5
memasarkan produk yang dihasilkannya. Hal ini dilakukan untukmendorong kreativitas mahasiswa dan mengetahui seberapa jauh kemampuanmahasiswa
dalam menjadi wirausahawan. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian yang bermaksud untuk
mengetahuiatau mengeksplorasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat berwirausaha padamahasiswa.
Penelitian ini akan berimplikasi pada pengembangan kewirausahaan di program studiyang bersangkutan, sehingga bisa
menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untukmenunjang pengembangan minat berwirausaha mahasiswa.
Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor
Kepribadian,Lingkungan,dan Demografis terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswai Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut: “Apakah faktor kepribadian, lingkungan, dan
demografis berpengaruh terhadap minat berwirausaha Mahasiswai Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.3 Tujuan Penelitian
6
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha
Mahasiswai Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :
1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Memberikan tambahan informasi dan wawasan mengenai pengaruh faktor
kepribadian, lingkungan, dan demografis terhadap minat berwirausaha. Penelitian ini akan berimplikasi pada pengembangan kewirausahaan di
program studi yang bersangkutan, sehingga bisa menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk menunjang pengembangan minat berwirausaha mahasiswa.
2. Bagi Peneliti Memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan peneliti serta mengetahui Pengaruh Faktor Kepribadian,Lingkungan,dan Demografis terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan penelitian-penelitian
lebih lanjut dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Pengertian wirausahawan entrepreneur secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan Kasmir, 2006:16.
Machfoedz 2005:9 menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk
mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan
memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai
permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif. Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang
yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut
tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai
8
kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan
proyek dengan baik Ranto, 2007:21.
2.1.2 Minat Usaha
Tarmudji 2006:87 menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang memintamenyuruh.
Lebihlanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik
pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Riyanti 2003:21 menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan
bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan
menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.
Yuwono dan Partini 2008:78 menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:
1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.
2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya.
9
3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya. Kartono dalam Yuwono 2008:80 menyatakan bahwa minat merupakan
momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang dianggap penting. Fryer dalam Yuwono 2008:88 menyatakan bahwa minat
adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis ìentreprendeî yang artinya to undertake yakni menjalankan, melakukan dan
berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Say dalam Riyanti 2003:23 untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih
tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif. Dalam Bahasa Indonesia kata entrepreneur diartikan sebagai wirausaha yang
merupakan gabungan dari dua kata yakni kata wira yang artinya gagah berani, perkasa dan usaha. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa
dalam usaha. Banyak ahli yang mendefinisikan tentang kewirausahaan dan
wirausaha, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Hisrich dan Peters 2008:1 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses
membuat sesuatu yang baru dengan mempertimbangkan resiko danbalas jasa. 2. Drucker dalam Suryana 2003:18 menyatakan bahwa kewirausahaan
adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
10
3. Prawirokusumo dalam Suryana 2003:16 menyatakan bahwa wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
4. Scarborough dan Zimmerer 2008:2 menyatakan wirausaha sebagai orang yang melakukan reformasi atau merevolusioner pola produksi dengan
menggunakan penemuan atau teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi komoditas baru atau memproduksi produk lama dengan cara
baru. 5. Drucker 2008:2 menyatakan wirausaha sebagai orang yang memindahkan
sumber-sumber ekonomi yang produktivitasnya rendah menjadi sumber- sumber ekonomi berproduktivitas tinggi.
Yuwono 2008:34 menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri
dengan keberanian mengambil resiko. Steinhoff dan Burgess dalam Suryana 2006:55 menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat
terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni: 1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi.
2. Ingin memiliki karier yang memuaskan. 3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiritidak diatur oleh orang lain.
4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis. 5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas.
6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.
11
7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Wirasasmita dalam Suryana 2006:55 dikemukakan beberapa alasan yang
menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni: 1. Alasan keuangan
Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan sosial Memperoleh gengsistatus agar dikenal dan dihormati banyak orang,
menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3. Alasan pelayanan.
Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
4. Alasan pemenuhan diri Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan,
menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.
