39
1. Jika nilai r
alpha
positif dari r
tabel
maka kuesioner penelitian dinyatakan reliabel.
2. Jika nilai r
alpha
negatif dari r
tabel
maka kuesioner penelitian dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.13 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
Keterangan
Faktor Kepribadian X1 0.831
Lolos Faktor Demografis X2
0.903 Lolos
Faktor Lingkungan X3 0.818
Lolos Minat Wirausaha Y
0.867 Lolos
Sumber: Pengolahan Data SPSS Maret 2015
Berdasarkan Tabel 3.13 dapat diketahui seluruh variabel sudah terbebas dari uji reliabilitas, sehingga kuesioner dapat disebar.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni : a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang dan Lutfi., 2011:107.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai
Asymp.Sig 2 tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
40
b. Uji Heteroskedastisitas Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas
terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota
grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2011 : 119. c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF melalui
program SPSS.Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dan Lutfi.,
2011:137, di mana: a. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas
b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas
3.11 Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
41
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.11.2 Model Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas ketidakpuasan
konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap variabel terikat perpindahan merek. Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan
bantuan SPSS 15.0 for windows. Menurut Sugiyono 2012:270 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y =
a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan: Y
= Minat Berwirausaha
a =
Konstanta X
1
= Variabel Kepribadian
X
2
= Variabel Lingkungan
X
3
= Variabel Demografis
e =
Standard error
3.11.3 Uji-F Uji Serentak
Uji F
hitung
dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
ini adalah: H
o
: b
1
,b
2
,b
3
= 0 Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat.
42
H
o
: b
1
,b
2
,b
3
≠ 0 Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2. H ditolak jikaF
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.11.4 Uji-t Uji Parsial
Uji t
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk
pengujiannya H
o
: b
1
= 0 Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
H
o
: b
1
≠ 0 Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2. H
ditolak jika t
hitung
≥ t
tabel
pada α = 5
3.11.5 Identifikasi Determinan R
2
Identifikasi determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinan
menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel
43
dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika
determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini
berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Metode Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebar kepada 250 orang responden. Jumlah pernyataan
seluruhnya adalah 36 butir pernyataan, dengan masing-masing 11 pernyataan untuk variabel Kepribadian X1, 9 pernyataan untuk variabel Lingkungan X2, 6
pernyataan untuk variabel Demografis X3, dan 10 pernyataan untuk Minat Berwirausaha Y.
1. Analisis Deskriptif Responden
Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 250 orang responden, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden
berdasarkan beberapa hal, diantaranya jenis kelamin, usia, dan angkatan kuliah. a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
JENISKELAMIN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid LAKI-LAKI
158 63.2
63.2 63.2
PEREMPUAN 92
36.8 36.8
100.0 Total
250 100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
45
b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
USIA
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 19 TAHUN
76 30.4
30.4 30.4
20 TAHUN 95
38.0 38.0
68.4 21 TAHUN
79 31.6
31.6 100.0
Total 250
100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
c. Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan
PENDIDIKAN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2011
117 46.8
46.8 46.8
2012 133
53.2 53.2
100.0 Total
250 100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2014
Berdasarkan Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3 dapat disimpulkan bahwa kuesioner disebar kepada responden dengan pembagian persentase laki-laki 63,2 dan
perempuan 36,8. Kemudian tersebar antara 19-21 tahun, dimana 19 tahun 30,4, 20 tahun 38.0, 21 tahun 31,6. Hasil tersebut menyatakan bahwa
responden terbanyak berasal dari responden yang berusia 20 tahun dari angkatan 2011 dan 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen.
