mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan.
3. Evaluasi strategi Tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi adalah meninjau ulang
faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi saat ini, mengukur kinerja atau prestasi, dan mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi
merupakan akhir dalam manajemen strategi.
2.3. Segmentation, Targetting, Positioning
Kotler dan Amstrong 2008 mendefenisikan segmentasi pasar sebagai proses pembagian pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda, yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah. Segmen pasar ini terdiri dari konsumen
yang merespon dalam cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu. Menurut Tjiptono 2008, segmentasi merupakan proses identifikasi dan
membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran tersendiri
Targetting adalah proses evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Perusahaan harus
menargetkan daya tarik segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu Kotler dan
Amstrong, 2008. Menurut Tjiptono 2008, penentuan pasar sasaran targetting sebagai suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasukidilayani. Kotler dan Amstrong 2008 mendefenisikan positioning sebagai
pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.
Tjiptono 2008
menambahkan bahwa
positioning merupakan
kegiatan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istemewa dari produk
di dalam pasar. Konsep menyeluruh tentang segmentasi, targetting dan positioning ini ditunjukkan pada Gambar 2.
Penentuan
Mengidentifikasi variabel segmentasi dan
segmentasi pasar Mengembangkan bentuk
segmen yang menguntungkan
Pasar Sasaran
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
Memilih segmen- segmen sasaran
Mengidentifikasi konsep positioning yang
memungkinkan bagi masing-masing segmen
sasaran Memilih,
mengembangkan dan mengkomunikasikan
konsep positioning yang di pilih
Segmentasi Pasar
Positioning
Gambar 2. Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran, dan Positioning Kotler, 1994 dalam Tjiptono 2008
Kotler dan Amstrong 2008 membagi kegiatan segmentasi menjadi empat variabel sebagai dasar dalam melakukan segmentasi, yaitu:
1. Segmentasi Geografis Geographic Segmentation
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, negara bagian, daerah, kotakabupaten, atau
bahkan lingkungan sekitar. Suatu perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa wilayah geografis, atau beroperasi di
seluruh wilayah tetapi memberi perhatian pada perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan.
2. Segmentasi Demografis Demographic Segmentation
Segmentasi demografis
membagi pasar
menjadi kelompok
berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi,
dan kebangsaan. Faktor demografis adalah dasar paling umum yang digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok dan pelanggan. Salah
satu alasannya adalah bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan variabel demografis.
Alasan lainnya adalah variabel demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan tipe variabel lainnya. Sekalipun segmen pasar mula-mula
didefenisikan dengan dasar lain, seperti pencarian manfaat dan perilaku,
karakteristik geografis mereka harus diketahui untuk menilai ukuran pasar sasaran dan mencapai pasar sasaran itu secara efisien.
3. Segmentasi Psikografis Psychographic Segmentation
Segmentasi psikografis membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama bisa memiliki komposisi psikografis yang sangat berbeda.
4. Segmentasi Perilaku Behavioral Segmentation
Segmentasi perilaku
membagi pembeli
menjadi kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah titik awal
terbaik untuk membangun segmen pasar. Variabel perilaku yang akan menjadi pertimbangan nantinya adalah: kejadian occasions, pencarian
manfaat, status pengguna, tingkat penggunaan, status loyalitas. Terdapat banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar, tetapi
tidak semua segmentasi itu efektif. Kotler dan Amstrong 2008 menyatakan ada beberapa persyaratan agar segmentasi yang dilakukan efektif, yaitu:
Terukur: ukuran daya beli, dan profil segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur.
Aksesibilitas: segmen pasar yang bisa dijangkau atau dilayani dengan efektif.
Substansial: segmen pasar cukup besar atau menguntungkan untuk dilayani. Sebuah segmen harus merupakan kelompok homogen
berukuran sebesar mungkin, yang layak dikejar dengan program pemasaran yang disesuaikan.
Dapat didiferensiasi: segmen dapat dibedakan secara konseptual dan direspon secara berbeda terhadap elemen dan program bauran
pemasaran yang berbeda. Dapat ditindaklanjuti: program yang efektif bisa dirancang untuk
menarik dan melayani segmen.
2.4. Bauran Pemasaran