Simpulan Saran SIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 5. Perhitungan manual peluang survival R t ∑ ̂ ∑ ̂ ∑ ∑ ̂ 1 37 902 42900,02 0,0009 0,0009 0,9991 2 25 860 40902,46 0,0006 0,0015 0,9985 3 17 832 39570,75 0,0004 0,0019 0,9981 4 11 814 38714,65 0,0003 0,0022 0,9978 5 11 802 38143,92 0,0003 0,0025 0,9975 6 16 788 37478,07 0,0004 0,0029 0,9971 7 5 768 36526,85 0,0001 0,0031 0,9969 8 6 760 36146,36 0,0002 0,0032 0,9968 9 7 751 35718,31 0,0002 0,0034 0,9966 10 7 744 35385,38 0,0002 0,0036 0,9964 11 4 736 35004,9 0,0001 0,0038 0,9963 12 10 726 34529,29 0,0003 0,0040 0,9960 13 17 713 33910,99 0,0005 0,0045 0,9955 14 12 687 32674,41 0,0004 0,0049 0,9951 15 13 667 31723,19 0,0004 0,0053 0,9947 16 12 648 30819,53 0,0004 0,0057 0,9943 17 10 622 29582,94 0,0003 0,0060 0,9940 18 10 596 28346,36 0,0004 0,0064 0,9936 19 13 578 27490,26 0,0005 0,0069 0,9932 20 12 558 26539,04 0,0005 0,0073 0,9927 21 7 540 25682,94 0,0003 0,0076 0,9924 22 10 524 24921,96 0,0004 0,0080 0,9920 23 5 502 23875,62 0,0002 0,0082 0,9918 24 4 486 23114,65 0,0002 0,0084 0,9917 25 13 471 22401,23 0,0006 0,0090 0,9911 26 8 431 20498,79 0,0004 0,0094 0,9907 27 4 412 19595,13 0,0002 0,0096 0,9905 28 4 396 18834,16 0,0002 0,0098 0,9903 29 4 385 18310,99 0,0002 0,0100 0,9901 30 4 379 18025,62 0,0002 0,0102 0,9898 31 2 365 17359,77 0,0001 0,0103 0,9897 32 2 359 17074,4 0,0001 0,0104 0,9896 33 3 352 16741,47 0,0002 0,0106 0,9894 34 3 342 16265,86 0,0002 0,0108 0,9893 35 4 328 15600,01 0,0003 0,0111 0,9890 36 2 317 15076,84 0,0001 0,0112 0,9889 37 4 307 14601,23 0,0003 0,0115 0,9886 38 2 294 13982,93 0,0001 0,0116 0,9885 39 7 285 13554,89 0,0005 0,0121 0,9879 40 4 262 12460,98 0,0003 0,0124 0,9876 41 2 242 11509,76 0,0002 0,0126 0,9875 Lanjutan Lampiran 5 42 43 1 3 233 226 11081,71 10748,79 0,0001 0,0003 0,0127 0,0130 0,9874 0,9871 44 4 216 10273,18 0,0004 0,0134 0,9867 45 2 207 9845,127 0,0002 0,0136 0,9865 46 2 197 9369,517 0,0002 0,0138 0,9863 47 189 8989,029 0,0000 0,0138 0,9863 48 184 8751,224 0,0000 0,0138 0,9863 49 178 8465,858 0,0000 0,0138 0,9863 50 2 175 8323,175 0,0002 0,0140 0,9861 51 165 7847,565 0,0000 0,0140 0,9861 52 3 163 7752,443 0,0004 0,0144 0,9857 53 153 7276,833 0,0000 0,0144 0,9857 54 1 144 6848,784 0,0001 0,0146 0,9855 55 2 139 6610,979 0,0003 0,0149 0,9852 56 2 134 6373,174 0,0003 0,0152 0,9849 57 128 6087,808 0,0000 0,0152 0,9849 58 2 121 5754,881 0,0003 0,0155 0,9846 59 3 107 5089,027 0,0006 0,0161 0,9840 60 101 4803,661 0,0000 0,0161 0,9840 61 1 97 4613,417 0,0002 0,0163 0,9838 62 1 93 4423,173 0,0002 0,0166 0,9836 63 2 87 4137,807 0,0005 0,0170 0,9831 64 81 3852,441 0,0000 0,0170 0,9831 65 1 75 3567,075 0,0003 0,0173 0,9828 66 1 68 3234,148 0,0003 0,0176 0,9825 67 1 64 3043,904 0,0003 0,0180 0,9822 68 57 2710,977 0,0000 0,0180 0,9822 69 2 55 2615,855 0,0008 0,0187 0,9814 70 52 2473,172 0,0000 0,0187 0,9814 71 47 2235,367 0,0000 0,0187 0,9814 72 1 44 2092,684 0,0005 0,0192 0,9810 73 1 34 1617,074 0,0006 0,0198 0,9804 74 1 31 1474,391 0,0007 0,0205 0,9797 75 25 1189,025 0,0000 0,0205 0,9797 76 1 24 1141,464 0,0009 0,0214 0,9788 77 18 856,098 0,0000 0,0214 0,9788 78 1 12 570,732 0,0018 0,0231 0,9771 79 11 523,171 0,0000 0,0231 0,9771 80 9 428,049 0,0000 0,0231 0,9771 81 7 332,927 0,0000 0,0231 0,9771 82 5 237,805 0,0000 0,0231 0,9771 85 4 190,244 0,0000 0,0231 0,9771 87 2 95,122 0,0000 0,0231 0,9771 Contoh perhitungan peluang daya tahan pasien pertama pada ilustrasi penerapan ̂ = 5,34. ̂ ̂ ̂ ̂ [ ∑ ∑ ̂ ] ̂ 0,4335. ABSTRACT SISKA RESTI S. Logistic Regression and Survival Analysis on Data of Survival Time the HIV Patient Who Use an Antiretroviral Therapy. Supervised by ERFIANI and I MADE SUMERAJAYA. AIDS is still a deadly