a. Lama Pembakaran Gel Bioetanol
Pengujian pembakaran bertujuan untuk melihat kemampuan gel bioetanol dapat terbakar hingga hanya tersisa bagian yang tidak dapat
terbakar lagi dan dihitung lama waktu hingga api benar-benar padam. Pada uji lama pembakaran ini, sebanyak 5 gram gel bioetanol dibakar
menggunakan cawan aluminium sebagai wadah pembakaran. Dari seluruh gel bioetanol yang diuji, seluruhnya memiliki kemampuan
untuk terbakar dan lama waktu pembakaran yang berbeda-beda. Hasil pengukuran lama waktu pembakaran gel bioetanol disajikan pada
Gambar 10. Data lengkap lama pembakaran gel bioetanol disajikan pada Lampiran 6.
Gambar 10. Histogram lama pembakaran gel bioetanol
Dari histogram di atas, karakteristik yang didapatkan dari pembakaran gel bioetanol adalah lama pembakaran yang cukup lama
yaitu antara 3 menit 20 detik Bioetanol 60 dan 0,25 polimer asam akrilat hingga 4 menit 15 detik Bioetanol 70 dan 0,75 polimer
asam akrilat. Secara keseluruhan, 5 gram gel bioetanol yang dibakar dapat menyala selama tidak kurang dari 3 menit.
Pada proses pembakaran suatu bahan bakar, kecepatan pembakaran tergantung pada kemudahan bahan tersebut untuk terbakar
50 100
150 200
250 300
60 70
80 90
Kons. bioetanol L
a m
a p
e m
b a
k a
ra n
d e
ti k
0.25 0.50
0.75 tanpa
PAA
dan bioetanol merupakan salah satu bahan yang sangat mudah terbakar. Dalam Visser 2003, gel bioetanol, atau dengan kata lain bioetanol
yang terikat di dalam gel bioetanol, seperti minyak tanah memerlukan penguapan terlebih dahulu untuk pembakaran.
Uap bioetanol yang tercampur dengan udara bebas membentuk suatu campuran yang mudah terbakar. Jika konsentrasi bioetanol yang
dikandung makin tinggi, maka bioetanol makin cepat menguap dan kemampuan
terbakarnya menjadi
lebih tinggi
serta waktu
pembakarannya menjadi semakin cepat. Adanya polimer asam akrilat dan air menjadi faktor penahan agar lama pembakaran menjadi semakin
panjang. Polimer asam akrilat dengan konsentrasi yang semakin meningkat akan menahan laju penguapan bioetanol karena bioetanol
terjerab di dalam polimer asam akrilat sehingga pelepasan uap bioetanol terjadi secara perlahan. Akibatnya adalah lama pembakaran menjadi
semakin panjang. Bila dibandingkan dengan pembakaran bioetanol cair pada Gambar 10, dapat dilihat bahwa bioetanol gel mengalami
peningkatan lama laju pembakaran beberapa detik lebih lama sehingga dapat dikatakan bahwa laju penguapan bioetanol terhambat oleh
polimer asam akrilat yang digunakan Keberadaan air dalam menahan laju terbakarnya gel bioetanol
juga sekaligus menjadi penghambat yang menyebabkan nilai kalori menjadi turun bila konsentrasi bioetanol yang digunakan menurun.
Energi panas yang terkandung dalam gel bioetanol akan digunakan untuk menguapkan air terlebih dahulu selama pembakaran sedangkan
air yang berada di dalam gel bioetanol berikatan dengan bioetanol cair sehingga pembakaran yang terjadi menjadi perlahan. Konsekuensi yang
didapatkan adalah pembakaran memang berlangsung lebih lama tetapi dengan nilai kalori yang lebih rendah.
Uji pembakaran gel bioetanol tidak hanya bergantung kepada faktor konsentrasi bioetanol dan polimer asam akrilat yang digunakan
tetapi faktor lingkungan pembakaran juga mempengaruhi lama pembakaran gel bioetanol. Faktor eksternal itu antara lain adalah
permukaan yang tersedia untuk menguapkan bioetanol karena tidak seperti penggunaan bioetanol cair maupun minyak tanah, gel bioetanol
dibakar secara langsung tanpa menggunakan sumbu, suhu, laju aliran uap bioetanol ke wilayah pembakaran dan ketersediaan udara di
sekeliling daerah pembakaran.
b. Residu Pembakaran