46
2. Analisis Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil
penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai minat berwirausaha, dengan variabel faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis. Berikut adalah distribusi
jawaban responden atas variabel X dan Y: a. Variabel Faktor Kepribadian X1
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Faktor Kepribadian X1
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 5
2.0 27
10.8 133 53.2 85
34.0 2
3 1.2
4 1.6
40 16.0 110 44.0
93 37.2
3 3
1.2 4
1.6 28
11.2 143 57.2 72
28.8 4
1 0.4
4 1.6
33 13.2 143 57.2
69 27.6
5 2
0.8 8
3.2 21
8.4 131 52.4
88 35.2
6 6
2.4 30
12.0 135 54.0 79
31.6 7
1 0.4
23 9.2
157 62.8 69
27.6 8
6 2.4
27 10.8 138 55.2
79 31.6
9 6
2.4 45
18.0 127 50.8 72
28.8 10
3 1.2
23 9.2
191 76.4 33
13.2 11
8 3.2
11 4.4
160 64.0 71
28.4
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa: 1. Pada butir pernyataan 1 mengenai wirausaha adalah profesi yang saya
inginkan, diketahui 34.0 responden mengatakan sangat setuju, 53.2 responden setuju, dan ternyata yang kurang setuju dan tidak setuju
berjumlah 12.8. Sehingga profesi menjadi wirausaha adalah yang diinginkan mahasiswai.
2. Pada butir pernyataan 2 mengenai saya yakin setelah kuliah akan berwirausaha, diketahui bahwa 37.2 mengatakan sangat setuju,
47
44.0setuju, dan ternyata yang kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 18.8.
3. Pada butir pernyataan 3 mengenai wirausaha akan menjadikan saya pribadi yang lebih berkualitas, diketahui bahwa 28.8 responden sangat
setuju, 57.2 responden setuju, 11.2 kurang setuju, dan ternyata yang tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 2.8.
4. Pada butir pernyataan 4 mengenai saya akan menjadi sukses dengan berwirausaha, diketahui 27.6mengatakan sangat setuju, 57.2
responden setuju, 13.2 responden kurang setuju, 1.6 tidak setuju, dan ternyata 0.4 sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan 84.8 yang
merasa akan menjadi sukses dengan berwirausaha. 5. Pada butir pernyataan 5 mengenai saya akan selalu berusaha untuk
mencari peluang yang ada, diketahui bahwa 35.2 responden mengatakan sangat setuju, 52.4 respondensetuju, 8.4 responden
kurang setuju, 3.2 respondentidak setuju, dan ternyata 0.8 responden sangat tidak setuju.
6. Pada butir pernyataan 6 mengenai saya percaya bahwa menjadi wirausaha adalah jalan hidup saya, diketahui bahwa 31.6 responden
sangat setuju, 54.0 responden setuju, 12.0 responden kurang setuju, dan ternyata 2.4 responden tidak setuju. Yang berarti sebanyak 85.6
mahasiswa percaya bahwa wirausaha adalah jalan hidupnya. 7. Pada butir pernyataan 7 mengenai saya merupakan pribadi yang
bertanggung jawab, diketahui 27.6 responden mengatakan sangat
48
setuju, 62.8 responden setuju, 9.2 responden kurang setuju, dan ternyata 0.4 respondentidak setuju. Artinya sebanyak 90.4 merasa
bisa bertanggung jawab. 8. Pada butir pernyataan 8 mengenai saya tidak pernah menyesali jalan
hidup yang saya pilih, diketahui bahwa 31.6 responden mengatakan sangat setuju, 55.2 responden setuju, 10.8 responden kurang setuju,
dan ternyata 2.4 responden tidak setuju. 9. Pada butir pernyataan 9 mengenai saya selalu bersemangat mengenai
berwirausaha, diketahui bahwa 28.8 responden sangat setuju, 50.8 responden setuju, 18.0 responden kurang setuju, dan ternyata 2.4
responden tidak setuju. 10. Pada butir pernyataan 10 mengenai saya mampu mengorganisir hal hal
dengan baik, diketahui 13.2 responden mengatakan sangat setuju, 76.4 responden setuju, 9.2 responden kurang setuju, dan ternyata
1.2 responden tidak setuju. 11. Pada butir pernyataan 11 mengenai saya memiliki keinginan untuk
menjadi pemimpin, diketahui bahwa 28.4 responden mengatakan sangat setuju, 64.0 responden setuju, 4.4 responden kurang setuju,
dan 3.2 responden tidak setuju.
