sedangkan pada penilaian otentik peserta didik dinilai sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
3. Kesulitan Guru
a. Guru Sebagai Tenaga Profesional
Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen menyebut guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Profesional berasal dari kata profesi. Kata profesi berasal dari bahasa Yunani “pbropbaino” yang berarti menyatakan secara
publik dan dalam bahasa Latin disebut “professio” yang digunakan untuk menunjukan pernyataan publik yang dibuat oleh
seorang yang bermaksud menduduki suatu jabatan publik Syaiful Sagala, 2009: 2. Menurut Danin yang dikutip Wakhid
Akhdinirwanto 2009: 14 mendefinisikan profesi sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan persiapan spesifikasi akademi
dalam waktu yang relatif lama di perguruan tinggi, baik dibidang sosial, eksakta, maupun seni, dan pekerjaan ini lebih bersifat
mental intelektual daripada fisik manual yang dalam mekanisme kerja dikuasai oleh kode etik.
Profesional dalam Oxford Dictionary yang dikutip oleh Syaiful Sagala 2009: 2 profesional adalah:
Orang yang melakukan sesuatu dengan memperoleh pembayaran, sedangkan yang lain tanpa pembayaran.
Artinya profesionalisme adalah suatu terminologi yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan
oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya. Seseorang akan menjadi
profesional bila ia memiliki pengetahuan dan keterampilan bekerja dalam bidangnya.
Menurut Kunandar 2011: 46 profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian
dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan
tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi-kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis. Guru yang profesional
akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode.
Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dikutip oleh Kunandar 2011: 54 profesi guru dan
profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut.
1 memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; 2 memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; 3 memilliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas; 4 memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; 5 memiliki
tanggung jawab
atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan;
6 memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
7 memiliki kesempatan
untuk mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat;
8 memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan;
9 memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang
berkaitan dengan
tugas keprofesionalan guru.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Guru