Kerangka Pemikiran Ketua Penguji :

28 anak sudah dianggap mempunyai kematangan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental Waluyadi, 2009: 5 Di dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak juga di jelaskan mengenai hak-hak anak yaitu dalam pasal 3 Undang- Undang Nomor 4 tahun 1979, juga disebutkan hak-hak anak sebagai berikut: a Pasal 3 UU No. 4 Tahun 1979 :Seorang anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan berdasarkan kasih sayang, pelayanan untuk berkembng, pemeliharaan dan perlindungan baik semasa dalam kandungan atau setelah dilahirkan, perlindungan lingkungan hidup yang menghambat perkembangan. b Pasal 4 UU No. 4 Tahun 1979 :Anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memproleh asuhan negara atau orang atau badan. c Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1979 :Anak yang tidak mampu berhak memproleh bantuan agar dalam lingkungan keluarganya dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar. d Pasal 6 UU No. 4 Tahun 1979 :Anak yang mengalami masalah kelakuan diberi pelayanan dan asuhan yang bertujuan menolongnya guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan Waluyadi, 2009:6.

2.4 Kerangka Pemikiran

Mencari nafkah ataupun mengorbankan waktu yang seharusnya untuk bermain di sekolah digunakan anak-anak untuk bekerja. Anak yang bekerja merupakan masalah yang seharusnya mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat. Anak yang bekerja memiliki beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya dalam memilih untuk bekerja. Faktor-faktor tersebut karena adanya persepsi orang tua dan masyarakat bahwa anak yang bekerja tidak buruk dan malah merupakan bagian dari proses sosialisasi atau tanggung jawab dari anak, faktor selanjutnya juga berpengaruh terhadap anak yaitu kurangnya pemahaman orangtua tentang hukum dan pentingnya pendidikan daripada 29 menjadikan anak sebagai salah satu pembantu pencari nafkah ekonomi rumah tangga, kemiskinan ataupun kondisi krisis ekonomi juga sebagai faktor anak bekerja. Akibat dari keluraga yang berpenghasilan pas-pasan, kebanyakan keluarga mereka melakukan langkah-langkah penghematan seperti mengurangi kualitas makan, meminta bantuan dari kerabat bahkan memperkerjakan anak dalam usia dini untuk ikut membantu keluarga dalam mencari nafkah. Sekalipun kemiskinan merupakan pendorong utama anak-anak terjun ke dunia kerja, tidak semua orang miskin membiarkan anak-anaknya terjun ke dunia kerja. Adanya faktor lain seperti kurangnya penegakan hukum tentang anak yang bekerja di Indonesia, sehingga masih banyak sampai sekarang anak yang tergolong di bawah umur 10 tahun bekerja dalam membantu ekonomi keluarganya, faktor selanjutnya yaitu karena adanya urbanisasi, daerah asal dari anak yang berkerja mayoritas dari pedesaan, pedesaan yang dianggap tidak bisa memberikan jaminan perbaikan ekonomi, maka banyak para orang tua yang terbelenggu masalah ekonomi mengajak anaknya untuk bekerja. Faktor lainnya yaitu karena adanya pengaruh dari eksternal, yaitu faktor dari sosial budaya, lingkungan serta teman sebaya, yang dapat mempengaruhi anak bekerja. 30 Bagan Alur Pikir Bagan 2.1 ANAK YANG BEKERJA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK BEKERJA : 1. Kurangnya Pemahaman Orangtua tentang Pentingnya Pendidikan

2. Kurangnya Pemahaman Anak tentang Pentingnya

Pendidikan 3. Adanya Persepsi Orang tua Anak yang Bekerja Mencerminkan Anak yang Bertanggung Jawab Mandiri 4. Krisis Ekonomi 5. Gaya Hidup Konsumerisme 6. Lemahnya Penegakan Hukum 7. Lingkungan Sekitar Anak 8. Teman Sebaya Sepermainan 9. Sosial Budaya 10. Adanya Urbanisasi