Pengukuran kemandirian belajar Deskripsi Teoritis 1. Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Modul

38

d. Pengukuran kemandirian belajar

Pengukuran mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya,mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Menurut Cole, Peter George dan Loma Chan 1994: 424-430 pengukuran kemandirian belajar berdasarkan pada factor yang mempengaruhi kemandirian belajar yaitu factor internal dari dalam sikap bertanggung jawab, kesadaran hak dan kewajiban siswa, disiplin moral, kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya secara berangsur, kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga, disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati orang lain, dan melaksanakan kewajiban Pengukuran kemandirian belajar pada penelitian ini berdasarkan pada faktor internal dari dalam diri siswa yaitu motivasi, displin, inisiatif, percaya diri dan tanggung jawab. Menurut Cole, Peter George dan Loma Chan 1994: 424-430 aspek-aspek pengukuran kemandirian terdiri dari : 39 1 Motivasi Motivasi merupakan dorongan atau rangsangan terhadap jati diri seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu. W. S Winkel 1996: 92 menyatakan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah kegiatan belajar itu demi mencapai satu tujuan. 2 Inisiatif Dalam hal pembelajaran, Rumini dkk 1993: 11 menjelaskan bahwa belajar akan menjadi bermakna bila dilakukan atas inisiatif sendiri dan melibatkan perasaan maupun pikiran. Inisiatif merupakan kemampuan untuk menemukan idea tau pikiran yang dapat dikemukakan kepada orang lain. 3 Percaya diri Percaya diri merupakan sikap yang berhubungan dengan konsep diri self concept yang memandang dirinya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menurut Anita Lie 2002: 4 ciri-ciri perilaku yang percaya diri adalah yakin kepada diri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain, tidak ragu-ragu, merasa diri berharga, tidak menyombongkan diri dan memiliki keberanian untuk bertindak. 40 4 Disiplin Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti bentuk-bentuk aturan atas kesadaran pribadinya, belajar karena terpanggil oleh kesadaran diri akan belum lengkap jika kewajiban belajarnya belum dilakukan. Belajar karena kesadaran sendiri jauh lebih berarti dibandingkam belajar yang sekedar memenuhi permintaan orang lain. Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra 1996: 25 menyatakan bahwa setiap disiplin mempunyai konsep-konsep,prinsip dan prosedur yang harus dipahami sebelum orang belajar, cara terbaik untuk belajar adalah memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya akan sampai kepada suatu kesimpulan discovery Learning. 5 Tanggung jawab Tanggung jawab merupakan kemampuan untuk menanggung segala resiko dari hasil keputusan yang telah diambilnya. Tanggung jawab siswa akan muncul apabila siswa diberi kesempatan untuk menentukan target pencapaian belajarnya sendiri sesuai dengan kemampuan dan kekuatannya sendiri. Berdasarkan uraian diatas pengukuran kemandirian belajar pada penelitian ini dapat dilihat dengan mengamati 5 aspek yaitu motivasi, disiplin, inisiatif, percaya diri dan tanggung jawab. 41

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBUATAN POLA LANGSUNG DIATAS BAHAN DENGAN POLA DIATAS KERTAS PADA PEMBELAJARAN PEMBUATAN POLA CELANA PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI SMK N 1 SALATIGA TAHUN 2008/2009.

1 4 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN JOB SHEET DI SMK.

0 0 310

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA GAUN DI SMK NEGERI 1 BUKATEJA-PURBALINGGA.

1 1 429

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA DIKLAT PELAYANAN PRIMA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA SMK N 3 KLATEN.

14 250 228

EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PEMBUATAN KAIN TENUN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 0 93

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA ANAK MELALUI METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL.

63 739 247

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK PENCAPAIAN UNJUK KERJA PEMBUATAN POLA DASAR BADAN WANITA DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

1 5 159

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BUSANA ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

0 0 2

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BUSANA ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

0 1 160

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 3 MAGELANG.

0 1 2