57,1, karena karyawan dengan tingkat pendidikan SMA sudah dibekali pengetahuan tentang pelayanan konsumen yang dapat menunjang
kinerja karyawan.
b. Deskripsi Kategori Variabel
Deskripsi kategori variabel menggambarkan tanggapan karyawan PT Aseli Dagadu Djokdja mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan PT Aseli Dagadu Djokdja. Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Hasil kategorisasi tersebut disajikan berikut ini:
1 Kompensasi
Penentuan kecenderungan variabel kompensasi, setelah nilai minimum Xmin dan nilai maksimum Xmak diketahui, maka
selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan Rumus Mi = ½ Xmak + Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus SDi =
16 Xmak-Xmin. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel kompensasi adalah 12,5. Standar deviasi ideal adalah 2,5. Dari
perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Tinggi
= X ≥ M + SD
Sedang = M- SD
≤ X M + SD Rendah
= X M- SD Kategorisasi untuk variabel kompensasi disajikan pada tabel berikut
ini.
Tabel 10. Kategorisasi Variabel Kompensasi Kategori
Interval Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X
≥ 15,00 17
30,4 Sedang
10,00 ≤ X 15,00
31 55,4
Rendah X 10,00
8 14,3
Jumlah 56
100,0 Sumber: Data Primer 2015
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa karyawan yang memberikan penilaian terhadap kompensasi PT Aseli Dagadu Djokdja masuk dalam
kategori tinggi yaitu sebanyak 17 orang 30,4, karyawan yang memberikan penilaian terhadap kompensasi PT Aseli Dagadu Djokdja
masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 31 orang 55,4, dan karyawan yang memberikan penilaian terhadap kompensasi PT Aseli
Dagadu Djokdja masuk dalam kategori rendah yaitu sebanyak 8 orang 14,3.
2 Motivasi kerja Hasil analisis deskriptif pada variabel motivasi kerja diperoleh nilai
minimum sebesar 14; nilai maksimum sebesar 38; mean sebesar 26,89; dan standar deviasi sebesar 6,22. Selanjutnya variabel motivasi kerja
dikategorikan dengan menggunakan skor rerata M dan simpangan baku SD. Jumlah butir pertanyaan untuk variabel motivasi kerja terdiri dari
10 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3 dan 4. Penentuan kecenderungan variabel motivasi kerja, setelah nilai
minimum Xmin dan nilai maksimum Xmak diketahui, maka
selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan Rumus Mi = ½ Xmak + Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus SDi =
16 Xmak-Xmin. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel motivasi kerja adalah 25,0 Standar deviasi ideal adalah 5,0. Dari
perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Tinggi
= X ≥ M + SD
Sedang = M- SD
≤ X M + SD Rendah
= X M- SD Kategorisasi untuk variabel motivasi kerja disajikan pada tabel
berikut ini.
Tabel 11. Kategorisasi Variabel Motivasi kerja Kategori
Interval Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X
≥ 30,00 18
32,1 Sedang
20,00 ≤ X 30,00
28 50,0
Rendah X 20,00
10 17,9
Jumlah 56
100,0 Sumber: Data Primer 2015
Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa karyawan yang menilai bahwa motivasi kerja dari perusahaan masuk dalam kategori tinggi sebanyak 18
orang 32,1, karyawan yang menilai bahwa motivasi kerja masuk dalam kategori sedang sebanyak 28 orang 50,0, dan karyawan yang
menilai bahwa kompensasi dari perusahaan masuk dalam kategori rendah sebanyak 10 orang 17,9.
3 Kepuasan Kerja Hasil analisis deskriptif pada variabel kepuasan kerja diperoleh nilai
minimum sebesar 15; nilai maksimum sebesar 37; mean sebesar 26,48; dan standar deviasi sebesar 5,68. Selanjutnya variabel kepuasan kerja
dikategorikan dengan menggunakan skor rerata M dan simpangan baku SD. Jumlah butir pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja terdiri dari
10 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3 dan 4. Penentuan kecenderungan variabel kepuasan kerja, setelah nilai
minimum Xmin dan nilai maksimum Xmak diketahui, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan Rumus Mi = ½
Xmak + Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus SDi = 16 Xmak-Xmin. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel
kepuasan kerja adalah 25,0. Standar deviasi ideal adalah 5,0. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:
Tinggi = X
≥ M + SD Sedang
= M- SD ≤ X M + SD
Rendah = X M- SD
Kategorisasi untuk variabel kepuasan kerja disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 12. Kategorisasi Variabel Kepuasan Kerja Kategori
Interval Skor Frekuensi
Persentase
Tinggi X
≥ 30,00 17
30,4 Sedang
20,00 ≤ X 30,00
27 48,2
Rendah X 20,00
12 21,4
Jumlah 56
100,0 Sumber: Data Primer 2015
Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa karyawan yang menilai kepuasan kerjanya dalam kategori tinggi sebanyak 17 orang 30,4,
karyawan yang menilai kepuasan kerjanya dalam kategori sedang sebanyak 27 orang 48,2, dan karyawan yang menilai kinerjanya dalam
kategori rendah sebanyak 12 orang 21,4.
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas yang dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.00 for
Windows. Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santosa dan Ashari, 2005. Dalam penelitian ini, menggunakan Uji
Kolmogrov-smirnov dengan hasil sebagai berikut: