C. GEL BIOETANOL
Dalam Visser 2005, gel bioetanol atau yang dikenal dengan gelfuel dengan pengental berbasis selulosa telah diperkenalkan di benua Afrika terutama
di negara Mali, Malawi, Mozambique, Afrika Selatan dan Zimbabwe dalam mendukung program Bank Dunia dalam penyediaan energi rumah tangga di
negara miskin benua Afrika. Gel bioetanol merupakan bahan bakar berbasis bioetanol yang memiliki konsistensi menyerupai gel melalui penambahan bahan
pemodifikasi rheologi tertentu. Gel bioetanol memiliki beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan bahan bakar rumah tangga lain sebagai berikut.
1. Memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami kebocoran dan
tumpah bila dibandingkan dengan bahan bakar cair. 2.
Tingkat penguapan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan bakar bioetanol cair di mana gel membentuk lapisan yang mengurangi
laju penguapan bioetanol. 3.
Penanganan bahan dan penggunaan lebih mudah di mana bila dibandingkan dengan bahan bakar padat, gel bioetanol dapat disimpan,
ditransportasikan dan didistribusikan sebagai fasa cair. Dalam Sibanda 2000, bahan bakar gel gel fuel merupakan gabungan
dari etil alkohol bioetanol dan pulp organik selulosa. Keduanya mengalami proses pengentalan gelling dengan penambahan air yang membentuk suatu
campuran bening dan transparan dengan konsistensi membentuk gel. Komposisi dari bahan bakar ini dalam persen berat adalah bioetanol 76, selulosa 5 dan
air 19. Besarnya nilai kalori yang dihasilkan oleh bahan bakar gel ini adalah sebesar 22,8 MJkg.
Dalam Visser 2003, komposisi dari millennium gel fuel yang dikembangkan di Afrika disajikan pada Tabel 5. Selain komposisi yang
disebutkan dalam Tabel 6, dilakukan penambahan sejumlah kecil bahan pewarna dan flavouring agent dengan tujuan mencegah penyalahgunaan pengkonsumsian
gel bioetanol.
Tabel 5. Komposisi gel bioetanol dengan pengental selulosa
Bahan Massa
Densitas kgm3
Nilai Kalori kJkg
Kalor Laten kJkg
Bioetanol 76
800 27 500
Air 19
1000 2260
Selulosa 5
1370 16500
Visser 2003
Dalam Visser 2005, nilai kalori dari gel bioetanol dapat dihitung berdasarkan komposisi bahan yang disajikan pada Tabel 5. Hasil perhitungan
berdasarkan Tabel 5 adalah 21,7 MJkg sedangkan berdasarkan perhitungan menurut pengukuran langsung adalah 22,8 MJkg sehingga nilai kalori rata-rata
yang dihasilkan oleh gel bioetanol adalah 22,3 MJkg. Di dalam US Patent 2003, gel bioetanol sejenis dengan bahan pengental
metil hidroksil propil selulosa telah dipatenkan di Amerika Serikat dengan nomor paten US 20030217504 A1 atas nama Robert E. Merdjan dan Jason Matione dari
Zimbabwe dengan menggunakan metil hidroksil propil selulosa MHPC sebagai medium pembentuk gel.
Dalam Lubrizol Noveon Sheet 2006 mengenai bahan bakar etanol padat, salah satu komposisi yang digunakan untuk membuat gel bioetanol dapat dilihat
pada Tabel 6. Tabel 6. Komposisi bahan gel bioetanol
Nama Bahan Kimia Massa
Fungsi
Aquades Deionisasi 23,90
Pelarut Carbopol EZ-3
0,55 Pemodifikasi Rheologi
Bioetanol 75,00
Bahan bakar Triisopropanolamina
0,55 Penetral
Lubrizol Noveon Sheet 2006
Proses pembuatan gel bioetanol dalam Lubrizol Noveon Sheet 2008 mengenai proses netralisasi polimer asam akrilat dalam sistem akueus dan
hidroalkohol dilakukan dengan menambahkan bahan pengental polimer asam akrilat ke dalam air deionisasi tanpa pengadukan agitasi. Secara perlahan - lahan
polimer asam akrilat akan menjadi basah dalam beberapa menit. Kemudian dilakukan pengadukan perlahan dan penambahan bioetanol. Jika penetral yang
digunakan adalah Triisopropanolamina, Triisopropanolamina dipanaskan hingga mencair dan ditambahkan ke dalam larutan dengan agitasi merata. Larutan akan
mengalami pengentalan secara perlahan pada tahapan ini dan peningkatan kecepatan aduk dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang baik. Karakteristik
dari produk yang diharapkan adalah tampilan yang bening clear, pH dengan kisaran 7,5 - 8,0 dan viskositas sebesar 15 000 - 20 000 cP.
D. PARAMETER KUALITAS GEL BIOETANOL