disease. The new treatment has been found to suppress the replication of HIV that is antiretroviral therapy ART. ART can increase the value of CD4 cell count then improve the immunity of patient. Based on a number of research the rate ’s progression of the virus infected in each person is varies. There are many factors influence. This study aims to apply a statistical analysis on the data of survival time the HIV patient who use an antiretroviral therapy, compare the analysis result and determine the factors that significantly affect the survival time of ART. There are logistic regression analysis and survival analysis. Data of Survival time of the patient with ART are measured from the beginning of therapy on each patient until the event occured, when the patients enter the stage of AIDS CD4 values less than 200 cellsmm 3 . The data used are secondary data obtained from the Polyclinic of HIV in the Dharmais ’s hospital, Jakarta. The Data population are all patients who get the therapy in this Polyclinic on the period of 2005 to 2011. Those 902 patient with ART who have been qualified by WHO criteria CD4 count ≤ 350 cellsmm3 on beginning. The results of logistic regression analysis are the factors that significantly affect the survival time of patients under level of alpha which is 10 are HIV transmission, sex and work status. While the results survival analysis using cox proportional hazard regression models provide information that all of the independent variables included in the model are significant. Plot log-minus-log survival data shows each stratum of each independent variable covariates is parallel with the time, it means the covariates are proportional, so hazard assumption of proportional are fulfilled. Keywords: logistic regression analysis, survival analysis, cox regression model, antiretroviral therapy. RINGKASAN SISKA RESTI S. Penerapan Analisis Regresi Logistik dan Analisis Survival Pada Data Masa Terapi Antiretroviral Penderita HIV. Dibimbing oleh ERFIANI, dan I MADE SUMERTAJAYA. Human Immunodeficiency Virus HIV adalah virus penyebab Aquired Immuno Deficiency Syndrome AIDS yang menyerang sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh manusia yang disebut sel CD4. The Joint United Nations Programme on HIVAIDS UNAIDS dalam laporannya menyebutkan bahwa 1,8 Juta orang penderita HIV meninggal karena AIDS. AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan setelah ditemukannya terapi Antiretroviral ART. ART hanya menekan replikasi HIV dan meningkatkan nilai hitung sel CD4 sehingga mempengaruhi ketahanan hidup pasien. Terapi ini belum mampu menyembuhkan penyakit dan mempunyai efek samping yaitu resistensi kronis terhadap obat. Morgan et al. 2002 menyatakan tanpa ART rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun. Rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya Clericy et al. 1996. Data masa ART merupakan salah satu contoh data yang mengandung data tersensor. Seringkali saat pengambilan data pasien masih dalam masa terapi dan belum masuk stadium AIDS hingga penelitian berakhir. Hal ini mengakibatkan ketidaklengkapan data waktu ketahanan pasien lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS. Data seperti ini mengandung informasi tak lengkap tersensor. Data dengan indikator tersensor tidak dapat digunakan dalam analisis regresi logistik . Data yang tidak digunakan bisa jadi mengandung informasi yang berpengaruh pada faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan waktu ketahanan ART pasien. Data dengan peubah respon tak lengkap biasanya dianalisis dengan analisis survival. Dalam analisis survival, seluruh data dianalisis termasuk data tersensor. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan analisis regresi logistik dan analisis survival pada data ketahanan ART penderita HIV dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap waktu ketahanan pasien dalam menjalani ART hingga masuk stadium AIDS. Data masa ART diukur dari awal pasien melakukan pendaftaran dan telah dinyatakan memenuhi syarat terapi sampai terjadi event, yaitu ketika pasien mencapai nilai CD4 kurang dari 200 selmm 3 atau masuk stadium AIDS. Waktu akhir penelitian ini adalah waktu dilakukannya penelitian Juli 2012. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Poliklinik HIV Rumah Sakit Kanker Dharmais RSKD, Jakarta. Data merupakan hasil tes laboratorium penderita HIV dan dilengkapi dengan data demografi pasien ART. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data populasi yaitu seluruh penderita HIV yang telah memenuhi syarat ART berdasarkan kriteria WHO CD4 Awal ≤ 350 selmm 3 sebanyak 902 orang yang menjalani pengobatan ART di RSKD dalam periode 2005 hingga 2011. Pengujian parameter model logistik secara simultan dengan uji G didapatkan nilai statistik uji khi-kuadrat sebesar 32,708 dengan nilai p = 0,002 p 0.10. Dengan demikian disimpulkan bahwa H ditolak. Pengujian parameter secara parsial dilakukan dengan uji Wald, peubah yang berpengaruh nyata pada taraf alpha 10 adalah cara penularan, jenis kelamin dan status bekerja dengan tingkat prediksi model sebesar 74,2 dan nilai R 2 Nagelkerke 11,4. Model survival dengan melibatkan 10 parameter merupakan model terbaik berdasarkan nilai AIC terkecil. Pengujian parameter model Cox secara simultan dengan uji G didapatkan nilai statistik uji khi-kuadrat sebesar 81,935 dengan nilai p = 0,000 p 0.10. Pengujian parameter secara parsial dengan uji Wald memberikan informasi bahwa pada taraf alpha 10 semua peubah penjelas yang dimasukkan dalam model survival berpengaruh nyata. Analisis regresi logistik memberikan kesimpulan bahwa pasien yang memiliki peluang terbesar masuk stadium AIDS setelah menjalani ART lebih dari 2 tahun adalah pasien laki-laki, tidak bekerja dan tertular HIV melalui hubungan seksual. Perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS pada pasien perempuan, bekerja dan tertular HIV selain melalui hubungan seksual dan jarum suntik cenderung lebih cepat dibandingkan pasien dengan kategori lainnya. Kategori nilai CD4 awal sebelum ART kurang dari 200 selmm 3 , stadium klinis 1 dan 2, tertular HIV melalui jarum suntik, perempuan, tidak tamat SMP, berusia lebih dari 30 tahun dan bekerja saat memulai ART merupakan karakteristik pasien dengan resiko kegagalan ART paling tinggi berdasarkan model Cox hazard proportional. Penerapan analisis regresi logistik pada data waktu ketahanan ART ODHA memberikan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ketahanan ART pasien masuk stadium AIDS adalah cara penularan, jenis kelamin dan status bekerja. Peubah CD4 awal dan stadium klinis tidak berpengaruh nyata. Padahal terdapat korelasi antara status CD4 awal dan stadium klinis pasien dengan waktu ketahanan pasien menjalani ART berdasarkan nilai korelasi Kendall p 0.10. Pengurangan data dalam analisis regresi logistik dapat memberikan hasil yang kurang sesuai dengan keadaan data yang sebenarnya karena data yang dibuang dapat mengandung informasi yang penting. Kata kunci: Analisis regresi logistik, analisis survival, model Cox hazard proporsional, penderita HIV, waktu ketahanan, terapi antiretroviral

