Deskripsi Masalah Langkah-langkah Penyelesaian Secara

Contoh 4 Masalah pemartisian himpunan Misalkan diberikan himpunan I beserta kelas-kelas P seperti pada Contoh 3. Misalkan diketahui biaya dari setiap kelas P j yaitu c j , dengan c 1 =15, c 2 =10, c 3 =19, c 4 =18, c 5 =17. Diinginkan himpunan dari P j yang dapat memartisi I dengan biaya minimum. Masalah tersebut dapat dimodelkan sebagai masalah pemartisian himpunan Min 15x 1 + 10x 2 + 19x 3 + 18x 4 + 17x 5 terhadap kendala x 1 + x 4 = 1 x 1 + x 5 = 1 x 2 + x 5 = 1 x 3 + x 4 = 1 x 4 = 1 x 3 + x 5 = 1 x j = 0 atau 1, untuk j  {1,2,3,4,5}. Kendala-kendala masalah tersebut dapat dituliskan dalam perkalian matriks AX=1, dengan 6 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ij x A a                     1 2 3 4 5 1 1 1 , 1 1 1 x x X x x x                                     1 Dengan menggunakan LINGO 11.0 diperoleh solusi untuk masalah SPP sebagai berikut: x 1 =x 2 =x 3 =0, x 4 =x 5 =1, dan nilai fungsi objektif sebesar 35 detail penghitungan dapat dilihat di Lampiran 1. Jadi partisi dari I={1,2,3,4,5,6} dengan biaya minimum adalah P 4 ={1,4,5} dan P 5 ={2,3,6}. Jika SPP 1 ditambahkan kendala MX B              , dengan M dan B adalah kendala tambahan yang diinginkan, maka masalah tersebut dikatakan Masalah Pemartisian Himpunan yang Diperumum generalized set partitioning problemGSPP. Yen Birge 2006 Contoh 5 Masalah pemartisian himpunan yang diperumum Misalkan diberikan himpunan I beserta kelas-kelas P seperti pada Contoh 3 dan dengan menambahkan kendala 1 2 n j j n x    pada contoh SPP maka GSPP dapat dimodelkan Min 15x 1 + 10x 2 + 19x 3 + 18x 4 + 17x 5 terhadap kendala x 1 + x 4 = 1 x 1 + x 5 = 1 x 2 + x 5 = 1 x 3 + x 4 = 1 x 4 = 1 x 3 + x 5 = 1 1 2 3 4 5 5 2 x x x x x      x j = 0 atau 1, untuk j  {1,2,3,4,5}. Dengan menggunakan LINGO 11.0 diperoleh solusi untuk masalah GSPP sebagai berikut: x 1 =x 2 =x 3 =0, x 4 =x 5 =1, dan nilai fungsi objektif sebesar 35 detail penghitungan dapat dilihat di Lampiran 2. III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas deskripsi masalah dan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada karya ilmiah ini.

3.1 Deskripsi Masalah

Masalah pada pendistribusian minuman ringan ini dinyatakan sebagai sebuah graf G=V,A, dengan V ={0,1,2,3,…,n} adalah himpunan verteks dan A adalah himpunan sisi berarah. Verteks 0 merupakan depot dan sisanya berupa verteks pelanggan. Pendistribusian dilakukan menggunakan beberapa tipe kendaraan yang dilihat dari kapasitas pengangkutannya dan setiap tipe kendaraan terdiri atas beberapa kendaraan. Biaya tetap kendaraan akan muncul bila kendaraan tersebut digunakan dalam pendistribusian dan biaya variabel dihitung berdasarkan jarak tempuhnya. Pada pendistribusian ini terdapat dua aktivitas yaitu pengiriman barang delivery dan pengambilan barang pick-up. Barang yang dikirim merupakan produk baru, sedangkan barang yang diambil merupakan produk daur ulang botol kosong. Pada karya ilmiah ini, pengambilan barang pick-up tidak menjadi prioritas sehingga terkadang dapat diabaikan. Aktivitas ini baru menjadi perhatian saat rute optimal telah terbentuk.

