Adanya tempat pengolahan tempa yang terpisah antara proses pengeluaran isi perut dengan dengan proses partizing.
4.3 profil Tempat Pemotongan Ayam
Hampir semua tempat pemotongan ayarn TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur berdasarkan praktek higiene sanitasi menunjukkan profit dengan kategori
sedang sampai baik 95.5 dengan kategori profil baik 20.9 dan sedang 74.6. Sebagian kecii tempat pemotongan ayam menunjukkan protil buruk 4.5. Secara
rinci, profit tempat pemotongan ayam di Kota Administrasi Jakarta Timur dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Profil tempat pernotong ayam di Kota Administrasi Jakarta Timur Profil TPA
Jumlah Persentasi
Baik skor 70 28
20.9 Sedang skor 40 - 70
100 74.6
Buruk skor 40 6
4.5 Jumlah 134
100
4.4 Distribusi Karakteritik Pemotong Ayam Berdasarkan Profil Tempat Pemotongan Ayam
4.4.1 Distribusi Umur Pemotong Ayam Berdasarkan Profil Tempat pemotongan Ayam
Sebagian besar pemotong ayam terdistribusi utama pada TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur dengan kategori sedang dan baik, dengan kisaran umur mulai dari 40
sampai 50 tahun 47.1 , dengan rincian pada kategori profit TPA sedang sebesar 36.4 dan pada kategori profil TPA baik sebesar 10.7. Kebanyakan pemotong
ayam berumur 30 sampai 40 tahun berada pada kategori profil TPA sedang 21.5 sampai baik 5.8. Semua pemotong ayam berumur di atas 50 tahun hanya berada
pada kategori profil TPA sedang 14.9 sampai
baik 5.8. Distribusi umur pemotong ayam berdasarkan kategori profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur dapat dilihat lebih rinci pada Tabel 7.
Tabel 7 Distribusi umur pemotong ay am berdasarkan kategori profit TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur
Kategori profil tempat pemotongan ayam
Karakteristik umur Kategori profil tempat pemotongan ayam
Jumlah Buruk
Sedang Baik
≥30 - 40 tahun 2
26 7
35 1.7
21.5 5.8
28.9 ≥40 - 50 tahun
4 44
13 61
3.3 36.4
10.7 50.4
≥50 tahun 18
7 25
14.9 5.8
20.7 Jumlah
6 5.0
88 72.7
27 22.3
121 100
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Bettinghaus Halim, 1992:17, terdapat perbadaan diantara individu yang berbeda usianya. Perbedaan ini
rnungkin terletak dalarn segala sifat yang melekat diantara individu yang muda dan yang tua. Oleh karena itu terlihat bahwa tidak ditemukan tempat pemotongan ayarn
yang mempunyai profil buruk yang dikelola oleh pemotong ayam dengan umur diatas 50 tahun.
4.4.2 Distribusi Pendidikan Pemotong Ayam Berdasarkan Profil Tempat Pemotongan Ayam
Latar belakang pendidikan pemotong ayam berdasarkan profil TPA banyak terdapat pada tingkat pendidikan SLTP dan SLTA pada kategori profil sedang dan
baik 89.6. Pemotong ayam berlatar belakang SD hanya ditemukan pada kategori profil sedang 2.2 dan baik 3.7. Pemotong ayam dengan latar belakang
pendidikan SLTP urnumnya berada pada kategori profil TPA sedang 40.3 dan baik 9.7, sedangkan pemotong ayam berpendidikan SLTA banyak dijumpai
pada kategori profil TPA sedang 32.1 dan baik 7.5.