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Human Immunodeficiency Virus HIV adalah virus penyebab Aquired Immuno Deficiency Syndrome AIDS yang menyerang sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh manusia yang disebut sel CD4. Menurut kriteria CDC Centers for Disease Control Amerika Serikat, seseorang yang telah terinfeksi HIV akan masuk dalam stadium AIDS bila nilai CD4 nya kurang dari 200 selmm 3 . The Joint United Nations Programme on HIVAIDS UNAIDS dalam laporannya menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2010 diperkirakan ada 31,6 Juta – 35,2 Juta orang di dunia hidup dengan HIV dan 1,8 Juta orang diantaranya meninggal karena AIDS. Salah satu jenis pengobatan bagi Orang Dengan HIVAIDS ODHA adalah terapi Antiretroviral ART. Terapi ini mampu menekan replikasi HIV dan meningkatkan nilai hitung sel CD4 sehingga mempengaruhi ketahanan hidup pasien. UNAIDS 2010 memperkirakan sejak tahun 1995 sebanyak 2,5 Juta kematian di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat dicegah setelah diperkenalkannya ART. Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia 2006 menjelaskan bahwa pemberian ART pada kadar yang lebih tinggi pada ambang CD4 yang lebih tinggi maka sistem imunitas akan pulih lebih baik sehingga akan meningkatkan kualitas hidup ODHA. Morgan et al. 2002, tanpa ART rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu ketahanan hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya Clericy et al. 1996. Muninggar 2001 dalam penelitiannya menggunakan metode ordinal logit menyimpulkan bahwa ODHA dengan ART, berumur lebih dari 29 tahun, terinfeksi HIV melalui hubungan sex, belum menikah, bukan pelajar dan pendidikan terakhir perguruan tinggi mempunyai peluang terbesar masuk ke tingkat defisiensi imun berat stadium AIDS. Sementara Mills et al. 2011 dalam penelitiannya menggunakan metode regresi Cox hazard proporsional menyimpulkan bahwa waktu memulai ART, umur, jenis kelamin, status awal CD4, dan stadium klinis merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup penderita HIV. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, diketahui bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap waktu ketahanan ART ODHA berdasarkan metode yang digunakan. Data masa ART merupakan salah satu contoh data yang mengandung data tersensor. Seringkali saat pengambilan data pasien masih dalam masa terapi dan belum masuk kedalam stadium AIDS hingga penelitian berakhir. Hal ini mengakibatkan ketidaklengkapan data waktu ketahanan pasien lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS. Data seperti ini mengandung informasi tak lengkap tersensor. Data dengan indikator tersensor tidak dapat digunakan dalam analisis regresi logistik. Data yang tidak digunakan bisa jadi mengandung informasi yang berpengaruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ketahanan ART ODHA. Analisis statistika yang dapat menganalisis keseluruhan data termasuk data tersensor adalah analisis survival. Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan kedua analisis tersebut pada data yang sama yaitu masa ART ODHA dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ketahanan ODHA menjalani ART hingga masuk stadium AIDS. 1.2 Tujuan Penelitian 1. Menerapkan analisis regresi logistik dan analisis survival pada data masa ART ODHA. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ketahanan ART ODHA.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Poliklinik HIV Rumah Sakit Kanker Dharmais RSKD, Jakarta. Data merupakan hasil tes laboratorium penderita HIV dan dilengkapi dengan data demografi pasien pada saat melakukan pendaftaran ART. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data populasi yaitu seluruh penderita HIV yang telah memenuhi syarat ART berdasarkan kriteria WHO CD4 Awal ≤ 350 selmm 3 sebanyak 902 orang yang menjalani pengobatan ART di RSKD dalam periode 2005 hingga 2011.

