Vansnick et al. 2004. Pada sapi perah, awal gejala klinis dapat muncul pada umur 2 tahun, paling lambat umur 12 tahun dan paling sering muncul pada umur 5 tahun,
atau secara umum pada masa laktasi ke-2, ke-3 atau ke-4 Collins Manning 2004; Wu et al. 2007. Kejadian pre-klinis atau sub-klinis ditandai dengan belum adanya
gejala klinis yang muncul, walaupun sebenarnya sapi tersebut terinfeksi. Fase ini dapat terjadi antara 1 sampai dengan 10 tahun Collins Manning 2004.
1.4 Penularan Penyakit
Johne’s Disease dilaporkan terjadi di semua belahan dunia, yaitu dari benua
Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Penyakit ini lebih sering terjadi pada sapi perah dibandingkan dengan hewan ruminansia yang lain, sedangkan pada ruminansia
kecil di beberapa negara lebih sering terjadi pada kambing dan domba Collins Manning 2004. Pada kelompok sapi perah, prevalensi penyakit ini di Amerika
dilaporkan mecapai 22, Australia Victoria mencapai 14 – 17, New Zealand 60, Belanda 55, Austria 7, Belgia 22, Inggris 17, Denmark 47 dan Jerman
mencapai 10 – 30 Collins Manning 2004. Tempat infeksi dari bakteri M. paratuberculosis adalah usus ileum-sekum,
sehingga hewan yang terinfeksi akan mengeluarkan bakteri ini melalui feses. Di dalam kotoran terutama yang cair, mikroorganisme ini dapat bertahan hidup dalam jangka
waktu yang relatif lama tergantung dengan kondisi lingkungan. Pakan dan air yang tercemar oleh kotoran ini merupakan sumber infeksi bagi ternak yang lain, terutama
ternak – ternak yang masih muda Michel et al. 2005; Collins Manning 2004. Susu dari induk yang terinfeksi merupakan sumber infeksi yang kedua, tempat
M. paratuberculosis akan semakin banyak disekresikan seiring dengan tingkat
keparahan penyakit atau dapat juga melalui puting yang tercemar feses yang mengandung bakteri ini, sehingga ternak yang menyusu akan terinfeksi
Ebert et al. 2000; Lombard et al. 2006. Padang pengembalaan atau padang rumput juga bisa tercemar dan dapat sebagai sumber infeksi, hal ini bisa terjadi jika dialiri
dengan air yang telah tercampur dan terkontaminasi oleh feses hewan terinfeksi Collins Manning 2004.
Penularan penyakit paratuberkulosis pada umumnya bersifat horisontal, yaitu dari hewan terinfeksi umumnya hewan dewasa ke hewan lainnya umumnya hewan
muda melaui susu, air atau pakan yang tercemar oleh bakteri M. paratuberculosis , dengan estimasi dosis infeksi 10
3
cfuhewan Collins 2003; Wu et al. 2007. Ternak dewasa umur diatas 2 tahun lebih resisten dibandingkan dengan ternak muda
0 – 6 bulan, karena itu biasanya ternak terinfeksi pada waktu pedet dan penyakit akan muncul pada umur 2 tahun ke atas, hal ini karena perjalanan penyakit bersifat kronis.
Penularan penyakit dilaporkan juga bisa bersifat vertikal melalui uterus transuterine Grant et al. 1998; Harris Barletta 2001.
1.5 Genetik M. paratuberculosis