Secara rinci distribusi umur pemotong ayam berdasarkan profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Distribusi pendidikan pemotong ayam berdasarkan kategori profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur
Karakteristik pendidikan
Kategori profil tempat pemotongan ayam Jumlah
Buruk Sedang
Baik SD
0 3 5 8
0 2.2 3.7
6.0 SLTP
3 54 13
70 2.2 40.3 9.7
52.2 SLTA
3 43 10
56 2.2 32.1 7.5
41.8 Jumlah
6 100 28
134 4.5 74.6
20.9 100
Pada tabel 7 disajikan distribusi responden pemotong ayam berdasarkan pendidikan dan berdasarkan katagori profil tempat pemotongan ayam. Terlihat bahwa
pendidikan rendah mempunyai katagori buruk. Disamping itu cukup besar pula responden pemotong ayam dengan katagori sedang yang terdistribusi ke dalam
karakteristik pendidikan SLTP maupun SLTA. Secara diskriptif pola distribusi seperti ini mencerminkan perbedaan pengelolaan tempat pemotong ayam yang kuat diantara
ketiga karakteristik pendidikan responden pemotong ayam.
4.4.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Pemotong Ayam Berdasarkan Profil Tempat Pemotongan Ayam
Tingkat pendidikan pemotong ayam berdasarkan profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur terdistribusi terbanyak pada tingkat pendidikan
sedang sampai baik pada kategori profil TPA sedang dan baik. Pemotong ayam dengan tingkat pengetahuan buruk lebih banyak ditemukan pada kategori profil TPA buruk
8.0 dan sedang 5.3, tetapi tidak ditemukan sama sekali pada kategori profil TPA baik. Pemotong ayam dengan tingkat pengetahuan sedang lebih banyak
dijumpai pada kategori profil TPA sedang 5 I.1 dan baik 6.8. Selanjutnya pemotong ayam dengan tingkat pengetahuan baik umumnya ditemukan pada kategori
profil TPA sedang 18.0 dan baik 14.3. Distribusi tingkat pengetahuan pemotong ayam berdasarkan profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Distribusi tingkat pengetahuan pemotong ayam berdasarkan kategori profil
TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur Karakteristik
pengetahuan Kstegori profil tempat pemotongan ayam
Jumlah Buruk Sedang Baik
Buruk 1 7 0 8
8.0 5.3 0 6.0 Sedang
4 68 9 81 3.0 51.1 6.8 60.9
Baik 1 24 19 44
8.0 18.0 14.3 33.1 Jumlah
6 99 28 33 4.5 74.4 21.1 100
Hubungan pengetahuan dengan katagori profil tempat pemotongan ayam akan mempengaruhi sikap individu terhadap objek usahanya. Pengetahuan yang mempunyai
karakteristik baik akan menumbuhkan sikap yang baik terhadap usaha tempat pemotongan ayam dan sebaliknya penegtahuan yang buruk dari responden pemotong
ayam akan cenderung menimbulkan profil tempat pemotongan ayam yang buruk pula.
4.4.4 Distribusi Pengalaman Usaha Pemotong Ayam Berdasarkan Profil Tempat Pemotongan Ayam
Lama pengalaman usaha pemotong ayam berdasarkan profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur umumnya dijumpai pada pengalaman di atas 6 tahun di
kategori profit TPA sedang 84.9. Pemotong ayam dengan pengalaman usaha 1-5 tahun hanya ditemukan pada kategori profil TPA buruk 1.5 dan sedang 10.6.
Pemotong ayam dengan pengalaman usaha 6-10 tahun kebanyakan berada pada kategori profil TPA sedang 28.0 dan baik 9.2. Selanjutnya pemotong ayam
dengan pengalaman usaha di atas 10 tahun hanya ditemukan pada kategori profil TPA sedang 35.6 dan baik 12.1, tidak dijumpai pada kategori profil TPA buruk
Tabel 10. Tabel 10 Distribusi pengalaman usaha pemotong ayam berdasarkan kategori profil PA
di Kota Administrasi Jakarta Timur. Karakteristik
pengetahuan Kstegori prifil tempat pemotongan ayam
Jumlah Buruk Sedang Baik
1 – 5 Tahun 2 14 0 16
1.5 10.6 0 12.1 6 – 10 tahun
4 37 12 53 3.0 28.0 9.2 40.2
10 tahun 0 47 16 63
0 35.6 12.1 47.7 Jumlah
6 98 28 132
4.5 74.2 21.3 100 Perbedaan pengalaman berusaha ini diduga memiliki implikasi terhadap
perbedaan kemarnpuan dalam pola pengelolaan tempat pemotongan ayam. Perbedaan pengalaman ini pada akhirnya dapat menimbulkan sikap yang berbeda pada responden
pemotong ayam. Hasil pengamatan memperlihatkan korelasi positip yang signifikans r = 0.210. Dengan kata lain, terdapat kecenderungan semakin tinggi pengalaman
berusaha semakin baik profil tempat pemotongan ayamnya.
4.4.5 Distribusi Tingkat Pendapatan Pemotong Ayam Berdasarkan Profil Tempat Pemotongan Ayam
Umumnya tingkat pendapatan pernotong ayarn berdasarkan profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur terdistribusi pada kategori sedang dan baik dengan
pendapatan berkisar antara 500 ribu dan 3 juta rupiah per bulan 84.3. Pendapatan pemotong ayam di bawah Rp 500 ribu per bulan hanya ditemukan pada kategori profil
TPA buruk 0.7 dan sedang 9.0. Pemotong ayarn dengan tingkat pendapatan Rp 500 000 - Rp I 000 000 umumnya ditemukan pada kategori profil TPA buruk 3.0
dan sedang 20.9, sedangkan pada kategori profil TPA baik ditemukan 2.2. Pemotong ayam dengan tingkat pendapatan Rp 1 000 000 - Rp 1 500 000 umurnnya
dijumpai pada kategori profil TPA sedang 12.7 dan baik 9.7. Pemotong ayam dengan tingkat pendapatan di atas Rp 1 500 000 per bulan tidak dijurnpai pada kategori
profil TPA buruk. Pemotong ayam dengan tingkat pendapatan antara Rp 1 500 000 - Rp 2 000 000
ditemukan pada kategori profil TPA sedang 12.7 dan balk 4.5. Pernotong ayam dengan tingkat pendapatan Rp 2 000 000 - Rp 3 000 000 diternukan pada kategori
profil TPA sedang 17.9 dan baik 3.7. Selanjutnya pemotong ayam dengan tingkat pendapatan di atas Rp 3 000 000 sampai Rp 3 500 000 per bulan ditemukan
pada kategori profil TPA sedang 1.5 dan baik 0.7. Secara rinci distribusi tingkat pendapatan pemotong ayam berdasarkan protil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur
dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Distribusi pendapatan pemotong ayam berdasarkan kategori profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur.
Karakteristik pengetahuan
Kategori prifil tempat pemotongan ayam Jumlah
Buruk Sedang Baik ≤50.000
1 12 0 13 0.7 9.0 0 9.7
500.000 – 1 juta
4 28 3 35 3.0 20.9 2.2 26.1
1 juta – 1.5 juta
1 17 13 31 0.7 12.7 9.7 23.1
1.5 juta – 2 juta
0 17 6 23 0 12.7 4.5 17.2
2 juta – 3 juta 0 24 5 29
0 17.9 3.7 21.6 3 juta – 3.5
juta 0 2 1 3
0 1.5 0.7 2.2 Jumlah
6 100 28 134 4.5 74.6 20.9 100
Pada tabel 10, disajikan distribusi responden pemotong ayam berdasarkan karakter pendapatan terhadap profil tempat pemotongan ayam. Terlihat distribusi
pendapatan menurut protil tempat pemotongan ayam cenderung hanya terdistribusi pada profit tempat pemotongan ayarn yang sedang dan baik. Pola distribusi
seperti ini dapat menjelaskan kesimpulan penelitian yang diperoleh, yakni kenyataan hubungan antara pendapatan usaha dengan profil tempat pemotongan
ayam.
4.4.6 Distribusi Skala Usaha Pemotong Ayam Berdasarkan Profit Tempat Pemotongan Ayam
Berdasarkan kategori profil TPA, sebagian besar pemotong ayam di Kota Administrasi Jakarta Timur banyak terdistribusi pada skala usaha di bawah 200
ekor per hari dengan kategori profil TPA sedang dan baik 91.7. Pemotong ayam dengan skala usaha 50 ekor per hari banyak dijumpai pada kategori profit
TPA sedang 27.5 dan baik 4.5. Pemotong ayam dengan skala usaha 50100 ekor per hari umumnya dijumpai pada kategori profil TPA sedang 29.9 dan
baik 11.2. Selanjutnya, pemotong a\ a m dengan skala usaha 100 - 200 ekor per hari ditemukan terbanyak pada kategori profil TPA sedang 14.1 dan baik 4.5.
Pemotong dengan skala usaha pernotongan di atas 200 ekor per hari hanya terdapat di kategori profil TPA sedang 3.0 dan baik 0.8, tidak ditemukan
pada kategori profil TPA buruk Tabel 12 . Tabel 12 Distribusi skala usaha pemotong ayam berdasarkan kategori profil TPA
di Kota Administrasi Jakarta Timur. Karakteristik
pengetahuan Kstegori prifil tempat pemotongan ayam
Jumlah Buruk Sedang Baik
≤50 ekor hari 1 37 6 44
0.7 27.5 4.5 32.8 50 – 100
ekorhari 3 40 15 58
2.2 29.9 11.2 43.3 100 – 200
ekorhari 2 19 6 27
1.5 14.1 4.5 20.1 200 ekorhari
0 4 1 5 0 3.0 0.8 3.8
Jumlah 6 100 28 134
4.5 74.6 20.9 100
4.5 Hubungan Karakteristik Pemotong Ayam dengan Profil Tempat Pemotongan Ayam
Berdasarkan analisis statistik. karakteristik pemotong ayam memiliki hubungan nyata P0.05 dengan profil tempat pemotongan ayam TPA di Kota
Administrasi Jakarta Timur, yaitu pengetahuan. pengalaman usaha, dan
pendapatan pemotong ayam, namun hubungannya tidak terlalu kuat dengan koefisien relasi masing-masing berturut-turut 0.376, 0.210, dan 0.204. Karakteristik
lainnya umur, pendidikan, clan skala usaha tidak memiliki hubungan nyata dengan profil TPA di Kota Administrasi Jakarta Timur Tabel 13.
Tabel 13 Hubungan antara karakteristik pemotong ayam clan profil tempat pemotongan ayam di Kota Administrasi Jakarta Tibur
Karakteristik pemotong ayam Nilai
X2
Koefisien korelasi Umur 2.085
0.084 Pendidikan 9.088
-0.130 Pengetahuan 20.882
0.376 Pengalaman usaha
10.627 0.2 10
Pendapatan 21.770 0.204
Skala usaha 3.963
0.053 mempunyai hubungan secara nyata P0.05
Pengetahuan pemotong ayam terhadap tatalaksana serta sanitasi clan higiene profit tempat pemotongan ayam berasosiasi positif terhadap profit tempat pemotongan
ayam, artinya semakin tinggi pengetahuan pemilik tempat pemotongan ayam maka akan semakin baik profil tempat pemotongan ayamnya. Hal ini disebabkan karena bila
seseorang mempunyai pcngctahuan yang tinggi maka ia selalu berupaya mencari yang baru clan baik.
Ierdapatnya hubungan nyata antara pengalaman usaha clan profil tempat pemotongan ayam berkaitan dengan anggapan para pemotong ayam di daerah
penelitian bahwa profil tempat pemotongan ayam dapat meningkatkan pendapatan clan kemampuan ekonomi mereka yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan. Hal ini
sesuai dengan penelitian Maryam 1994 yang menyatakan bahwa pengalaman masyarakat dalam suatau usaha akan membuat masyarakat untuk berusaha lebih maju
atau berpartisipasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa besar kecilnya pendapatan dari
usaha yang diperoleh pemotong ayam akan merangsang pemotong ayam