Komponen Modul Karakteristik Modul

25 member hasil belajar yang efektif, untuk mencapai tujuan yang dirumuskan secara jelas dan spesifik. Jadi modul merupakan satu kesatuan program terkecil yang berisi petunjuk dan materi serta evaluasi pembelajaran yang disusun berdasar standar kurikulum yang berlaku yang digunakan sebagai sumber belajar maupun sebagai media yang digunakan guru untuk pengajaran.

b. Komponen Modul

Menurut Cece Wijaya 1987:131,komponen-komponen yang terdapat dalam modul adalah sebagai berikut : 1 Lembaran petunjuk guru untuk bahan persiapannya Pada lembaran petunjuk untuk guru secara umum, berisi : a Fungsi modul tersebut serta kedudukannya dalam kesatuan program b Kemampuan khusus yang dikuasai terlebih dahulu sebagai prasyarat c Penjelasan singkat tentang istilah-istilah Pada lembaran petunjuk untuk guru secara khusus, berisi : a Topik yang dikembangkan dalam modul tersebut b Kelas yang bersangkutan c Waktu yang diperlukan untuk modul d Tujuan instruksional e Pokok-pokok materi yang dibahas 26 f Prosedur pengerjaan modul, kegiatan guru dan murid serta alat yang digunakan 2 Lembaran kegiatan siswa, berisi : a Petunjuk untuk siswa mengenai topik yang dibahas, pengarahan umum dan waktu yang tersedia untuk mengerjakannya b Tujuan pembelajaran, yaitu berupa tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dengan modul yang bersangkutan c Pokok-pokok materi dan rinciannya d Alat-alat pembelajaran yang digunakan e Petunjuk khusus tentang langkah-langkah kegiatan belajar yang harus ditempuh 3 Lembaran kerja siswa, berisi tugas-tugas atau persoalan yang harus dikerjakan oleh siswa setelah mempelajari lembaran kegiatan siswa. 4 Kunci jawaban untuk lembaran kerja siswa, berisi jawaban yang diharapkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa pada waktu melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan lembar kerja. Dengan kunci jawaban ini anak dapat mengoreksi sendiri hasil pekerjaan mereka. 5 Lembaran tes, berisi soal-soal untuk menilai keberhasilan siswa dalam mempelajari bahan yang disajikan dalam modul. 27 6 Kunci jawaban untuk lembaran tes, berisi jawaban yang benar untuk setiap soal yang ada dalam lembaran penilaian, digunakan sebagai alat koreksi sendiri terhadap pekerjaannya.

c. Karakteristik Modul

Agar mampu menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi penggunanya, maka modul harus mencakup karakteristik yang diperlukan sebagai modul. Dengan adanya modul, pengajar akan mempunyai waktu lebih untuk membimbing siswa, dan siswa akan mengurangi ketergantungan mereka kepada guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan teacher oriented. Karakteristik modul berdasarkan Departemen Pendidikan Nasional merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematik dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul dikatakan layak apabila memiliki karakteristik self instructional, self contained, stand alone berdiri sendiri, adaptive dan user friendly. 1 Self instructional, yaitu melalui modul siswa mampu belajar mandiri, tidak tergantung pada pihak lain.untuk memnuhi karakter Self instructional, maka modul harus : 28 a Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas b Terdapat pemebelajaran materi yang dikemas ke dalam unit- unit kecil sehingga mempermudah peserta didik belajar secara tuntas c Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi penjelasan d Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan peserta didik memberikan respon dan mengukur penguasaannya e Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan konteks tugas dan lingkungan siswa f Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif g Terdapat rangkuman materi pembelajaran h Terdapat instrumen penilaianasessment, yang memungkinkan peserta didik melakukan ‘self asessment’ i Terdapat instrumen yang dapat digunakan peserta didik mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi diri sendiri j Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik mengetahui tingkat penguasaan materi k Terdapat informasi tentang rujukan pengayaan referensi yang mendukung materi pembelajaran yang dimaksud 29 2 Self contained,yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul secara utuh agar peserta diklat dapat mempelajari materipembelajaran secara tuntas. 3 Stand alone,berdiri sendiri, yaitu modul yang digunakan peserta didik tidak tergantung dengan media lain untuk mempelajari atau mengerjakan tugas pada modul. 4 Adaptive, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta fleksibel digunakan dalam berbagai tempat. 5 User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah ‘user friendly’ atau bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly Departemen Pendidikan Nasional, 2005 30

d. Pedoman Penulisan Modul

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBUATAN POLA LANGSUNG DIATAS BAHAN DENGAN POLA DIATAS KERTAS PADA PEMBELAJARAN PEMBUATAN POLA CELANA PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI SMK N 1 SALATIGA TAHUN 2008/2009.

1 4 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN JOB SHEET DI SMK.

0 0 310

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA GAUN DI SMK NEGERI 1 BUKATEJA-PURBALINGGA.

1 1 429

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA DIKLAT PELAYANAN PRIMA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA SMK N 3 KLATEN.

14 250 228

EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PEMBUATAN KAIN TENUN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 0 93

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA ANAK MELALUI METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL.

63 739 247

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK PENCAPAIAN UNJUK KERJA PEMBUATAN POLA DASAR BADAN WANITA DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

1 5 159

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BUSANA ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

0 0 2

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BUSANA ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO.

0 1 160

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 3 MAGELANG.

0 1 2