49
a. Variabel Faktor Lingkungan X2
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Faktor Lingkungan X2
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 3
1.2 47
18.8 117 46.8 83
33.2 2
4 1.6
58 23.2 139 55.6
49 19.6
3 3
1.2 64
25.6 135 54.0 48
19.2 4
1 0.4
2 0.8
58 23.2 122 48.8
67 26.8
5 1
0.4 2
0.8 55
22.0 118 47.2 74
29.6 6
4 1.6
64 25.6 140 56.0
42 16.8
7 1
0.4 65
26.0 137 54.8 47
18.8 8
2 0.8
3 1.2
63 25.2 123
4.2 59
23.6 9
2 0.8
8 3.2
46 18.4 124 49.6
70 28.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa: 1. Pada butir pernyataan 1 mengenai saya didukung keluarga untuk
berwirausaha, diketahui 33.2 respondenmengatakan sangat setuju, 46.8 responden setuju, 18.8 responden kurang setuju, dan ternyata
1,2 respondentidak setuju. Berarti jumlah keluarga yang mendukung anak-anaknya berwirausaha lebih besar dengan presentase 80
dibandingkan dengan keluarga yang tidak mendukung adalah 20 dan hasil presentasi yang tidak mendukung relatif cukup banyak.
2. Pada butir pernyataan 2 mengenai saya dibesarkan dalam keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha, diketahui bahwa
19,6 respondenmengatakan sangat setuju, 55,6 responden setuju, dan
ternyata 23,2 responden kurang setuju, 1,6 responden tidak setuju.Sebanyak 75.2 mahasiswa berasal dari keluarga yang berprofesi
wirausaha.
50
3. Pada butir pernyataan 3 mengenai keluarga akan membantu saya dalam berwirausaha, diketahui bahwa 19.2 responden sangat setuju, 54.0
respondensetuju, 25.6 respondenkurang setuju, dan ternyata 1.2 respondentidak setuju.
4. Pada butir pernyataan 4 mengenai saya memperoleh ilmu berwirausaha dari mata kuliah di fakultas, diketahui 26.8 responden mengatakan
sangat setuju, 48.8 respondensetuju, 23.2 responden kurang setuju, dan ternyata 0.8 responden tidak setuju.
5. Pada butir pernyataan 5 mengenai saya pernah melakukan praktek berwirausaha di luar fakultas, diketahui bahwa 29.6 responden
mengatakan sangat setuju, 47.2 responden setuju, 22.0 responden kurang setuju, 0.8 respondentidak setuju, dan ternyata 0.4 responden
sangat tidak setuju. Mahasiswa yang belum melakukan praktek berwirausaha di fakultas sebanyak 23.2.
6. Pada butir pernyataan 6 mengenai bergabung dengan organisasi wiraausaha sangat mendukung untuk memulai usaha, diketahui bahwa
16.8 respondensangat setuju, 56.0 responden setuju, 25.6 responden kurang setuju, dan ternyata 1.6 responden tidak setuju.
7. Pada butir pernyataan 7 mengenaisaya memiliki keinginan untuk bergabung dengan organisasi wirausaha, diketahui 18.8 responden
mengatakan sangat setuju, 54.8 responden setuju, 26.0 responden kurang setuju, dan ternyata 0.4 responden tidak setuju.
