Subyek Penelitian METODE PENELITIAN

33 Beberapa alasan mengapa dilakukannya pengamatan dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1 Didasarkan pada penelitian pengamatan langsung. 2 Dapat memungkinkan melihat dan mengamati sendiri secara langsung sehingga dapat mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi. 3 Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data. 4 Mencegah dengan terjadinya bias di lapangan. 5 Peneliti mampu memahami situasi di dalam kegiatan perencanaan kegiatan KWT bagi aktualisasi perempuan di Desa Kemanukan. 6 Dalam kegiatan-kegiatan tertentu, di mana peneliti tidak bisa terjun secara langsung hanya bisa menggunakan cara pengamatan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data pada saat aktivitas KWT di Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo. b. Wawancara Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono 2011:231 adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Koentjaraningrat 1986:139 menerangkan bahwa wawancara terdiri dari wawancara berencana standardized interview dan wawancara tak berencana unstandardized interview. Wawancara berencana ini terdiri dari suatu pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya berkaitan dengan data yang akan dicari. Sedangkan 34 wawancara tak berencana ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak mempunyai struktur tertentu tetapi berpusat kepada suatu pokok tertentu. Metode ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada responden agar leluasa mengemukakan pendapatnya atau menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara yang terencana tetapi dalam pelaksanaannya tetap fleksibel, terbuka, rileks, dan penuh kekeluargaan. Hal ini dimaksudkan agar nantinya responden benar-benar dapat mengemukakan hal-hal yang diketahui, dialami tanpa adanya rasa paksaan dari peneliti. Wawancara dilakukan terhadap pengurus, ibu-ibu anggota KWT, dan pihak-pihak yang terkait dalam KWT Desa Kemanukan. c. Dokumentasi Suharsimi Arikunto 2002:206 menjelaskan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa cacatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi merupakan metode bantu dalam upaya memperoleh data. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Sugiyono, 2011:240. Dalam penelitian ini, dokumentasi diperlukan sebagai pelengkap atau untuk menyamakan persepsi data hasil wawancara dan observasi. Peneliti melakukan studi dokumentasi dari arsip atau catatan-catatan yang ada, foto-foto, tabel, skema, bagan, catatan kejadian atau peristiwa-peristiwa