2.1.3 Teori tentang Kepribadian
12
Fromm dalam Alma 2011:78 menyatakan bahwa kepribadian adalahkeseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang
tersebutmenjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. Kepribadian bersifat unik dankonsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu
yang satu dengan individu lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri
individu yang berbedadengan individu lainnya. Alisyahbana dalam Alma 2011:79 menyatakan bahwa kepribadian adalah
keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak. Seorang wirausaha yang sukses memiliki
karakteristikkepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain. Scarborough danZimmerer dalam Suryana 2006:24 mengemukakan delapan
karakteristik kepribadian dari seorang wirausaha sukses yakni: 1. Desire for responsibility yakni memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. 2. Preference for moderate risk yakni memilih resiko yang moderat dan
telah diperhitungkan dan tidak mengambil resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
3. Confidence in their ability to success yakni percaya bahwa dirinya bisa meraih kesuksesan yang diinginkannya.
4. Desire for immediate feedback yakni memiliki keinginan untuk segera mendapatkan umpan balik.
13
5. High level of energy yakni memiliki semangat dan energi yang tinggi untuk bekerja keras mencapai tujuannya.
6. Future orientation yakni berorientasi pada masa depan dan jangka panjang. 7. Skill of organizing yakni mempunyai ketrampilan mengorganisir sumber-
sumber daya untuk mencapai tujuannya. 8. Value of achievement over money yakni lebih menghargai prestasi
dibandingkan uang, karena uang akan mengalir masuk dengan sendirinya Jika seorang wirausaha mempunyai prestasi yang bagus.
Harris dalam Suryana 2006:28 menyatakan bahwa wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu
pengetahuan,ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadiserta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. Berdasarkan McClelland dalam Alma 2006:81 menyatakan bahwa
wirausaha memiliki kebutuhan akan prestasi, yang berarti keinginan seseorang terhadap prestasi yang tinggi, penguasaaan keahlian, pengendalian, atau standar
yang tinggi. Penelitian McClelland menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki motif untuk berprestasi tinggi cenderung memilih karier sebagai
pengusaha sebanyak 66, sedangkan mahasiswa yang memiliki motif berprestasi rendah, hanya 10 yang berkeinginan untuk menjadi pengusaha.
14
Kebutuhan akan prestasi ini mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti yang diungkapkan oleh Faisol dalam Mudjiarto 2006:28 yakni:
1. Berani mengambil resiko 2. Kreatif dan Inovatif
3. Mempunyai visi 4. Mempunyai tujuan
5. Percaya diri 6. Mandiri
7. Aktif, enerjik, dan menghargai waktu 8. Memilik konsep diri yang positif
9. Berpikir positif 10. Bertanggung jawab
11. Selalu belajar
2.1.4 Teori tentang Lingkungan
Dewanti 2008:11 menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh
menurut Dewanti adalah peluang yaitu situasi yang menguntungkan, model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber
ide, sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah. Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang
terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat
dapat berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya di
15
antaranyaadalah faktor lingkungan. Menurut Lupiyoadi 2007:12 faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Indarti et al. 2008:20 menyatakan ada tiga faktor lingkungan yang mempengaruhi wirausaha sukses
yakni ketersediaan informasi, akses kepadamodal dan kepemilikan jaringan sosial. Penelitian oleh Mazzarol et al. dalam Saud et al. 2009:2 menemukan
bahwa faktor lingkungan faktor sosial, ekonomi, politik dan perkembangan infrastruktur mempengaruhi dorongan untuk mendirikan usaha. Zimmerer
2004:12 menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti faktor ekonomi dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa,kemajuan
teknologi, perkembangan e-Commerce dan the world wide web, terbuka lebarnya peluang internasional dan perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi minat
kewirausahaan. Keputusan pribadi untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya masalah
faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi
keberhasilan bisnis baru Bird dan Jarill dalam Ximenes 2014. Pembentukan organisasi baru memerlukan sumber daya termasuk sumber
daya keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah ide mereka menjadi sebuah perusahaan, sumber daya keuangan merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan seperti lembaga keuangan, investor dan lain-lain. Ini penggunaan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan seperti seperti uang
jaminan, transaksi, dan lain-lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman Evans
16
dan Jovanovic dalam Ximenes 2014:6. Namun, Kim et al. dalam ximenes 2014:6 menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari
pinjaman bank atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau
memberikan modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman. Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah
memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan
dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai
cara Reynolds et al. dalam Ximenes 2014:6. Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka
yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri. Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan
pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan diproduksi Gomezelj et al. dalamXimenes 2014:7.