3.2 Peubah Penelitian

Peubah respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu ketahanan ART pasien yang merupakan lamanya perkembangan infeksi HIV pasien menjadi AIDS. Pemilihan peubah penjelas dalam penelitian didasarkan pada ketersediaan data pasien yang menjalani ART di Poliklinik HIV RSKD yang diduga mempengaruhi waktu ketahanan ART. Kategorisasi peubah-peubah penjelas penelitian disajikan lebih lanjut pada Lampiran 1. Tabel 1. Peubah-peubah penjelas penelitian Peubah Keterangan Peubah Keterangan X1 CD4 Absolut Awal X6 Umur X2 Stadium Klinis X7 Jenis Kelamin X3 Cara Penularan X8 Pendidikan X4 Riwayat ART X9 Status Bekerja X5 Status Fungsional Pada saat awal kedatangan ODHA di sarana kesehatan perlu dilakukan penggalian riwayat penyakit berdasarkan pedoman pelaksanaan ART bagi ODHA dewasa oleh Kementrian Kesehatan RI 2011 yang terdiri dari: 1. Cara penularan Penularan HIV pada ODHA berasal dari cara penularan sebagai berikut: a. Hubungan seksual, berasal dari faktor risiko kegiatan seksual yang tidak terlindung, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki LSL dan transgender waria, dan pernah atau sedang mengidap penyakit infeksi menular seksual IMS. b. Jarum suntik, berasal dari faktor risiko pengguna napza suntik dahulu atau sekarang, penerima transfusi darah atau resipien produk darah, suntikan, tato, dan tindik dengan menggunakan alat non steril. c. Tidak diketahui. 2. Riwayat terapi ARV Perlu identifikasi awal tentang riwayat terapi ART penderita HIV. Hal yang yang perlu diketahui adalah: a. Pengobatan ARV yang sedang atau pernah didapat. b. Jenis ARV dan berapa lama. c. Pemahaman tentang ARV dan kesiapannya bila belum pernah. 3. Status fungsional Status fungsional penderita HIV dapat diklasifikan sebagai berikut: a. Kerja, mampu bekerja atau ke sekolah atau melakukan pekerjaan rumah tangga. b. Ambulatori, mampu bergerak terbatas tapi tidak mampu bekerja. c. Terbaring, tidak mampu bergerak dan bekerja. 4. Riwayat pendidikan pasien saat sebelum memulai ART, terdiri dari: a. Tidak tamat SMP, merupakan pasien yang tidak sekolah dan pendidikan terakhir SD. b. Tamat SMP, merupakan pasien dengan pendidikan terakhir SMP dan sederajat. c. Tamat SMA, merupakan pasien dengan pendidikan terakhir SMA dan sederajat. d. Tamat Perguruan Tinggi, terdiri pasien dengan pendidikan terakhir akademi dan universitas. 5. Status bekerja Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak boleh terputus BPS 2004.

