Tinjauan Kelompok Wanita Tani KWT a. Pengertian Kelompok Wanita Tani KWT

24 pangan untuk menghadapi masa rawan pangan, meningkatnya kerjasama antar anggota serta perempuan menemukan wadah guna mengembangkan kemampuan SDM nya. Berdasarkan penelitian tersebut maka penelitian ini akan lebih memfokuskan pada aktualisasi perempuan melalui kelompok wanita tani di Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo.

C. KERANGKA BERFIKIR

Meningkatnya pembangunan yang terus berkembang akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Peningkatan kualitas manusia sangat dibutuhkan untuk mengimbangi pesatnya laju pembangunan. Masyarakat desa umumnya banyak dikenal dengan masyarakat yang terpinggirkan. Hal itu berpengaruh terhadap sarana dan prasarana yang ada, selain itu juga akan berdampak pada faktor ekonomi masyarakatnya. Dalam hal ekonomi umumnya mereka hanya mengandalkan pada hasil alam seperti bertani dan berkebun, terkecuali bagi mereka yang memiliki pekerjaan seperti PNS, guru, polisi, dll. Pemberdayaan masyarakat dilakukan pemerintah sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan potensi dan kreatifitas masyarakat. Budaya patriarki budaya yang menomorduakan perempuan dan mengutamakan laki-laki yang berlaku di masyarakat merupakan salah satu bentuk nyata diskriminasi terhadap perempuan. Akibat dari budaya patriarki tersebut antara lain semakin minimnya peluang kerja terutama bagi 25 perempuan. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat kaum perempuan juga memiliki peran yang sangat penting dalam hal ketahanan keluarga. Selain menjadi ibu rumah tangga yang mengurus suami dan anak-anak, perempuan juga menjadi bagian dari anggota masyarakat yang harus mengembangkan diri guna menciptakan ketahanan keluarga dan masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka sangat penting adanya pemberdayaan bagi perempuan. Pemberdayaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani oleh pemberdayaan yang ada. Perempuan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Kegiatan-kegiatan program yang tidak memberikan akses pada perempuan, biasanya terdapat kecenderungan bahwa perempuan juga tidak terlibat dalam tahapan-tahapan program tersebut. Oleh karena itu aktualisasi perempuan Indonesia perlu ditingkatkan dan didayagunakan seoptimal mungkin. Salah satu pemberdayaan perempuan yang ada di desa yaitu pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani KWT di Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo. Pemberdayaan tersebut merupakan bagian dari usaha yang dilakukan guna memberikan dan meningkatkan kemampuan ibu-ibu dalam perencanaan, pengolahan lahan hingga pemanenan. Melihat kondisi lingkungan yang sekarang ini, banyak sekali lahan pertanian yang tidak termanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat. Dalam pengelolaan KWT di Desa Kemanukan diperlukan penyuluh pertanian yang berkualitas sehingga