2.1.5 Teori tentang Demografi
Di bawah faktor pribadi, banyak faktor telah mengidentifikasi hubungan dengan demografi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengalaman
kerja. Menurut penelitian di berbagai negara, telah ditemukan bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah
17
menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha Startiene dalam Ximenes 2014:4.
Dalam usia tertentu seseorang bisa membuat keputusan untuk menjadi seorang pengusaha. Usia 26-40 dapat dianggap sebagai periode kesiapan
pemilihan pekerjaan. Orang-orang di usia ini kemungkinan akan datang keberhasilan. Usia dapat menjadi korelasi positif jika dihubungkan dengan
pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.Sternberg et al. dalam Ximenes 2014
Kegiatan bisnis dengan pengetahuan yang cukup diperlukan. Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar
untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha Martinez dalam Ximenes 2014:4. Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide
menjadi suatu organisasi yang dapat membuat pengusaha mendapatkan sumber daya.
Haris dalam Ximenes 2014:4 Menyatakan sikap biasanya dibentuk oleh pengalaman sebelumnya, bahwa pengusaha yang langsung mendapatkan
pengalaman dengan kegiatan kewirausahaan di masa lalu akan memiliki sikap kewirausahaan yang lebih kuat. Selain itu, siswa yang memiliki pengalaman
dengan bisnis keluarganya sangat mungkin untuk menjadi seorang pengusaha. Mahasiswa yang keluarganya memiliki usaha memiliki rasa yang lebih besar
prestasi, inovasi, dan kontrol pribadi sebagai akibat berinteraksi dan bekerja dalam bisnis.
18
Riyanti 2003:33 menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena demografi adalah factor yang melekat pada wirausaha dan mempengaruhi
keberhasilan seorang wirausaha. Mazzarol dalam Indarti et al., 2008 menyatakan bahwa faktor-faktor demografi seperti gender, umur, pendidikan
dan pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.
Faktor demografi merupakan faktor yang penting mempengaruhi seseorang tertarik untuk berwiraswasta. Kondisi demografi yang ada dalam diri seseorang
dapat dipandang sebagai sesuatu yang mempengaruhi dalam keberhasilan usaha. Faktor demografi ini meliputi : usia dimana usia kronologis adalah usia ketika
seseorang memulai karir sebagai wiraswasta.Faktor demografi yang lain yaitu pengalaman di mana dalam menjalankan usaha merupakan pendorong terbaik
keberhasilan, terutama usaha baru itu berkaitan dengan pengalaman usaha sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman tergantung dari diri pribadi bagaimana
dapat mencari atau mengelola pengalaman yang diperoleh. Wirausaha yang berpengalaman mengelola usaha sebelumnya dapat melihat
lebih banyak jalan untuk membuka usaha baru. Faktor demografi yang terakhir yaitu pendidikan karena pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal
tersebut terkait langsung dengan bidang usaha yang dikelola. Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam dunia pendidikan akan meningkatkan
dalam usahanya. Hisrich 2008:75 menyatakan bahwa pendidikan sangatlah penting dalam
perjalanan wirausaha. Pentingnya pendidikan tidak hanya tercermin dalam tingkat
19
pendidikan yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan memainkan peranan penting untuk membantu para wirausaha mengatasi masalah-
masalah yang mereka hadapi. Studi di India oleh Sinha dalam Indarti 2008:35 membuktikan bahwa latar belakang pendidikan menjadi salah satu
penentu pentingminat kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dijalankan. Situmorang 2007:7menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan kewirausahaan
adalah mengembangkanmasyarakat berkewirausahaan entreprising people dan menanamkan sikap percayapada diri sendiri melalui proses belajar yang sesuai.