3.3 Metode Analisis

Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan analisis deskriptif pada data riwayat penyakit dan demografi pasien ART. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ketahanan ART dilakukan analisis regresi logistik dan analisis survival. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu: Tahap I: Analisis data waktu ketahanan ART penderita HIV menggunakan analisis regresi logistik. Langkah-langkah analisis sebagai berikut: a. Pembentukan model regresi logistik biner untuk melihat pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon waktu ketahanan ART. Model regresi logistik untuk peubah respon biner dengan p buah peubah penjelas X 1 , ..., X p dapat ditulis sesuai persamaan 2. b. Pengujian parameter model untuk mengetahui faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi waktu ketahanan ART pasien. Pengujian tersebut dilakukan secara keseluruhan dan parsial. Menurut Alan Agresti 2007, pengujian secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan uji nisbah kemungkinan sesuai persamaan 4 dan pengujian parameter secara parsial dilakukan dengan uji Wald sesuai persamaan 5. c. Mengukur keakuratan model dengan perhitungan nilai R 2 menggunakan tabel klasifikasi. d. Melakukan interpretasi koefisien model menggunakan nilai odds rasio Tahap II Analisis data waktu ketahanan ART penderita HIV menggunakan analisis survival. Langkah-langkah analisis sebagai berikut: a. Pembentukan model regresi Cox proporsional hazard untuk melihat pengaruh peubah penjelas terhadap waktu ketahanan ART secara simultan sesuai persamaan 6. b. Penyeleksian peubah penjelas yang masuk ke dalam model agar diperoleh model terbaik menggunakan prosedur backward. c. Pengujian parameter model secara simultan untuk mengetahui faktor- faktor yang signifikan mempengaruhi waktu ketahanan terapi ARV. Pengujian secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan likelihood ratio test sesuai persamaan 5. Pengujian parameter secara parsial dilakukan dengan uji Wald sesuai persamaan 6. d. Pemeriksaan asumsi proporsional dengan membuat plot log minus log dari fungsi survival. e. Melakukan pengujian tingkat kesesuaian goodness of fit model Cox proporsional hazard yang ditunjukkan oleh nilai R- square. f. Melakukan interpretasi koefisien pada model Cox proporsional hazard dengan menggunakan rasio hazard atau hazard relatif. g. Penerapan model Cox proporsional hazard dalam menduga faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ketahanan penderita HIV menjalani ART.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pasien ART

Rendahnya imunitas dan beratnya keadaan klinis pasien saat memulai ART mempengaruhi lamanya proses perbaikan imunologis maupun klinis pasien. Tabel 2 menunjukkan bahwa persentase tertinggi pasien yang telah memenuhi syarat ART 46,1 merupakan pasien dengan tingkat defisiensi imun rendah CD4 200 selmm 3 dan beratnya keadaan klinis stadium 3 dan 4 saat memulai ART. Hanya sebanyak 58 pasien 6,4 yang memulai ART lebih dini yaitu saat tingkat defisiensi imun sedang CD4 awal 200-350 selmm 3 dan stadium klinis ringan stadium klinis 1 dan 2. Tabel 2. Distribusi pasien yang memenuhi syarat ART berdasarkan status CD4 awal dan stadium klinis Stadium Klinis CD4 Awal Total CD4 200 CD4 ≥ 200 Stadium 1 dan 2 40444,8 586,4 46251,2 Stadium 3 dan 4 41646,1 242,7 44048,8 Total 82090,9 829,1 902100 Pasien yang menjalani terapi