15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan  penelitian  ini dilaksanakan  selama  bulan  November  2010  sampai dengan Februari  2011,  dan  kegiatannya  meliputi  pengamatan  gerakan,  pengukuran  waktu,  pengolahan
data yang telah diperoleh, studi pustaka dan analisis hasil perhitungan. Adapun lokasi penelitian ini yaitu di PT. Cosma Cipta Sejahtera, Desa Cangkurawok, Kec. Dramaga, Bogor.
3.2. Peralatan
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari : 1. Papan pengamatan
2. Lembar pengamatan 3. Alat tulis
4. Kalkulator 5. Laptop Microsoft Office 2007
6. Stopwatch 7. kamera
3.3. Metode Penelitian
Penelitian  ini  dibagi  menjadi  dua  tahap,  yaitu  pengambilan  data  di  lapangan  dan pengolahan data.
3.3.1. Pengambilan Data di Lapangan
Pengambilan  data  dilakukan  di  ruang  produksi di PT.  Cosma  Cipta  Sejahtera. Data diambil  pada  saat  proses  produksi  berlangsung  dengan  mengambil  sampel  dari  beberapa
operator. Operator  yang  dipilih  sebagai  obyek, dimintai  bantuan  untuk  menjadi  sampel penelitian.  Dalam  melaksanakan  pengambilan  data,  terlebih  dahulu  diberikan  informasi  dan
pemahaman  akan  maksud  dan  tujuan  studi  ini  agar  tercapai  kerjasama  yang  baik  dalam melakukan pengambilan data.
3.3.2. Pengolahan Data
Untuk  menganalisis  gerak  yang  dilakukan  oleh  operator  selama  proses  produksi, terlebih  dahulu dilakukan  perekaman  aktivitas  yang  dilakukan  operator  saat  melakukan
pekerjaannya.  Kemudian  dari  rekaman  tersebut,  gerakan-gerakan  yang  dilakukan  dapat dianalisis  dengan  menggunakan  metode  Therblig.  Sedangkan  data  waktu  yang  diperoleh
dihasilkan  dalam satuan  detik.  Data-data  tersebut  diolah  dengan  menggunakan beberapa perhitungan yang sudah dijelaskan pada bab tinjauan pustaka dapat dilihat pada lampiran 1.
Cara mengolah data pada penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standarnya.
2. Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada operatorpekerja. 3. Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan
diukur waktunya. 4. Bagi  siklus  kegiatan  yang berlangsung  ke  dalam  elemen-elemen  kegiatan  sesuai  dengan
aturan yang ada. 5. Lakukan  pengamatan  dan  pengukuran  waktu  sejumlah  N  pengamatan  untuk  setiap
sikluselemen kegiatan X
1
, X
2
,…………..,Xn. 6. Tetapkan performance rating dari kegiatan yang ditunjukkan operator.
16 7. Cek  keseragaman  dan  kecukupan  data  dengam  menggunaan  standar  deviasi  dan  rumus
jumlah pengamatan yang diamati N’. 8. Apabila  nilai  N’≤    N,  maka  data  yang  diperoleh  sudah  mencukupi  untuk  melakukan
langkah  selanjutnya.  Namun  jika  nilai  N’ ≥  N.  maka  data  yang  akan  diambil  adalah sejumlah N’ agar dapat berlanjut ke langkah selanjutnya.
9. Hitung  waktu  normal  dengan  terlebih  dahulu  menghitung  waktu  rata-rata  dan  faktor penyesuaian.
10. Setelah  diperoleh  waktu  normal,  maka  kita  dapat  memperoleh  waktu  baku  atau  waktu standar dari elemen kerja tersebut.
11. Buat presedence diagram untuk tiap proses. 12. Tentukan  bobot  posisi  untuk  masing-masing  elemen  kerja  yang  berkaitan  dengan  waktu
baku operasi utuk waktu pengerjaan yang terpanjang mulai dari awal proses hingga akhir proses.