3.2 Langkah-langkah Penyelesaian Secara

Umum Metode yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pada karya ilmiah ini ialah: 1. Pembangkitan rute dengan metode NNH a. Pengantaran barang dimulai oleh kendaraan dengan kapasitas terkecil yang ada di depot. b. Kendaraan tersebut mengunjungi pelanggan terdekat dari depot. c. Jika kapasitas pada kendaraan masih tersedia untuk pelanggan berikutnya, maka kunjungi pelanggan terdekat dari pelanggan pertama; jika melebihi kapasitas yang tersisa, maka kendaraan dapat mengunjungi pelanggan lain yang cukup dekat dari pelanggan pertama sehingga tidak melebihi kapasitas. Lakukan hingga tidak ada lagi permintaan pelanggan yang dapat dimuat. d. Setelah seluruh permintaan didistribusikan oleh kendaraan, kemudian kendaraan tersebut kembali ke depot. e. Dengan menggunakan tipe kendaraan yang sama bangkitkan rute-rute lainnya sehingga permintaan seluruh pelanggan terpenuhi. f. Pada tipe kendaraan lainnya, lakukan hal yang sama. 2. Perbaikan rute yang telah dibangkitkan sebelumnya dengan metode 2-0pt a. Biaya yang dihasilkan oleh rute-rute yang telah dibangkitkan kemudian dihitung. b. Rute diperbaiki dengan metode 2-opt dan biaya yang dihasilkan dihitung kembali. c. Jika biaya hasil metode 2-opt lebih kecil dari biaya sebelumnya, maka rute yang telah diperbaiki yang kemudian akan digunakan, jika tidak maka rute awal yang digunakan. 3. Penentuan rute yang akan digunakan dari rute-rute yang ada dengan metode PH akan dijelaskan pada 3.2.1. 4. Rute yang telah ditetapkan dari metode PH diperbaiki dengan metode 3-opt, 2- interchange terbatas, dan penggabungan rute akan dijelaskan pada 3.2.2. 3.2.1 Petal Heuristic PH Petal heuristic PH mengonstruksi satu himpunan rute berdasarkan pada metode NNH, kemudian memilih rute yang optimal dengan menyelesaikan masalah pemartisian himpunan yang diperumum. Misalkan F adalah himpunan verteks yang digunakan sebagai verteks seed yaitu verteks awal yang dikunjungi pertama kali dari depot verteks 0 karena memiliki jarak terdekat dari depot. Misalkan U adalah himpunan konsumen yang belum dikunjungi, dan R adalah himpunan rute yang dibangkitkan. Untuk membuat rute awal PH, maka digunakanlah pencarian rute NNH beberapa kali dari sebuah verteks seed. Algoritme yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Inisialisasi F ={0} dan R   2. Pemilihan verteks seed i Jika F=V maka dilanjutkan ke Langkah 4. Jika tidak, dipilih verteks dari V\F sebagai verteks seed selanjutnya, didefinisikan sebagai i, yaitu verteks terdekat dari depot. F  {i} menjadi F, U=V\{0,i}, rute 0,i,0 dimasukkan ke R . 3. Perluasan rute Rute diperluas dengan cara memilih sebuah verteks j yang memungkinkan untuk ditambahkan pada rute. Jika \ U F   maka j dipilih dari U\F. Jika tidak, j dipilih dari F\{i}. Himpunan U diperbarui menjadi U\{j} kemudian prosedur 2-opt digunakan pada rute {0,i,..,j,0}, lalu hasilnya ditambahkan ke himpunan R. Lanjutkan ke Langkah 2. 4. Pengevaluasian rute Pada tahap ini dilakukan evaluasi pada rute dengan menugaskan kendaraan pada setiap rute serta menghitung biaya yang dikeluarkan tiap kendaraannya. E adalah himpunan pasangan rute dengan kendaraan yang digunakan. Biaya yang dikeluarkan setiap rute e sebesar π e yaitu penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel pada rute e. 5. Penentuan solusi masalah pemartisian himpunan yang diperumum Misalkan didefinisikan variabel 0-1 sebagai berikut: Variabel : 1, jika rute digunakan 0, lainnya e xe     Parameter: 1, konsumen dikunjungi di rute 0, lainnya i e ei      1, rute ditetapkan untuk tipe 0, lainnya e k ek      π e biaya rute e m k banyaknya kendaraan tiap tipe Fungsi objektif: 3.1 min e e e E x    terhadap kendala 3.2 1 ei e e E i I x       3.3 ek e k e E k K x m       Fungsi objektif pada persamaan 3.1 adalah meminimumkan biaya kendaraan dari keseluruhan rute yang ada. Kendala 3.2 menggambarkan bahwa setiap konsumen hanya dikunjungi satu kali, sedangkan kendala 3.3 menggambarkan bahwa banyaknya rute kendaraan yang akan dilewati pada setiap kendaraan maksimal sebanyak m k . 