terkonsentrasi pada populasi kunci yang berasal dari cara penularan jarum suntik 57,5 pada saat memulai ART. Lebih dari separuh 266 orang pasien yang terinfeksi HIV melalui jarum suntik tidak masuk stadium AIDS hingga penelitian berakhir Tabel 3. Tabel 3.Distribusi status akhir pasien berdasarkan karakteristik riwayat penyakit Peubah Stadium AIDS Total Ya Tidak Cara Penularan Hubungan Seks 11629,4 19538,4 31134,5 Jarum Suntik 25364,2 26652,4 51957,5 Tidak Diketahui 25 6,3 479,3 728 Status Fungsional Kerja 27269 34066,9 61267,8 Ambulatori 9925,1 13426,4 23325,8 Terbaring 235,8 346,7 576,3 Berdasarkan Tabel 3, sebanyak 612 pasien 67,8 masih mampu bergerak dan bekerja normal saat memulai ART dan hanya 57 pasien yang yang memulai terapi dalam kondisi terbaring tidak mampu bergerak dan bekerja. Persentase tertinggi 6,7 pasien dengan status fungsional baring, tidak masuk stadium AIDS hingga penelitian berakhir. Hal ini menunjukkan efektifitas terapi dalam menghambat laju perkembangan infeksi HIV. Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah tertinggi pasien 210 orang dengan tingkat defisiensi imun rendah saat memulai ART CD4 awal 200 selmm 3 dengan beratnya stadium klinis 3 dan 4 saat memulai ART 98 orang cenderung hanya mampu bertahan menjalani ART hingga tahun ke-2. Gambar 2. Distribusi lama pasien menjalani ART berdasarkan status CD4 awal dan stadium klinis Kelompok umur lebih dari 30 tahun 210 orang, laki-laki 316 orang, pendidikan akhir SMA 232 orang dan bekerja saat sebelum memulai ART 213 orang berdasarkan Gambar 3 merupakan kategori pasien dengan jumlah tertinggi masuk stadium AIDS setelah ART. Gambar 3. Distribusi karakteristik demografi pasien ART berdasarkan peubah jenis kelamin, umur, pendidikan dan status bekerja 1 2 3 4 5 6 168 210 149 125 73 95 21 32 15 4 8 2 111 144 82 50 33 42 78 98 82 79 48 55 Jumlah Pasien Masa ART Tahun CD4 200 CD4 = 200 Stadium 12 Stadium 34 316 78 184 210 24 29 232 109 213 181 Jumlah Pasien S tat u s Akh ir AID S laki-laki Perempuan Usia 16-29 Tahun Usia 30 Tahun Tidak Tamat SMP Tamat SMP Tamat SMA Tamat PT Persentase tertinggi pasien yang telah menjalani ART hanya bertahan menjalani terapi selama 1 tahun hingga akhirnya masuk stadium AIDS. Hal ini mengindikasikan cepatnya laju perkembangan HIV menjadi AIDS pada pasien. Persentase tertinggi pasien dengan CD4 Akhir bebas AIDS mampu bertahan menjalani pengobatan ART lebih lama hingga tahun ke-6 Gambar 4. Gambar 4. Persentase lamanya pasien menjalani ART hingga tahun ke-x berdasarkan status CD4 akhir. Berdasarkan Gambar 5, persentase tertinggi pasien yang menjalani ART 69 mengalami kenaikan CD4 per bulan yang mengindikasikan keberhasilan terapi memperbaiki imunitas pasien. Namun, 28,6 pasien yang telah menjalani ART tidak mengalami perubahan status CD4 awal hingga penelitian berakhir dan 2,4 lainnya justru mengalami penurunan CD4 setelah ART. Gambar 5. Laju perubahan CD4 pasien ART per Bulan Gambar 4 dan 5 menunjukkan bahwa efektifitas ART dalam memperbaiki imunitas dan menekan laju perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS pada masing-masing pasien sangat bervariasi. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Untuk mempelajari pengaruh faktor-faktor ini terhadap waktu ketahanan ART penderita HIV selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik dan analisis survival. CD4 Akhir 200 AIDS CD4 Akhir 200 100 1 2 3 4 5 6 p asi e n Masa ART tahun