11 Material berpori seperti ZSM-5 telah banyak digunakan sebagai katalis
dan support katalis. Menurut IUPAC, material berpori dibagi menjadi tiga kelas; material mikropori ukuran pori-pori 2nm, mesopori 2–50nm dan makropori
50nm Sing, dkk., 1985. Zeolit dengan ukuran pori kira-kira 5,5 Å mengijinkan difusi dari cabang asam lemak atau alkil ester Zhang, dkk., 2008.
Untuk meningkatkan difusi reaktan pada ZSM-5, maka diperlukan peningkatan ukuran pori-pori ZSM-5 menjadi ZSM-5 mesopori Khalifah, 2010.
2.3 Sintesis ZSM-5 mesopori
ZSM-5 mesopori disintesis dalam sistem hidrotermal yang mengandung air, sumber alumina, sumber silika, agen pengarah struktur dan molekul templat
organik. Sumber alumina yang digunakan berupa natrium aluminat. Kebanyakan sumber silika yang digunakan dalam sintesis zeolit komersial tersedia dalam suatu
bentuk larutan, koloid dan suatu turunan organik seperti tetraetilortosilikat TEOS. Berbagai macam spesies organik telah digunakan sebagai agen templat
dalam sintesis zeolit ZSM-5, kation tetrapropilamonium TPA
+
Sintesis dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pemeraman aging, penambahan templat untuk pembentukan mesopori, hidrotermal dan kalsinasi.
Pemeraman merupakan proses nukleasi pada sintesis zeolit, yang dapat mempengaruhi proses kristalisasi dan produk akhir zeolit. Waktu pemeraman
yang lebih lama pada sintesis ZSM-5 dapat meningkatkan kristalinitas ZSM-5 Gonçalves dkk., 2008. Penambahan templatsurfaktan adalah proses setelah
pemeraman. Templat berfungsi sebagai cetakan pori. Panjang rantai templat berpengaruh terhadap ukuran pori aluminosilikat mesopori hasil sintesis.
Sintesis ZSM-5 mesopori dapat dilakukan dengan menggunakan templat TPAOH dan agen pengarah mesopori seperti gel polivinil butiral PVB Zhu,dkk., 2009
atau cetyltrimethylammonium bromide CTABr Gonçalves, dkk., 2008, Zhang, dkk., 2008.
telah diketahui sebagai agen templat yang paling efektif dan kebanyakan produk-produk ZSM-5
komersial disintesis menggunakan templat organik ini Cundy, dkk., 1995, Prasetyoko, dkk., 2006.
12 Setelah penambahan templat, dilakukan proses hidrotermal yang
memungkinkan adanya pemutusan dan pembentukan ikatan baru T -O-T T = Si, Al yang dikatalisis oleh ion hidroksil menghasilkan material kristalin Cundy
dan Cox, 2005. Proses selanjutnya adalah kalsinasi untuk menghilangkan surfaktan dengan cara dipanaskan. Penghilangan surfaktan bertujuan untuk
memperoleh kerangka aluminosilikat yang terbuka, berongga dan untuk pemantapan kerangka Beck, dkk., 1992.
2.4 Karakterisasi Katalis