3.2.2 Tahap Perbaikan Tahap perbaikan dilakukan pada setiap solusi dari metode yang ada yaitu NNH dan PH. Pada tahap ini dilakukan tiga langkah perbaikan guna mencapai hasil yang terbaik, yaitu prosedur 3-opt, prosedur 2-interchange terbatas, dan penggabungan rute. Setelah terbentuk rute baru dari metode 2- interchange terbatas, jika terdapat kendaraan yang dapat melayani dua rute sekaligus, maka digunakan NNH untuk menggabungkan kedua rute tersebut. Jika hasil yang diperoleh dapat menghemat biaya maka rute gabungan tersebut dapat menggantikan kedua rute tadi. IV APLIKASI PERMASALAHAN Misalkan suatu perusahaan minuman ringan dalam botol memiliki sebuah depot dan mempunyai 9 pelanggan. Permintaan tiap pelanggan berbeda-beda, serta memiliki lima kendaraan dengan tiga tipe kapasitas. Perusahaan depot merupakan tempat berawal dan berakhirnya suatu rute pendistribusian. Misalkan perusahaan menerima pesanan dari para pelanggan setiap waktunya dan mengantarkannya sesuai dengan pesanan yang diinginkan. Selain pengiriman barang pesanan, distributor juga dapat melakukan pengangkutan botol kosong di setiap pelanggan, namun pengangkutan ini hanya dilakukan bila tersedia ruang di kendaraan tersebut. Jika memungkinkan semua botol kosong pada pelanggan tersebut akan diangkut; jika tidak, hanya beberapa saja yang diangkut dengan tetap memperhatikan sisa kapasitas kendaraan. Pengangkutan botol kosong akan menghasilkan pendapatan bagi distributor sebesar 0.1 ribu rupiahkrat. Biaya tetap kendaraan akan muncul bila kendaraan tersebut digunakan sedangkan biaya perjalanan adalah biaya kendaraan yang bergantung pada jarak tempuh. Asumsi pengantaran dan pengoperasian pickup diatur sebagai berikut: 1. Awal dan akhir rute kendaraan adalah depot. 2. Setiap pelanggan hanya boleh dikunjungi satu kali. 3. Semua permintaan diantarkan kepada para pelanggan. 4. Setiap satu hari sekali kendaraan yang akan digunakan diisi di depot. 5. Banyaknya pelanggan yang dikunjungi oleh sebuah kendaraan harus memenuhi kendala kapasitas kendaraan. 6. Banyaknya botol kosong hasil dari pengambilan barang pick-up dihitung setelah rute akhir terbentuk. Berikut ini diberikan tabel mengenai permintaan pelanggan, informasi mengenai kendaraan yang dimiliki, serta jarak antarpelanggan. Tabel 2 Data permintaan di setiap pelanggan Pelanggan Permintaan krat Botol minuman kosong krat 1 17 17 2 3 2 3 7 7 4 17 18 5 8 6 6 12 15 7 19 19 8 17 17 9 2 5 Tabel 3 Data tiap tipe kandaraan Tipe kendaraan 1 2 3 Kapasitas krat 25 30 40 Banyak kendaraan buah 2 2 1 Biaya tetap ribu rupiah 100 150 150 Biaya perjalanan ribu rupiah 1.5km 1 km 1.5km Kecepatan kmjam 60 60 60 Tabel 4 Data jarak antarpelanggan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0.00 11.52 18.24 14.16 12.48 13.08 18.00 13.92 13.44 14.12 1 0.00 6.72 2.64 1.56 2.16 6.00 4.32 4.32 4.56 2 0.00 4.32 8.28 8.88 10.44 6.60 6.60 7.56 3 0.00 1.80 1.56 4.92 4.56 4.32 3.36 4 0.00 0.60 4.44 2.76 2.76 3.00 5 0.00 3.84 2.16 2.16 2.40 6 0.00 4.08 3.84 2.88 7 0.00 0.24 1.20 8 0.00 0.96 9 0.00 Keterangan: 0 menunjukkan depot sedangkan 1-9 menunjukkan pelanggan, data jarak diadaptasi dari Raditya 2009

4.1 Konstruksi Rute dari Setiap Metode