bentuk, yaitu:
1. Tidak stasioner dalam rata-rata hitung, jika trend tidak datar tidak sejajar
sumbu waktu, dan data tersebar 2. Tidak stasioner dalam varians, jika trend
datar atau hampir datar tapi data tersebar membangun pola menyebar atau
menyempit yang meliput secara
seimbang trendnya pola terompet. 3. Tidak stasioner dalam rata-rata hitung
dan varians, jika trend tidak datar dan data membangun pola terompet.
Untuk menelaah ketidakstasioneran data secara visual, tahap pertama dapat dilihat pada
plot data atas waktu. Jika belum mendapatkan kejelasan, maka tahap berikutnya dapat
dilakukan dengan melihat gambar plot ACF. Pada gambar ACF, jika datanya tidak
stasioner maka gambarnya akan membangun pola:
a. Menurun, jika data tidak stasioner dalam rata-rata hitung tren naik atau turun
b. Alternating, jika data tidak stasioner dalam varians
c. Gelombang, jika data tidak stasioner dalam rata-rata hitung dan varians
Mulyana, 2004. Apabila data yang menjadi input dari
model ARIMA tidak stasioner, perlu dimodifikasi untuk menghasilkan data yang
stasioner. Salah satu metode yang umum dipakai adalah metode pembedaan
defferencing. Metode ini dilakukan dengan cara mengurangi nilai data pada suatu periode
dengan nilai periode sebelumnya. 2.8 Prakiraan dengan Time Series
Dalam klimatologi dibedakan dua kelompok metode peramalan, yaitu metode
kausal dan time series. Metode kausal mengasumsikan adanya hubungan sebab
akibat antara masukan dan keluaran sistem, sedangkan metode Time Series Box-Jenkins
memperlakukan sistem seperti suatu kotak hitam black box tanpa berusaha mengetahui
fakor-faktor yang mempengaruhi sistem tersebut. Sistem semata-mata dianggap
sebagai suatu pembangkit proses, karena tujuan utama dari metode ini adalah ingin
menduga APA yang akan datang, bukan mengetahui MENGAPA hal itu terjadi. Bey
A, 1988.
ARIMA Autoregressive Integrated
Moving Average merupakan salah satu
model peramalaan yang berbasis time series yang dikembangkan oleh Box dan Jenkins
1976, dan nama mereka sering disinonimkan dengan proses ARIMA yang diterapkan untuk
analisis deret berkala, peramalan, dan pengendalian.
ARIMA telah diakui mempunyai kemampuan ramalan yang cukup
memuaskan untuk jangka peramalan yang panjang Tapliyal dalam Bey, A. 1988.
ARIMA adalah suatu model gabungan yang meliputi model Autoregressive AR Yule,
1926 dan Moving Average MA Slutzky, 1937 dalam Makridakis et al., 1988. Kata
integrated disini menyatakan tingkat pembedaan degree of defferencing. ARIMA
dikatakan sebagai model yang komplek, karena selain model ini merupakan gabungan
antara AR dan MA, model ini dapat dipergunakan untuk pola time series seasonal
musiman dan nonseasonal tidak musiman secara bersamaan.
Metode ARIMA memiliki keunggulan dibanding metode lainnya, yaitu metode Box-
Jenkins disusun secara logis dan secara statistik akurat, metode ini memasukkan
banyak informasi dari data historis, dan metode ini menghasilkan kenaikan akurasi
peramalan dan pada waktu yang sama menjaga jumlah parameter seminimal
mungkin Jarret, 1991
Metode ini menggunakan pendekatan iteratif yang mengindikasikan kemungkinan
model yang bermanfaat. Model terpilih, kemudian dicek kembali dengan data historis
apakah telah mendiskripsikan data tersebut dengan tepat. Model terbaik akan diperoleh
apabila residual antara model peramalan dan data historis memiliki nilai yang kecil,
distribusinya random, dan independen. Analisis deret waktu seperti pedekatan Box-
Jenkins, mendasarkan analisis pada data deret waktu yang stasioner.