51
8. Pada butir pernyataan 8 mengenai pemerintah berperan serta dalam memulai usaha, diketahui bahwa 23.6 responden mengatakan sangat
setuju, 40.2 responden setuju, 25.2 responden kurang setuju, dan ternyata 1.2 responden tidak setuju, serta 0.8 responden sangat tidak
setuju. 9. Pada butir pernyataan 9 mengenai Masyarakat di sekitar saya
mendukung saya berwirausaha, diketahui bahwa 28.0 respondensangat setuju, 49.6 respondensetuju, 18.4 responden kurang setuju, 3.2
responden tidak setuju, dan ternyata 0.8 respondensangat tidak setuju. c. Variabel Faktor Demografis X3
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Faktor Demografis X3
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 1
0.4 92
36.8 87
34.8 70
28.0 2
1 0.4
2 0.8
89 35.6
88 35.2
70 28.0
3 3
1.2 72
28.8 128 51.2 47
18.8 4
4 1.6
55 22.0 129 51.6
62 24.8
5 2
0.8 103 41.2 109 43.6 36
14.4 6
2 0.8
7 2.8
61 24.4 128 51.2
52 20.8
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa: 1. Pada butir pernyataan 1 mengenai saya mendapat pengetahuan
berwirausaha dari pendidikan formal, diketahui 28.0 respondenmengatakan sangat setuju, 34.8 responden setuju, 36.8
responden kurang setuju, dan ternyata 0.4 responden tidak setuju. 62.8 mahasiswa merasa mendapat pengetahuan berwirausaha dari
pendidikan formal.
52
2. Pada butir pernyataan 2 mengenai pendidikan formal berperan penting dalam membentuk minat saya menjadi wirausaha, diketahui bahwa
28.0 responden mengatakan sangat setuju, 35.2 responden setuju, 35.6 responden kurang setuju, 0.8 responden tidak setuju, dan
ternyata 0.4 responden sangat tidak setuju. 3. Pada butir pernyataan 3 mengenai saya memperoleh pengetahuan
berwirausaha dari pendidikan non-formal, diketahui bahwa 18.8 responden sangat setuju, 51.2 responden setuju, 28.8 responden
kurang setuju, dan ternyata 1.2 responden tidak setuju. 4. Pada butir pernyataan 4 mengenai pengalaman orang lain membuat saya
ingin menjadi wirausaha, diketahui 24.8 responden mengatakan sangat setuju, 51.6 responden setuju, 22.0 responden kurang setuju, dan
ternyata 1.6 responden tidak setuju. Sebanyak 76,4 mahasiswa merasa pengalaman orang lain membuat tertarik untuk mejadi
wirausaha. 5. Pada butir pernyataan 5 mengenai menjadi wirausaha adalah pilihan
yang tepat setelah lulus kuliah, diketahui bahwa 14.4 responden mengatakan sangat setuju, 43.6 responden setuju, 41.2 responden
kurang setuju, dan ternyata 0.8 responden tidak setuju. 6. Pada butir pernyataan 6 mengenai saya menerima banyak masukan dari
orang lain untuk berwirausaha, diketahui bahwa 20.8 responden sangat setuju, 51.2 responden setuju, 24.4 responden kurang setuju,
53
dan ternyata 2.8 responden tidak setuju, serta 0.8 responden sangat tidak setuju.
d. Variabel Minat Berwirausaha
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Minat Berwirausaha Y
No Item
STS TS
KS S
SS F
F F
F F
1 4
1.6 15 6.0 77
30.8 114 45.6 40
16.0 2
3 1.2 10 4.0
86 34.4 108 43.2
43 17.2
3 60
24.0 160 64.0 30
12.0 4
1 0.4
3 1.2
59 23.6 151 60.4
36 14.4
5 2
0.8 64
25.6 141 56.4 43
17.2 6
1 0.4
70 28.0 141 56.4
38 15.2
7 3
1.2 9
3.6 68
27.2 132 52.8 38
15.2 8
2 0.8 14 5.6
50 20.0 132 52.8
52 20.8
9 5
2.0 63
25.2 154 61.6 28
11.2 10
7 2.8
69 27.6 138 55.2
36 14.4
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa: 1. Pada butir pernyataan 1 mengenai saya berwirausaha untuk mencari
pendapatan tambahan, diketahui 16.0 respondenmengatakan sangat setuju, 45.6 responden setuju, 30.8 responden kurang setuju, dan
ternyata 6.0 respondentidak setuju, serta 1.6 responden sangat tidak setuju.
2. Pada butir pernyataan 2 mengenai saya berwirausaha untuk mendapatkan pendapatan utama, diketahui bahwa 17.2 responden
mengatakan sangat setuju, 43.2 responden setuju, 34.4 responden kurang setuju, 4.0 responden tidak setuju, dan ternyata 1.2
54
responden sangat tidak setuju. Sebanyak 39.6 mahasiswa merasa berwirausaha tidak untuk mendapatkan pendapatan utama.
