16
dan Jovanovic dalam Ximenes 2014:6. Namun, Kim et al. dalam ximenes 2014:6 menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari
pinjaman bank atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau
memberikan modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman. Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah
memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan
dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai
cara Reynolds et al. dalam Ximenes 2014:6. Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka
yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri. Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan
pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan diproduksi Gomezelj et al. dalamXimenes 2014:7.
2.1.5 Teori tentang Demografi
Di bawah faktor pribadi, banyak faktor telah mengidentifikasi hubungan dengan demografi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengalaman
kerja. Menurut penelitian di berbagai negara, telah ditemukan bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah
17
menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha Startiene dalam Ximenes 2014:4.
Dalam usia tertentu seseorang bisa membuat keputusan untuk menjadi seorang pengusaha. Usia 26-40 dapat dianggap sebagai periode kesiapan
pemilihan pekerjaan. Orang-orang di usia ini kemungkinan akan datang keberhasilan. Usia dapat menjadi korelasi positif jika dihubungkan dengan
pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.Sternberg et al. dalam Ximenes 2014
Kegiatan bisnis dengan pengetahuan yang cukup diperlukan. Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar
untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha Martinez dalam Ximenes 2014:4. Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide
menjadi suatu organisasi yang dapat membuat pengusaha mendapatkan sumber daya.
Haris dalam Ximenes 2014:4 Menyatakan sikap biasanya dibentuk oleh pengalaman sebelumnya, bahwa pengusaha yang langsung mendapatkan
pengalaman dengan kegiatan kewirausahaan di masa lalu akan memiliki sikap kewirausahaan yang lebih kuat. Selain itu, siswa yang memiliki pengalaman
dengan bisnis keluarganya sangat mungkin untuk menjadi seorang pengusaha. Mahasiswa yang keluarganya memiliki usaha memiliki rasa yang lebih besar
prestasi, inovasi, dan kontrol pribadi sebagai akibat berinteraksi dan bekerja dalam bisnis.
18
Riyanti 2003:33 menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena demografi adalah factor yang melekat pada wirausaha dan mempengaruhi
keberhasilan seorang wirausaha. Mazzarol dalam Indarti et al., 2008 menyatakan bahwa faktor-faktor demografi seperti gender, umur, pendidikan
dan pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.
Faktor demografi merupakan faktor yang penting mempengaruhi seseorang tertarik untuk berwiraswasta. Kondisi demografi yang ada dalam diri seseorang
dapat dipandang sebagai sesuatu yang mempengaruhi dalam keberhasilan usaha. Faktor demografi ini meliputi : usia dimana usia kronologis adalah usia ketika
seseorang memulai karir sebagai wiraswasta.Faktor demografi yang lain yaitu pengalaman di mana dalam menjalankan usaha merupakan pendorong terbaik
keberhasilan, terutama usaha baru itu berkaitan dengan pengalaman usaha sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman tergantung dari diri pribadi bagaimana
dapat mencari atau mengelola pengalaman yang diperoleh. Wirausaha yang berpengalaman mengelola usaha sebelumnya dapat melihat
lebih banyak jalan untuk membuka usaha baru. Faktor demografi yang terakhir yaitu pendidikan karena pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal
tersebut terkait langsung dengan bidang usaha yang dikelola. Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam dunia pendidikan akan meningkatkan
dalam usahanya. Hisrich 2008:75 menyatakan bahwa pendidikan sangatlah penting dalam
perjalanan wirausaha. Pentingnya pendidikan tidak hanya tercermin dalam tingkat
19
pendidikan yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan memainkan peranan penting untuk membantu para wirausaha mengatasi masalah-
masalah yang mereka hadapi. Studi di India oleh Sinha dalam Indarti 2008:35 membuktikan bahwa latar belakang pendidikan menjadi salah satu
penentu pentingminat kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dijalankan. Situmorang 2007:7menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan kewirausahaan
adalah mengembangkanmasyarakat berkewirausahaan entreprising people dan menanamkan sikap percayapada diri sendiri melalui proses belajar yang sesuai.
Pendidikan kewirausahaan dan program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk mendirikan usaha kecil yang independen.
2.2 Penelitian Terdahulu