82
ataupun mengadu nasib ke arah yang lebih baik di Desa Baru ini. Tempat tinggal mereka yang terdahulu yang dianggap tidak bisa memberikan jaminan
perbaikan ekonomi, maka banyak mereka yang mengadu nasib ke Desa Baru dengan harapan dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Beradaptasi
dengan wilayah baru membuat anak dan juga keluarganya tetap harus tetap bertahan hidup dan mengubah kehidupan perekonomian mereka menjadi
kearah yang lebih baik, maka tidak jarang anak bekerja untuk membantu keluarga dalam pemenuhan uang untuk sekolah.
5.3 Motif Informan untuk Bekerja
Berdasarkan data yang diproleh bahwa banyak anak yang bekerja sambil bekerja di dalam keluarganya dengan awalnya motif kemauan sendiri. Dapat
dilihat dengan jumah 5 informan anak yang menjawab hal yang hampir sama. 3 orang anak mengatakan memang karena kemauannya sendiri, mereka sadar betapa
mahalnya biaya pendidikan dan juga ingin membantu beban keluarganya dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan informan pertama Muhammad Rivaldo yang mengatakan:
“sejak kelas 6 SD aku kerja kak sampai sekarang di doorsmeer. Enggak merasa beban kok karena memang kemauan aku yang mau kerja di doorsmeer
kak, paling capek aja dikit tapi kan enak kerja dapat uang buat jajan sama nambah biaya sekolah..”
Hal senada juga disampaikan oleh informan kedua Makariyos dalam wawancara yang mengatakan:
“daripada aku di rumah aja kak, aku bagusan kerja dapat duit, kan lumayan. Mamak pun bilang gitu samaku. Tapi, mamak dan bapak enggak maksa
aku untuk mulung memang aku sendiri yang mau mulung untuk tambah uang jajan dan biaya sekolah..”
83
Dan hal senada lainnya juga disampaikan oleh informan kelima Hendri Siburian dalam wawancara dengan peneliti yang mengatakan sebagai berikut:
“aku narek becak memang niat aku sendiri kak, lumayan bantu mamak sama mamak untuk biaya sekolah. Karena uang sekolah aku mahal kak, perbulan
Rp 220.000 itupun belum sama uang buku dan LKS kak. Sikit pun enggak merasa beban samaku..”
Informan yang dengan alasan yang lain juga memang ada selain kemauan sendiri juga yakni karena ajakan orang-orang disekitar lingkungannya. Pernyataan
tersebut diperkuat dalam wawancara informan ketiga Yoga Aprianta dengan peneliti seperti di bawah ini:
“aku pertama diajak sama ibuk baca: tante informan untuk ikut mulung juga. Karena lihat mamak juga kasihan kerja sendiri jadi aku ikut kerja mulung
juga kak untuk bantu mamak..” Hal senada juga disampaikan oleh informan keempat Ridhowan dalam
wawancara yang mengatakan: “pertama diajak sama tetangga kak yang punya bengkel, dari SMP sudah
diajaknya aku kerja dibengkel tapi dulu aku masih malas, sekarang aja baru mau kak karena lumayan upahnya untuk tambah-tambah uang pegangan sama biaya
sekolah. Terkadang kasih ke mamak juga buat uang sabun cuci kak, tapi jarang lebih banyak buat habis-habis keperluan aku sendiri kak”
Persoalan tersebut digambarkan para orang tua belum bisa memenuhi kebutuhan atau hak-hak anak dalam sehari-hari. Sehingga membuat ara anak-anak
yang bekerja membantu orang tua hanya untuk menambah penghasilan mereka sendiri dan orang tua mereka. Sebagian anak-anak di Desa Baru memberikan di
berikan semua kepada orang tu lakukannya, hal ini mereka lakukan karena penghasilan memang harus diberikan kepada orang tua, karena mereka
beranggapan orang tua mampu mengatur semua kebutuhan yang diperlukan. Sebagian anak-anak lainnya memberikan hasil kerja mereka sebagian untuk diri
sendiri dan sebagian lagi untuk orang tua. Informan beranggapan bahwa mereka
84
bekerja bukan sepenuhnya untuk pemenuhan keluarga saja tetapi mereka juga membutuhkan uang untuk membeli kebutuhan diri mereka sendiri dari
pengahasilan mereka sendiri.
5.4 Pemanfaatan Penghasilan Informan dari Bekerja