1. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Sungai Ciampea merupakan salah satu perairan mengalir yang terdapat di Desa Ciampea Udik, Kabupaten Ciampea, Bogor Barat. Daerah di sekitar sungai terdiri
atas pemukiman penduduk, dan areal pertanian. Sungai Ciampea dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk kehidupan sehari-hari dan menjadi kawasan wisata lokal.
Selain itu, beberapa penduduk sekitar mendapatkan penghasilan dari sungai tersebut melalui kegiatan penambangan batu kali.
Sungai Ciampea merupakan salah satu ekosistem yang memiliki berbagai bentuk komunitas. Salah satu komunitas tersebut adalah perifiton. Perifiton
merupakan organisme yang tumbuh pada permukaan substrat di wilayah perairan. Perifiton berperan sebagai produsen primer dengan menghasilkan oksigen dan
menjadi salah satu penghasil bahan organik yang ada di sungai. Keberadaan bahan organik tersebut dapat diduga dari produktivitas perifiton. Oleh karena itu,
dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan dari bahan organik yang dihasilkan oleh perifiton yang didekati melalui produktivitas primer
yang terjadi.
1.2. Pendekatan Masalah
Keberadaan perifiton di perairan dipengaruhi oleh kualitas air dari perairan tersebut. Kualitas air akan berpengaruh terhadap produktivitas primer perifiton
sehingga bahan organik yang dihasilkan oleh perifiton juga dapat berbeda. Pada ekosistem perairan mengalir, perifiton memiliki peran yang lebih besar dalam
menentukan produktivitas primer dibandingkan dengan fitoplankton. Hal ini dapat terjadi karena perifiton hidup menempel pada substrat sehingga pengaruh kondisi
lingkungan akan lebih nyata dibanding fitoplankton yang terbawa arus Gambar 1. Kualitas air yang mempengaruhi keberadaan perifiton, antara lain cahaya,
suhu, dan arus. Cahaya matahari sangat penting dalam proses fotosintesis pada perifiton autotrof, sehingga cahaya matahari menjadi faktor pembatas bagi perifiton.
Setiap jenis perifiton membutuhkan suhu dan cahaya tertentu untuk pertumbuhan maksimalnya. Suhu berpengaruh bagi pertumbuhan baik fitoplankton maupun
perifiton. Suhu juga berperan sebagai pengatur proses metabolisme dan fungsi
2 fisiologis organisme. Menurut Whitton 1975 dalam Wijaya 2009, kecepatan arus
yang besar 5 mdetik dapat mengurangi jenis flora yang tinggal sehingga hanya jenis-jenis yang melekat saja yang tahan terhadap arus dan tidak mengalami
kerusakan fisik Pada penelitian ini, telah dikaji produktivitas primer perifiton pada musim
kemarau tahun 2010 di Sungai Ciampea, Bogor. Perifiton yang diamati adalah perifiton yang tumbuh pada substrat buatan. Penumbuhan perifiton dilakukan pada
kondisi perairan yang berbeda, yaitu pada perairan yang tidak terlindung oleh pohon, serta perairan yang terlindung oleh pohon.
Gambar 1. Bagan Alir Penentuan Produktivitas Primer Perifiton di Sungai Ciampea
Bahan Organik
Perifiton Kualitas Air,
seperti cahaya, suhu,
dan arus
Produktivitas Primer dari
Perifiton
Dimanfaatkan oleh Biota Air
Unsur Hara Fotosintesis
3
1.3. Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan organik yang dihasilkan oleh perifiton melalui pengukuran produktivitas primer dari perifiton tersebut di Sungai
Ciampea pada musim kemarau 2010. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bahan organik yang dihasilkan oleh perifiton dan akan
dimanfaatkan oleh biota-biota dalam perairan Sungai Ciampea.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Sungai