HIVAIDS dan Terapi Antiretroviral
Sensoring jenis 1 dan 2 sering disebut singly censored data sedangkan jenis 3 sering disebut progressively censored data atau random censoring Lee 1992.
Tipe-tipe sensoring dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1.
Sensoring titik point censoring Sensoring titik adalah salah satu jenis sensor terhadap obyek yang diamati
mulai dari waktu T sampai T
1
, selama itu obyek dapat dimonitor secara kontinu dan waktu kejadian dapat diamati dengan baik. Menurut Leung et al. 1997 jenis-
jenis sensor titik sebagai berikut: a.
Sensor kanan: -
Sensor kanan jenis 1; tersensor karena tidak mengalami kejadian sampai akhir masa pengamatan obyek A.
- Sensor kanan jenis 2; tersensor karena tidak dapat mengikuti sampai akhir
pengamatan akibat adanya kejadian lain di luar yang menjadi perhatian obyek B.
b. Sensor kiri; yaitu waktu awal di luar periode pengamatan dan kejadian terjadi
pada periode pengamatan obyek C. c.
Sensor kiri dan kanan; yaitu waktu awal terjadi sebelum masa pengamatan dan waktu kejadian terjadi setelah masa pengamatan obyek D.
d. Sensor kanan secara lengkap; yaitu waktu awal dan waktu kejadian terjadi
setelah masa pengamatan obyek E. e.
Sensor kiri secara lengkap; yaitu waktu awal dan waktu kejadian terjadi sebelum masa pengamatan obyek F.
Jenis-jenis sensor titik pada data survival diilustrasikan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 1. Jenis sensor titik
A
F E
D C
B o
T T
1
Pengamatan yang mengalami sensor titik dapat digambarkan seperti pada gambar di atas. Gambar garis melambangkan periode risiko untuk suatu obyek.
Garis yang diakhiri dengan tanda arterisk menandakan adanya suatu kejadian event yang menjadi perhatian amatan. Garis yang diakhiri dengan tanda
lingkaran o menandakan adanya kejadian di luar yang menjadi perhatian. Data yang tidak mengandung pengamatan tersensor disebut data lengkap.
2.
Sensor selang Sensor selang adalah salah satu jenis sensor terhadap suatu obyek yang
diamati mulai dari waktu T sampai T
1
dan selama itu obyek diamati pada titik- titik tertentu sehingga individu yang diamati tidak dapat dimonitor secara kontinu.
Pada beberapa aplikasi, waktu terjadinya kejadian akhir tidak diketahui secara pasti, namun hanya dalam selang waktu tertentu. Pengamatan waktu kejadian
event dilakukan secara periodik, misalkan setiap satu tahun sekali. Sebagai contoh, delapan wanita yang berusia 50 tahun yang berada dalam
masa post-menopausal, mulai memeriksakan dirinya satu tahun sekali untuk kemungkinan berkembangnya kanker payudara yearly mammograms. Waktu
kegagalannya adalah saat mulai terdeteksi kanker payudara pada wanita tersebut. Pemeriksaan dilakukan selama sepuluh tahun. Sampai akhir pengamatan, belum
terdeteksi adanya tumor pada empat wanita Klein Moeschberger 1997.