201 Supaya nantinya mereka dapat memiliki atau menambah jumlah
properti mereka di daerah asalnya. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Waridin 2004: 124. Waridin menyatakan bahwa kepemilikan properti di daerah asal tidak mempengaruhi keputusan
migran untuk menetap di daerah tujuan. Dalam penelitian tersebut di dapatkan nilai signifikasi variabel kepemilikan properti di
daerah asal berada pada taraf alpha lebih dari 10. Jadi tidak ada perbedaan probabilitas keputusan untuk bermigrasi kembali baik
bagi mereka yang memiliki properti atau tidak memiliki properti di daerah asalnya. Dalam penelitian tersebut keputusan bermigrasi
menetap ke daerah tujuan lebih didominasi oleh faktor status perkawinan, beban tanggungan, lama masa kontrak dan pendapatan
migran yang di dapatkan di negara tujuan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Pengaruh Perbedaan Tingkat Pendapatan Total Keluarga Migran terhadap
Keputusan untuk Bermigrasi Kembali ke Luar Negeri
202 Probabilitas TKI asal Kabupaten Majalengka yang berpendapatan
lebih tinggi setelah bermigrasi ke luar negeri dalam menentukan keputusan untuk bermigrasi bekerja kembali ke luar negeri pada tahun 2007 adalah
sebesar 31,929106 kali dari probabilitas TKI asal Kabupaten Majalengka yang berpendapatan lebih rendah setelah bermigrasi bekerja ke luar
negeri pada periode sebelumnya. Artinya TKI asal Kabupaten Majalengka yang berpendapatan tinggi mempunyai probabilitas pengambilan
keputusan untuk kembali bermigrasi bekerja ke luar negeri pada tahun 2007 lebih besar daripada TKI asal Kabupaten Majalengka yang
berpendapatan rendah.
2. Pengaruh Perbedaan Lama Bermigrasi terhadap Keputusan untuk
Bermigrasi Kembali ke Luar Negeri Probabilitas TKI asal Kabupaten Majalengka yang bermigrasi ke
luar negeri lebih lama 2tahun dalam menentukan keputusan untuk bermigrasi bekerja kembali ke luar negeri pada tahun 2007 adalah
sebesar 10,073981 kali dari probabilitas TKI asal Kabupaten Majalengka yang belum lama bermigrasi ke luar negeri pada periode sebelumnya
≤2tahun. Artinya TKI asal Kabupaten Majalengka yang telah lama bermigrasi bekerja ke luar negeri mempunyai probabilitas pengambilan
keputusan untuk kembali bermigrasi bekerja ke luar negeri pada tahun 2007 lebih besar daripada TKI asal Kabupaten Majalengka yang belum
203 lama atau bahkan belum pernah bermigrasi bekerja ke luar negeri
sebelumnya.
3. Pengaruh Perbedaan Tingkat Pendidikan Migran terhadap Keputusan
untuk Bermigrasi Kembali ke Luar Negeri Probabilitas TKI asal Kabupaten Majalengka yang termasuk dalam
kategori memiliki pendidikan tinggi lulusan SLTP ke atas dalam menentukan keputusan untuk bermigrasi bekerja kembali ke luar negeri
pada tahun 2007 adalah sebesar 0,094359 kali dari probabilitas TKI asal Kabupaten Majalengka yang hanya memiliki pendidikan rendah lulusan
SD atau tidak pernah bersekolah. Namun nilai Odds Ratio ini tidak akan mempengaruhi probabilitas untuk mengambil keputusan bermigrasi
bekerja kembali ke luar negeri pada tahun 2007 bagi para TKI asal Kabupaten Majalengka baik TKI yang berpendidikan tinggi maupun TKI
yang berpendidikan rendah.
4. Pengaruh Perbedaan Usia Migran terhadap Keputusan untuk Bermigrasi