Tabel 12. Kategorisasi Variabel Kepuasan Kerja Kategori
Interval Skor Frekuensi
Persentase
Tinggi X
≥ 30,00 17
30,4 Sedang
20,00 ≤ X 30,00
27 48,2
Rendah X 20,00
12 21,4
Jumlah 56
100,0 Sumber: Data Primer 2015
Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa karyawan yang menilai kepuasan kerjanya dalam kategori tinggi sebanyak 17 orang 30,4,
karyawan yang menilai kepuasan kerjanya dalam kategori sedang sebanyak 27 orang 48,2, dan karyawan yang menilai kinerjanya dalam
kategori rendah sebanyak 12 orang 21,4.
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas yang dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.00 for
Windows. Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santosa dan Ashari, 2005. Dalam penelitian ini, menggunakan Uji
Kolmogrov-smirnov dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Variabel
Signifikansi Keterangan
Kompensasi 0,446
Normal Motivasi Kerja
0,125 Normal
Kepuasan Kerja 0,103
Normal Sumber: Data Primer 2015
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada sig0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak Ghozali, 2011:166. Kriteria
pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil
rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini:
Tabel 14. Hasil Uji Linieritas Variabel
Signifikansi Keterangan
Kompensasi 0,116
Linier Motivasi Kerja
0,325 Linier
Sumber : Data primer 2015
Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 P0,05, hal
ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas
dilakukan untuk
mengetahui besarnya
interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas Ghozali, 2011: 105.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah
10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 15. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance VIF
Kesimpulan
Kompensasi 0,670
1,492 Non Multikolinieritas
Motivasi Kerja 0,670
1,492 Non Multikolinieritas
Sumber: Data Primer 2015 Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai
toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel kompensasi dan
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Analisis regresi berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini hasil analisis
regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.00 for Windows.
Tabel 16. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Independent Variabel Kepuasan Kerja
Model 1 β
Model 2 β
Model 3 β
Model 4 β
Variabel Kontrol Usia
Jenis kelamin Lama Bekerja
Pendidikan Kompensasi
Motivasi Kerja 0,273
0,240 0,340
0,227 0,234
0,242 0,229
0,192 0,289
0,239 0,182
0,260 0,213
0,343 0,222
0,198 0,207
0,230 0, 191
0, 258
R
2 ∆
R
2
0,602 0,602
0,763 0,161
0,775 0,173
0,797 0,195
Sumber: Data Primer yang diolah 2015 p0.01; p0.05.
a. Uji Hipotesis I Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah kompensasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan ringkasan analisis regresi pada Tabel 16, diketahui bahwa kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar β 0,289
p=0,001. Kontribusi pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja
karyawan sebesar
∆
R
2
0,161; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima.
b. Uji Hipotesis II Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan ringkasan analisis regresi pada Tabel 16, diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karya an sebesar β 0,343
p=0,008. Kontribusi pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar
∆
R
2
0,173; maka hipotesis kedua diterima. c. Uji Hipotesis III
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Ringkasan
hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan ringkasan analisis regresi
pada Tabel 16, diketahui bahwa kompensasi β 0,191 p=0,000 dan
motivasi kerja β 0,258 p=0,026 berpengaruh positif terhadap kepuasan
kerja. Kontribusi pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja sebesar
∆
R
2
0,195, maka hipotesis ketiga diterima.