11
3.3. Pelaksanaan Penelitian 3.3.1. Penentuan stasiun
Stasiun pengamatan terdiri dari dua stasiun, yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung stasiun 1 dan tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
stasiun 2 Tabel 1. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan fotosintesis pada perifiton adalah sinar matahari. Oleh karena itu, penentuan stasiun
berdasarkan perbedaan pemaparan sinar matahari dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bahan organik yang dihasilkan oleh perifiton pada kedua stasiun,
Kedua stasiun tersebut memiliki kondisi lingkungan yang hampir sama, seperti
kecepatan arus, kedalaman rata-rata sungai, lebar sungai, dan lebar badan sungai.
Tabel 1. Penentuan stasiun pengamatan perifiton di sungai
Stasiun Lintang Selatan
Bujur Timur Keterangan
1 06
o
3944,6 LS 106
o
4139,2 BT Kondisi : Terkena Sinar Matahari Langsung 2 06
o
3943,8 LS 106
o
4139,4 BT Kondisi : Tidak Terkena Sinar Matahari
Langsung
3.3.2. Penelitian pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan substrat buatan sebagai media tumbuh perifiton. Komposisi perifiton pada substrat tersebut diharapkan
mendekati komposisi perifiton pada substrat di alam batu. Substrat buatan yang digunakan pada percobaan pendahuluan meliputi kaca, fiber glass, tali rafia, dan
paralon. Substrat buatan tersebut diletakkan tegak lurus dengan arus sungai pada daerah yang terkena sinar matahari langsung dan daerah yang tidak terkena sinar
matahari langsung. Pengamatan terhadap komposisi perifiton pada substrat tersebut dilakukan setelah lebih kurang 2 minggu dari waktu peletakkan. Setelah dilakukan
pengamatan, diperoleh hasil bahwa jenis dan kelimpahan pada tali rafia mendekati dengan yang ada di batu sehingga tali rafia dijadikan sebagai substrat buatan untuk
media tumbuh perifiton.
3.3.3. Penelitian utama
Pada substrat buatan yang telah terpilih tali rafia, kemudian dilakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu hari ke-7, ke-12, dan
ke-17. Pengukuran yang dilakukan secara langsung pada waktu pengamatan
12 meliputi kecepatan arus, cahaya, dan suhu sedangkan pengukuran terhadap unsur
hara, dan kelimpahan perifiton dilakukan di laboratorium. Nilai produktivitas primer diukur melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan oksigen dan pendekatan
klorofil. Pengukuran mengggunakan pendekatan oksigen lebih cepat dan mudah dilakukan serta biaya yang dikeluarkan lebih murah bila dibandingkan dengan
pendekatan klorofil. Pada pengukuran dengan menggunakan pendekatan oksigen, botol BOD yang
digunakan sebanyak 3 buah untuk setiap stasiun. Satu botol terang, satu botol gelap, dan satu botol inisial. Substrat buatan yang berukuran 5x1 cm
2
dimasukkan ke dalam botol BOD yang telah berisi air sungai yang sebelumnya telah disaring
dengan plankton net untuk mengurangi fitoplankton dan zooplankton. Botol BOD terang dan gelap yang telah berisi substrat buatan kemudian diletakkan di dalam air
sungai untuk diinkubasi selama empat jam sedangkan botol inisial langsung diukur kandungan oksigen terlarutnya dengan menggunakan metode modifikasi Winkler.
Pada pengukuran dengan pendekatan klorofil, substrat buatan yang berukuran 5x1 cm
2
dikerik pada salah satu sisinya dan hasil kerikan tersebut dimasukkan ke dalam botol sampel berukuran 250 ml yang berisi air akuades sebanyak 100 ml.
Setelah itu, diberikan larutan MgCO
3
sebanyak 2 tetes. Selanjutnya, pengukuran untuk mengetahui kandungan klorofil dari perifiton tersebut dilakukan di
laboratorium. Hasil yang didapat dari pengukuran dengan menggunakan kedua pendekatan
tersebut kemudian dikonversi ke dalam bentuk karbon. Konversi ini dilakukan untuk mengetahui besarnya bahan organik yang dihasilkan oleh perifiton.
3.3.4. Pengumpulan data 3.3.4.1. Perifiton