13. Membuat  ranking  tiap  elemen  pengerjaan  berdasarkan  bobot  posisi  di  langkah  12. Pengerjaan yang mempunyai bobot terbesar diletakkan pada ranking pertama.
14. Tentukan waktu siklus. 15. Pilih  elemen  kerja  dengan  bobot  tertinggi,  alokasikan  ke  suatu  stasiun  kerja.  Jika  masih
layak  waktu  stasiun    waktu  siklus,  alokasikan  elemen  kerja  dengan  bobot  tertinggi berikutnya, namun alokasi ini tidak boleh membuat waktu stasiun  waktu siklus.
16. Buat alokasi suatu elemen kerja membuat waktu stasiun  waktu siklus, maka sisa waktu ini  waktu  siklus – waktu  stasiun  dipenuhi  dengan  alokasi  elemen  kerja  dengan  bobot
paling besar dan penambahannya tidak membuat waktu stasiun  waktu siklus. 17. Jika  elemen  kerja  yang  jika  dialokasikan  untum  membuat  waktu  stasiun    waktu  siklus
sudah tidak ada maka kembali ke langkah 15.
17 Mulai
Mempelajari proses produksi secara umum Mempelajari metode kerja dan memecahkan masalah operasi ke dalam elemen-elemen kerja
Memilih operator dan memberikan penjelasan Pengamatan dan pengukuran
Waktu normal Kelonggaran
Pribadi Hambatan yang tak terhindarkan
Waktu baku
Menentukan bobot posisi dan membuat ranking tiap elemen berdasarkan bobot posisi Buat precedence diagram
Tentukan waktu siklus Cek keseragaman dan kecukupan data Nilai N’
Ya Tidak
N’ ≤  N
A
18 Gambar 2. Diagram Alir Pengukuran Dan Pengolahan Data
Selesai Alokasikan seluruh elemen kerja dalam suatu lintasan produksi ke beberapa stasiun kerja
Jumlah waktu stasiun kerja  waktu siklus Menghitung nilai efisiensi per stasiun kerja, waktu menganggur, dan efisiensi lintasan
Menghitung target produksi A
Menghitung nilai Smoothness Index Menghitung jumlah pemborosan
Menghitung nilai Balance Delay
19 Mulai
Raw material yang telah diambil dari gudang diserut dengan menggunakan mesin Proses penyikuan kayu
Proses pembelahan kayu Proses pemotongan kayu sesuai dengan ukuran 12 cm, 22 cm, 37 cm, 80 cm,  90 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 12 cm Proses pengeboran kayu untuk balok 22 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 37 cm Proses pengeboran kayu untuk balok 80 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 90 cm Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 22 cm
Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 37 cm Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 80 cm
Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 90 cm Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 22 cm
Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 37 cm B
20 Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 80 cm
Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 90 cm Proses pengeleman kaki meja
Proses pemasangan kaki meja Proses pemasangan telepon
Proses pemakuan telepon Proses pengecatan kaki meja tahap I
Proses amplas pada kaki meja pendek 80 cm Proses amplas pada kaki meja panjang 90 cm
Proses pengecatan kaki meja tahap II Proses pengecatan telepon tahap I
Proses pengamplasan telepon Proses pengecatan telepon tahap II
Proses pengecatan balok 12 cm B
B
21 Proses pemasangan penyangga baut pada kedua kaki meja
Proses pemasangan penyangga baut pada telepon Proses penyambungan kedua kaki meja
Proses penyempurnaan pada meja jadi pasang triplek Proses pemasangan sampul pada meja jadi
Proses pemasangan plastik pada meja jadi Proses pemasangan busa pada papan seluncur
Proses pengguntingan busa pada papan seluncur Proses penyempurnaan pada papan seluncur pasang triplek
Proses pemasangan sampul pada papan seluncur Proses staples sampul pada papan seluncur
Proses pemasangan plastik pada papan seluncur Proses perangkaian kaki meja setrika
Proses pemasangan tempat setrika Proses pemasangan balok 12 cm
B
Proses pemasangan kaki meja pada meja setrika
Mulai Meja Setrika
Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Meja Setrika
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN