15
BAB II DESKRIPSI TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Implementasi Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum
Istilah  kurikulum  berasal  dari  bahasa  Latin  “curuculum” semula  berarti  “a  running  course,  or  race  course,  especially  a
chairot  race  course”  dan  terdapat  pula  dalam  bahasa  Prancis “courier”  artinya  “to  run,  berlari”  S.  Nasution,  2003:  9.
Kemudian  istilah  itu  digunakan  untuk  sejumlah  “courses”  atau matapelajaran  yang  harus  ditempuh  untuk  mencapai  suatu  gelar
atau ijazah. Konsep
kurikulum berkembang
sejalan dengan
perkembangan  teori  dan  praktek  pendidikan,  juga  bervariasi sesuai  dengan  aliran  atau  teori  pendidikan  yang  dianutnya.
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1  Ayat  19  adalah  seperangkat  rencana  dan  pengaturan  mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan  menurut Saylor, Alexander, dan Lewis 1997 yang dikutip oleh Rusman 2012: 3
kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa  agar  dapat  belajar,  baik  dalam  ruangan  kelas  maupun  di
luar  sekolah.  Secara  tradisional  menurut  S.  Nasution  2003:  9 kurikulum  diartikan  sebagai  matapelajaran  yang  diajarkan  di
sekolah. Kurikulum  selain  sebagai  bidang  studi,  menurut
Beauchamp yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 6  kurikulum  juga  sebagai  rencana  pengajaran  dan  sebagai  suatu
sistem  sistem  kurikulum  yang  merupakan  bagian  dari  sistem persekolahan.  Lebih  lanjut,  sebagai  suatu  sistem,  kurikulum
merupakan: Bagian  atau  subsistem  dari  keseluruhan  kerangka
organisasi sekolah atau sistem sekolah. Kurikulum sebagai suatu  sistem  menyangkut  penentuan  segala  kebijakan
tentang  kurikulum,  susunan  personalia  dan  prosedur pengembangan  kurikulum,  penerapan,  evaluasi,  dan
penyempurnaannya.  Fungsi  utama  sistem  kurikulum adalah  dalam  pengembangan,  penerapan,  evaluasi,  dan
penyempurnaannya,  baik  sebagai  dokumen  tertulis maupun  aplikasinya  dan  menjaga  agar  kurikulum  tetap
dinamis Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 7. Keberadaan  kurikulum  dapat  menjadi  pedoman  interaksi
pendidikan  antara  guru  dan  siswa  ketika  pembelajaran berlangsung.  Kurikulum  dapat  dikatakan  sebagai  syarat  mutlak
bagi  pendidikan  di  sekolah.  Hal  ini  memiliki  arti  bahwa kurikulum  merupakan  bagian  yang  tak  terpisahkan  dari
pendidikan atau pengajaran.
b. Landasan Hukum Kurikulum 2013