207
10. Dari uji koefisien beta diketahui bahwa variabel bebas usia migran AGE
dengan koefisien beta sebesar 7,207379 merupakan variabel bebas yang paling dominan dalam penentuan peluang variabel tak bebas Zi yakni
dalam menjelaskan peluang keputusan bermigrasi ke luar negeri para TKI asal Kabupaten Majalengka. Sedangkan variabel bebas yang paling tidak
dominan dalam menjelaskan peluang keputusan bermigrasi ke luar negeri para TKI asal Kabupaten Majalengka adalah variabel beban tanggungan
keluarga migran di daerah asal NODEPI dengan koefisien beta hanya sebesar 2,010823.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai upaya untuk mengurangi arus migrasi internasional Tenaga Kerja Indonesia
TKI khususnya TKI yang berasal dari Kabupaten Majalengka, yaitu:
1. Pemerintah disarankan untuk menaikan tingkat upah minimum Kabupaten
Majalengka yang saat ini hanya sebesar Rp 540.000,-. Untuk sebagian besar tenaga kerja di Kabupaten ini tungkat upah yang ada saat ini kurang
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup tenaga kerja tersebut beserta keluarganya. Sebagai pembanding dalam penentuan tingkat upah
minimum kabupaten ini di masa yang akan datang, tingkat pendapatan rata-rata yang dimiliki oleh TKI setelah bermigrasi bekerja ke luar negeri
pada periode sebelumnya adalah sebesar Rp 2.713.500,- setiap bulannya. Dengan adanya peningkatan upah minimum kabupaten ini diharapkan para
208 TKI tersebut dapat merasa tercukupi kebutuhan hidup baik untuk mereka
sendiri maupun untuk keluarganya.
2. Pemerintah dalam hal ini Depnakertrans RI perlu untuk membuat aturan
khusus dalam UU Ketenagakerjaan mengenai pembatasan waktu untuk bermigrasi bekerja ke luar negeri bagi para TKI seperti aturan yang
telah diberlakukan oleh pihak IMM Japan bagi peserta program pemagangan ke Jepang. Hal ini supaya TKI yang telah melebihi batas
waktu ijin bekerja tidak lagi bermigrasi bekerja ke luar negeri.
3. Pemerintah pusat maupun daerah tidak perlu khawatir bahwa program