Pendidikan kewirausahaan dan program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk mendirikan usaha kecil yang independen.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Utami 2007
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Berwiraswasta studi Deskriptif pada
Usahawan Rental Komputer di Sekaran
Gunung Pati Semarang Variabel
Independen: Inovasi, Prestasi
Kepribadian, Kepercayaan, Sikap,
dan Motif Variabel Dependen:
Minat Usaha Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat usaha berpengaruh
positif terhadap minat usaha pada usaha rental
yang paling dominan mempengaruhi adalah
kepribadian.
20 2
Rudi 2008 Analisis Pengaruh Faktor
Kepribadian, Lingkungan dan
Demografis terhadap Minat Kewirausahaan
Mahasiswa Strata Satu Universitas Sumatera
Utara Varibel Independen:
Kepribadian, Lingkungan dan
Demografis Variabel Dependen:
Minat usaha Faktor kepribadian,
lingkungan dan demografis berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat usaha
dan yang paling dominan mempengaruhi
adalah variabel kepribadian.
3 Misbakhuddin
2010 Pengaruh Lingkungan
Eksternal terhadap Minat Berwirausaha
pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya Variabel
Independen: Lingkungan
Eksternal Variabel Dependen :
Minat Berwirausaha Lingkungan eksternal
berpengaruh positif terhadap minat
berwirausaha dan yang paling dominan
mempengaruhi adalah lingkungan eksternal.
4 Fitriani 2012
Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat
Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII SMK
Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang
Tahun 20112012
Variabel Independen:
Faktor internal Faktor Eksternal
Variabel Dependen: Minat Usaha
Hasil penelitian deskriptif persentase
menunjukkan bahwa minat berwirausaha
termasuk dalam kategori tinggi, faktor
internal dan eksternal termasuk dalam kategori
baik.
5 Koranti 2013
Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal
Terhadap Minat Berwirausaha
Variabel Independen:
Faktor Eksternal
dan Internal. Variabel Dependen:
Minat Usaha Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel yang paling
berpengaruh terhadap minat berwirausaha
mahasiswa Universitas Gunadarma adalah
motivasi berwirausaha. Pengaruh variabel
berikutnya secara berurutan adalah
kepribadian, lingkungan keluarga dan lingkungan
sekitar. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa semua variabel lingkungan eksternal
maupun internal mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap
minat berwirausaha mahasiswa Universitas
21 Gunadarma, baik secara
parsial maupun simultan.
6 Muhammad
Mu’az Mahmud,
Zainalabidin Mohamed,
Golnaz Rezai, Mad Nasir
Shamsudin 2011
The Influence of Personality Traits and
Demographic Factors on Agro-Entrepreneurship
Education among Graduates
Faktor Efektivitas, dan wirausaha
Hasil menunjukkan bahwa peserta
menyepakati efektivitas dalam mengembangkan
lulusan niat untuk menjadi agro –
pengusaha.
7 Ximenes 2011 The Influence of
Personal and Environmental Factors
on Business Start-Ups: A Case Study in the
District of Dili and Oecusse, Timor-Leste
Demografi, Sifat- sifat Pribadi, dan
lingkungan Memulai Bisnis
Hasil menunjukkan bahwa variabel
demografi, Sifat-sifat pribadi, dan faktor
lingkungan mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap memulai bisnis. Dialam
karakteristik faktor demografis tidak
memilih gender dan umur sebagai
karakteristiknya
8 Dr.Emrah Talas,
Ali Kemal Celik, Ibrahim
Orkun Oral 2013
The Influence of Demographic Factors on
Entrepreneurial Intention among
Undergraduate Students as a Career Choice: The
Case of a Turkish University
Niat kewirausahaan, Faktor Demografi,
Mahasiswa, Karir Pilihan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
fakultas saat ini, jenis sekolah tinggi dan
pendapatan rumah tangga
keluarga mereka merupakan faktor yang
signifikan mempengaruhi niat
kewirausahaan di kalangan responden.
