29
5. Susut Bobot
Penentuan  susut  bobot  dilakukan  dengan  mengukur  bobot  apel potong  segar  yang  telah  dikemas  setiap  hari.  Pengukuran  dihentikan
hingga  umur  simpan  yang  diketahui  melalui  pengukuran  laju  respirasi pada  tahapan  sebelumnya.  Bobot  apel  potong  segar  pada  H-0  ditentukan
sebagai  bobot  awal.  Susut  bobot  merupakan  selisih  dari  bobot  pada sebelum  perlakuan  dan  setelah  perlakuan.  Persamaan  yang  digunakan
untuk mengukur susut bobot adalah sebagai berikut : Susut bobot =
100 _
×
o t
o
W W
W Keterangan :
o
W
= Bobot sampel pada hari ke-0 gram
t
W
= Bobot sampel pada hari ke-n gram
6. Warna
Intensitas  warna  diukur  dengan  menggunakan
Chromameter
Minolta  CR-200  seperti  terlihat  pada  Gambar  18.  Pada
Chromameter
Minolta  CR-200  digunakan  sistem  Y,  x,  dan  y.  Nilai  ini  kemudian dikonversi  ke  dalam  nilai  L  untuk  menunjukkan  kecerahan
Lightness
. Rumus konversi yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 7a. Sebelum
pengukuran dilakukan,
Chromameter
dikalibrasi dahulu
dengan
calibration plate
yang berwarna putih.
Gambar 18. Chromameter
Minolta CR-200
30 Nilai  x  yang  diperoleh  dari  pengukuran  Chromameter  digunakan
untuk  mengetahui  nilai  Browning  Index  BI.  Browning  Index  BI biasanya  digunakan  sebagai  indikator  tingkat  pencoklatan  pada  produk-
produk mengandung  gula. Semakin tinggi nilai BI menunjukkan semakin tinggi intensitas warna coklat pada produk. Berdasarkan Perez-Gago et al.
2003, nilai BI diperoleh menggunakan rumus sebagai berikut :
100 x
0.172 0.31
- x
BI =
x  adalah
cromaticity  coordinate
yang  diperoleh  dari  pembacaan
Chromameter
.
7. Organoleptik
Salah  satu  syarat
edible  coating
adalah  tidak  berasa  dan  jernih Gontard  dan  Guilbert,  1994.  Dengan  alasan  itulah  dilakukan  pengujian
organoleptik terhadap produk apel potong segar yang telah dilapisi
edible coating
dengan  berbagai  konsentrasi  pati  ubi  jalar-tapioka.  Untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap apel yang telah dilapisi.
Uji  organoleptik  yang  dilakukan  adalah  uji  hedonik  parameter warna  dan  rasa  pada  skala  1-5.  Masing-masing  kriteria  penilaian  tersebut
adalah 1 sangat tidak suka, 2 tidak suka, 3 netralbiasa, 4 suka, dan 5  sangat  suka.  Jumlah panelis  yang  digunakan  adalah  31  orang  panelis.
Data  yang  diperoleh  diolah  secara  statistika  menggunakan  ANOVA melalui program SPSS 15.
Pada  uji  penerimaan  tidak  ada  contoh  pembanding  atau  contoh baku dan panelis dilarang mengingat atau membandingkan dengan contoh
yang  diuji  sebelumnya.  Tanggapan  harus  diberikan  secara  cepat  dan spontan.  Bahkan  tanggapan  yang  sudah  diberikan  tidak  boleh  ditarik
kembali  meskipun  kemudian  timbul  keragu-raguan.  Uji  penerimaan  lebih subjektif  daripada  uji  pembedaan.  Karena    itu  beberapa  panelis  yang
ekstrim senang atau benci terhadap suatu komoditi atau bahan tidak dapat lagi digunakan untuk melakukan uji penerimaan Soekarto,1981.
31
E. Rancangan Percobaan