3. Pada butir pernyataan 3 mengenai sukses dengan berwirausaha adalah jalan hidup yang akan saya raih, diketahui bahwa 12.0
respondensangat setuju, 64.0 respondensetuju, dan ternyata 24.0 respondenkurang setuju.
4. Pada butir pernyataan 4 mengenai menjadi wirausaha meningkatkan status sosial saya, diketahui 14.4 responden mengatakan sangat setuju,
60.4 responden setuju, 23.6 responden kurang setuju, dan ternyata 1.2 responden tidak setuju, serta 0.4 responden sangat tidak setuju.
5. Pada butir pernyataan 5 mengenai menjadi wirausaha dapat menambah relasi, diketahui bahwa 17.2 responden mengatakan sangat setuju,
156.4 responden setuju, 25.6 responden kurang setuju, dan ternyata 0.8 responden tidak setuju.
6. Pada butir pernyataan 6 mengenai menjadi wirausaha bisa menjadikan saya contoh yang baik bagi orang lain, diketahui bahwa 15.2
responden sangat setuju, 56.4 responden setuju, 28.0 responden kurang setuju, danternyata 0.4 responden tidak setuju.
7. Pada butir pernyataan 7 mengenai dengan menjadi wirausaha saya dapat membuka lapangan pekerjaan, diketahui bahwa 15.2 responden sangat
setuju, 56.4 respondensetuju, 28.0 respondenkurang setuju, dan ternyata 0.4 respondentidak setuju.
55
8. Pada butir pernyataan 8 mengenai saya membantu menurunkan tingkat pengangguran dengan berwirausaha, diketahui 20.8 responden
mengatakan sangat setuju, 52.8 respondensetuju, 27.2
respondenkurang setuju, dan ternyata 3.6 responden tidak setuju, serta 0.8 responden sangat tidak setuju. Sebanyak 31,6 mahasiswa tidak
yakin dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran dengan berwirausaha.
9. Pada butir pernyataan 9 mengenai saya membantu meningkatkan perekenomian karena saya berwirausaha, diketahui bahwa 11.2
responden mengatakan sangat setuju, 61.6 responden setuju, 25.2 responden kurang setuju, dan ternyata 2.0 responden tidak setuju.
10. Pada butir pernyataan 10 mengenai menjadi seorang wirausaha menjadikan saya tidak bergantung dengan orang lain, diketahui bahwa
14.4 responden sangat setuju, 55.2 responden setuju, 27.6 responden kurang setuju, danternyata 2.8 responden tidak setuju.
4.1.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan
pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.
56
1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas
57
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel Faktor Kepribadian, Lingkungan, dan Demografis terhadap Minat Berwirausaha
adalah berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data
berdistribusi normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang mengikuti garis diagonal.
2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
58
normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov- Smirnov K-S untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal.
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 250
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation
3.52362997 Most Extreme
Differences Absolute
.040 Positive
.022 Negative
-.040 Kolmogorov-Smirnov Z
.629 Asymp. Sig. 2-tailed
.824
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2014
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.824, dan diatas nilai signifikan 0.01, dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z yakni 0.629 lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau
dengan kata lain data dikatakan normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
59
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Gambar 4.3 Grafik ScatterPlot Uji heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat dari grafik ScatterPlot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola
tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada
60
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi transparansi laporan
keuangan daerah, berdasarkan masukan variabel independennya. 2. Uji Glejser
Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya, jika nilai signifikansi antara variabel
independen dengan absolut residual lebih dari 0.05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta 1
Constant 1.182
1.713 .690
.491 KEPRIBADIAN
-.057 .038
-.110 -1.485
.139 LINGKUNGAN
.127 .037
.254 1.427
.101 DEMOGRAFIS
-.016 .057
-.018 -.277
.782
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut Ut asbUt.
Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 1, jadi disimpulkan model regresi tidak memengaruhi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas