permukaan yang tersedia untuk menguapkan bioetanol karena tidak seperti penggunaan bioetanol cair maupun minyak tanah, gel bioetanol
dibakar secara langsung tanpa menggunakan sumbu, suhu, laju aliran uap bioetanol ke wilayah pembakaran dan ketersediaan udara di
sekeliling daerah pembakaran.
b. Residu Pembakaran
Residu merupakan bagian dari bahan bakar yang tidak ikut terbakar secara sempurna yang tertinggal setelah proses pembakaran
dan perubahan perubahan atau reaksi-reaksi yang menyertainya selesai. Residu pembakaran berperan menurunkan mutu bahan bakar karena
menurunkan nilai kalor. Jumlah residu pembakaran yang tertinggal untuk masing-masing formulasi gel bioetanol disajikan pada Gambar 11
dan pada Lampiran 7.
Gambar 11. Histogram residu pembakaran gel bioetanol Dari Gambar 11, dapat dilihat bahwa jumlah residu yang ada
makin meningkat jumlahnya seiring dengan penurunan konsentrasi bioetanol dan terjadi penyebaran jumlah sisa residu yang tidak merata
pada tiap jumlah polimer asam akrilat yang ditambahkan pada masing- masing konsentrasi bioetanol. Jumlah residu yang tertinggal berkisar
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20 1,40
60 70
80 90
konsentrasi bioetanol M
a s
s a
r e
s id
u g
r
0.25 0.50
0.75
antara 0,02 gram hingga 1,30 gram atau dalam persentase antara 0,4 hingga 26 dari jumlah keseluruhan gel yang dibakar 5 gram. Jumlah
residu terbesar adalah pada gel bioetanol dengan konsentrasi 60 pada semua jumlah polimer asam akrilat yang ditambahkan. Residu yang
tersisa merupakan sejumlah akuades yang terkandung dalam gel bioetanol yang terjerab bersama dengan polimer asam akrilat dalam
bentuk gel, akuades dalam keadaan bebas tidak dalam bentuk terikat dengan polimer asam akrilat, kerak polimer asam akrilat kering
keputihan, maupun campuran keduanya dengan posisi kerak polimer asam akrilat di bagian permukaannya. Makin rendah konsentrasi
bioetanol yang digunakan, kalor bioetanol makin rendah dan tidak cukup untuk menguapkan air yang terkandung secara keseluruhan
sehingga masih ada sisa akuades yang berikatan dengan polimer asam akrilat membentuk gel ataupun air bebas. Seluruh residu tidak lagi
mengandung bioetanol karena korek api menyala yang disentuhkan ke permukaan seketika padam. Karakteristik residu pada masing-masing
konsentrasi bioetanol dapat dilihat pada Tabel 12. Dokumentasi residu disajikan pada Lampiran 8.
Tabel 12. Karakteristik visual residu uji pembakaran
Formula Karakteristik Visual
Bioetanol 90, PAA 0,75 Residu kering dengan bentuk
kerak berwarna keputihan Bioetanol 90, PAA 0,50
Bioetanol 90, PAA 0,25 Bioetanol 80, PAA 0,75
Kering dengan sedikit gel PAA + air yang tidak terbakar
Bioetanol 80, PAA 0,50 Bioetanol 80, PAA 0,25
Gel polimer asam akrilat Bioetanol 70, PAA 0,75
Gel PAA dengan kerak kering di permukaan
Bioetanol 70, PAA 0,50 Gel polimer asam akrilat
Bioetanol 70, PAA 0,25 Gel PAA dan air bebas
Bioetanol 60, PAA 0,75 Gel PAA
Bioetanol 60, PAA 0,50 Gel PAA dan air bebas
Bioetanol 60, PAA 0,25 Gel PAA dan air bebas.
Keterangan : PAA = Polimer asam akrilat
c. Tinggi, Suhu, dan Stabilitas Api Pembakaran