2.3
Kerangka Konseptual
Pada dasarnya dalam berwirausaha banyak faktor yang akan mempengaruhi perkembangan usaha, baik faktor internal maupun eksternal, seperti kepribadian,
22
lingkungan serta faktor demografi yang senantiasa selalu menunjang perkembangan suatu usaha yang sedang berjalan. Seorang entrepreneur sebelum
memulai suatu usaha, banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari perencanaan sampai berjalannya wirausaha tersebut, sehingga faktor-faktor tersebut dapat
mendukung berjalannya wirausaha. Menurut Alisyahbana dalam Alma 2011:79 menyatakan bahwa
kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak, sehingga seorang
enterprenuer harus memiliki jiwa karakteristik dalam diri serta kepribadian yang mampu dan berani untuk memulai suatu usaha, sebelum akhirnya memutuskan
untuk mundur dengan resiko-resiko yang akan dihadapi nantinya. Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang
khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki
ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan Harris dalam Suryana, 2006. Hal inilah yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur agar dapat
menjalankan usahanya dengan baik, karena dengan karakteristik yang dimiliki oleh entrepreneur memiliki kekuatan penuh dalam mendorong minat usaha,
sehingga dengan karakteristik tersebut dapat mempengaruhi minat usaha yang menjadi tujuan awal wirausahawan. Tiga tipe kepribadian yang berpengaruh
terhadap minat berwirausaha yakni the climber, the champer dan the
23
quitterRiyanti 2003:14. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rudi 2008, menjelaskan bahwa karakteristik kepribadian berpengaruh terhadap minat
usaha. Faktor lingkunganjuga akan mempengaruhi seorang wirausaha, karena
faktor lingkungan adalah faktor yang dipicu dengan model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sumber ide, sumber daya alam,
manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah Dewanti, 2008:11. Hal inilah yang memicu bahwa faktor lingkungan merupakan faktor awal seorang wirausaha
memulai usaha, seperti lingkungan keluarga, dimana seorang memulai usaha karena dipengaruhi oleh faktor untuk meneruskan usaha keluarga, ataupun karena
faktor keturunan yang sudah sejak awal berwirausaha, sehingga minat usaha tersebut semakin kuat tertanam dalam diri enterprenuer yang menyebabkan
seorang wirausaha ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Selain itu lingkungan masyarakat juga dapat menunjang keberhasilan
usaha, hal ini ditegaskan oleh Lupiyoadi 2007:12 yang menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Hubungan antara faktor lingkungan terhadap minat usaha dapat dilihat pada
penelitian yang dilakukam Misbakhuddin 2010 yang menjelaskan bahwa faktor lingkungan berpengaruh terhadap minat usaha.
Sementara Riyanti 2003:33 menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena demografi adalah faktor yang melekat pada wirausaha dan
mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha, karena faktor demografi
24
merupakan kondisi dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi dalam keberhasilan usaha, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi 2008
bahwa demografis berpengaruh terhadap minat usaha. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bergmann et. al dalam Ximenes
2014 telah ditemukan bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah menemukan perbedaan gender tidak
signifikan dengan memulai usaha. Kemudian Parker dalam Ximenes 2014 menyatakan korelasi positif usia dapat berpengaruh jika dihubungkan dengan
pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal. Kemudian menurut Minniti dan Bygrave 1999; Aldrich dan Martinez,
2001, yang dikutip dalam Ximenes 2014 Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk awal kepercayaan diri
individu dalam sebuah usaha pengusaha. Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi dapat membuat pengusaha mendapatkan
sumber daya. Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa banyak faktor yang
mendukung minat usaha seorang wirausahawan, sehingga dalam mengembangkan suatu usaha seorang wirausahawan sudah mempunyai banyak pengetahuan serta
bekal yang cukup demi kemajuan usahanya.Selain itu sebelum memulai suatu usaha karakteristik individu, faktor lingkungan serta faktor demografi sangat perlu
diperhatikan karena hal ini berpengaruh terhadap minat usaha yang akan dikembangkan serta menentukan apakah usaha yang sedang berjalan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat atau tidak.
25
Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat
berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha. Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian terdahulu yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual pada gambar berikut :
Sumber : Alma 2005:64, Dewanti 2008:11, Harris dalam Suryana 2006, Lupioyadi
2007:12, Riyanti 2003:33, Rudi 2008, dan Misbakhudin 2010, Ximenes 2014 diolah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis