Jenis dan Sumber Data
dibanding model sederhana yang melibatkan 5 peubah penjelas 72,1. Nilai mengindikasikan bahwa keragaman waktu ketahanan ART
penderita HIV dapat diterangkan oleh peubah penjelas pada model dengan pengaruh utama lebih besar 11,4 daripada model sederhana 7,8. Sehingga
model regresi logistik yang digunakan untuk menduga waktu ketahanan ART penderita HIV adalah model dengan menggunakan seluruh peubah penjelas.
Tabel 4 menunjukkan bahwa peubah cara penularan berpengaruh nyata terhadap waktu ketahanan ART nilai p = 0,005. Pasien yang tertular HIV
melalui hubungan seksual berbeda nyata jika dibandingkan pasien yang tertular HIV melalui cara lainnya. Rasio odds cara penularan melalui hubungan seksual
dibanding cara lainnya sebesar 2,083 atau resiko pasien dengan cara penularan lainnya memiliki waktu ketahanan ART lebih dari 2 tahun dibanding cara
penularan melalui hubungan seksual sebesar 12,083= 0,48 kali. Peubah jenis kelamin berpengaruh nyata terhadap waktu ketahanan ART
nilai p = 0,007. Rasio odds perempuan dibanding laki-laki sebesar 0,383 atau resiko pasien laki-laki masuk stadium AIDS lebih dari 2 tahun sebesar 2,61 kali
lebih besar dibanding pasien perempuan. Hal ini berarti pasien perempuan memiliki resiko masuk stadium AIDS lebih cepat dibandingkan dengan pasien
laki-laki setelah ART. Peubah status bekerja berpengaruh nyata terhadap waktu ketahanan ART
nilai p = 0,008. Rasio odds bekerja dibanding tidak bekerja sebesar 0,514 atau resiko pasien yang tidak bekerja masuk stadium AIDS setelah ART lebih dari 2
tahun 1,94 kali lebih besar dibanding pasien yang bekerja. Perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS pada pasien yang bekerja saat memulai ART cenderung lebih
cepat dibandingkan pasien yang tidak bekerja. Hal ini diperkuat dengan informasi yang terdapat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Distribusi status akhir pasien berdasarkan CD4 awal dan stadium klinis Peubah
Frekuensi Status Akhir
AIDS CD4 Awal
CD4 200 CD4 ≥ 200
393 1
99,7 0,3
Stadium Klinis
Stadium 1 dan 2 210
53,3 Stadium 3 dan 4
184 46,7