Penyebaran Habitat Kantung Semar Nepenthes alata

2. Nama Daerah

Nepenthes atau kantung semar, juga dikenal dengan berbagai nama dari daerah yang berbeda. Selain kantung semar, nama-nama yang biasa dipakai untuk menyebut tanaman tersebut antara lain: periuk monyet; terompet gunung; lonceng gunung; ketakung; entuyut suku Dayak; kobe-kobe Papua; kacung beruk; pitcher plant; pelipur lara; kendi setan; Miranda Herba; dan lain sebagainya.

3. Manfaat

Kantung semar memiliki warna, corak, serta bentuk kantung yang unik sehingga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Air dalam kantung Nepenthes dapat digunakan untuk memperlancar persalinan, menghentikan ompol pada anak, mengobati sakit mata, batuk, maag, dan penyakit kulit. Kantungnya juga biasa digunakan untuk memasak lemang oleh orang Sumatera. Sementara itu, masyarakat tradisional di pedalaman menggunakan batangnya sebagai tali atau tempat nasi pada upacara adat Handoyo dan Sitanggang, 2006.

4. Sejarah

Kantung semar Nephentes sp. pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh Etienne de Flacourt pada tahun 1658 di Madagaskar. Jenis yang ditemukan saat ini dikenal sebagai Nepenthes madagascariensis. Pada tahun 1677 spesies kantung semar kembali ditemukan di Srilanka. Spesies endemik Srilanka ini dikenal dengan sebutan Nepenthes distillatoria. Baru pada tahun 1690, seorang ahli botani asal Belanda bernama Rumphius menemukan spesies baru tanaman kantung semar yang kini lebih dikenal sebagai Nepenthes mirabilis, spesies baru tersebut ditemukan di daerah Maluku. Terakhir pada tahun 2004, ditemukan spesies baru kantung semar di daerah pegunungan Jawa Tengah oleh Adrian Yusuf Martono, seorang penggagas Divisi Nepenthes di Malang, Jawa Timur. Spesies itu kini diberi nama Nepenthes adrianii. Hingga tahun 2006, sudah sebanyak 103 spesies kantung semar yang terdata dan teridentifikasi di alam.

5. Penyebaran

Kantung semar dapat dijumpai mulai dari puncak gunung sampai pinggir pantai, dengan ketinggian tempat mulai dari 0 – 3.000 m dpl. Dilihat dari segi geografis, kantung semar tumbuh di daerah tropis yang basah dan tersebar mulai dari Madagaskar, Kepulauan Seychelles, Srilanka, India, Cina, Asia Tenggara, Papua, Australia, dan Kaledonia Baru. Dari 103 spesies kantung semar, 33 spesies ada di Kalimantan wilayah Indonesia dan Malaysia, dengan 25 spesies diantaranya merupakan spesies endemik yang tidak ditemukan di daerah lain, sedangkan di Sumatera terdapat 30 spesies dengan 17 spesies endemik. Kedua pulau tersebut menyimpan jumlah spesies kantung semar terbanyak di dunia, sehingga disebut sebagai sumber plasma nutfah kantong semar terbesar. Sementara di Semenanjung Malaysia terdapat 8 spesies kantung semar, kemudian Filipina dengan 12 spesies, dan Papua 9 spesies dengan 7 spesies endemik.

6. Habitat

Kantung semar tidak hanya tumbuh di daerah lembab dan teduh, tetapi juga pada tempat yang miskin unsur hara seperti rawa-rawa dan pasir pantai. Beberapa spesies juga ditemukan tumbuh di tanah gambut, tanah pasir, tanah kapur, celah bebatuan, serasah daun, tanah gunung, atau di pohon-pohon besar epifit. Kantong pada kantung semar mampu memberikan cadangan nutrisi sehingga tanaman ini dapat bertahan hidup pada tanah yang miskin hara Handoyo dan Sitanggang, 2006. Berdasarkan tempat tumbuhnya kantung semar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu dataran rendah 0-300 m dpl, dataran menengah 300-700 m dpl, dan dataran tinggi 700 m dpl. Kantung semar dataran rendah banyak dijumpai di hutan kerangas dengan ciri khas tanah yang berpasir, banyak ditemukan kantung semar pada areal pinggir hutan kerangas pada semak belukar resam. Pada habitat ini ditemukan spesies N. rafflesiana, N. gracilis, N. ampullaria, N. albomarginata, dan N. mirabilis. Beberapa spesies kantung semar juga ditemukan di ketinggian tempat 200 m dpl pada daerah pegunungan kapur yang tanahnya sulit menangkap air, dan memiliki kelembaban yang tinggi. Vegetasi yang mendominasi adalah semak perdu dan paku-pakuan serta jarang terlihat pohon yang tinggi. Pada habitat ini ditemukan spesies N. nothiana, N. boschiana, N. campunalata, N. faizaliana, dan N. mapuluensis. Beberapa spesies kantung semar seperti N. rafflesiana, N. gracilis, dan N. ampularia dapat juga ditemukan pada daerah berpayau, yaitu tanahnya masam bergambut dan selalu basah dengan kelembaban yang sangat tinggi. Spesies kantung semar yang tumbuh di daerah ini umumnya bersifat terestrial yang tampak tumbuh diantara liana. Selain itu, kantung semar juga ditemukan pada daerah dataran tinggi dengan cuaca yang kerapkali berkabut dan terasa dingin. Tanahnya bersifat masam dengan lumut yang mendominasi dan tanaman bersifat epifit. Kantung semar biasanya tumbuh bertebaran di lokasi hutan yang terkena sinar matahari. Salah satu contohnya adalah N. gymnamphora yang ditemukan di Gunung Slamet. Beberapa spesies juga tumbuh di tanah N. rajah dan N. villosa dan tumbuh memanjat N. muluensis. N. lamii merupakan spesies langka dan endemik yang tumbuh di Papua pada ketinggian tempat 3.250 m dpl.

7. Morfologi