32 masyarakat terkait sebagai pihak eksternal untuk memperkuat eksistensi
KWT.
2. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang sahih atau valid yang
merupakan gambaran yang sebenarnya dari kondisi yang ada dalam pelaksanaan kelompok wanita tani KWT bagi aktualisasi perempuan di
Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo, Jateng. Metode yang akan digunakan meliputi pengamatanobservasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Pengamatan atau observasi
Pengamatan dilakukan sejak awal penelitian dengan mengamati keadaan fisik lingkungan maupun diluar lingkungan itu sendiri. Sutrisno
Hadi 1984:135 menjelaskan bahwa observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik daerah penelitian dan keadaan
pelaksanaan kegiatan KWT di Desa Kemanukan. dalam melakukan pengamatan dilaksanakan melalui observasi non partisipasi terutama pada
saat berlangsung kegiatan program. Dalam hal ini peneliti tidak akan mengubah situasi dan kondisi para ibu-ibu. Data-data atau informasi yang
diperoleh melalui pengamatan selanjutnya dituangkan dalam tulisan.
33 Beberapa alasan mengapa dilakukannya pengamatan dalam
penelitian kualitatif, yaitu: 1
Didasarkan pada penelitian pengamatan langsung. 2
Dapat memungkinkan melihat dan mengamati sendiri secara langsung sehingga dapat mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi.
3 Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan
proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data. 4
Mencegah dengan terjadinya bias di lapangan. 5
Peneliti mampu memahami situasi di dalam kegiatan perencanaan kegiatan KWT bagi aktualisasi perempuan di Desa Kemanukan.
6 Dalam kegiatan-kegiatan tertentu, di mana peneliti tidak bisa terjun
secara langsung hanya bisa menggunakan cara pengamatan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data pada saat aktivitas
KWT di Desa Kemanukan, Bagelen, Purworejo. b.
Wawancara Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono 2011:231 adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Sedangkan Koentjaraningrat 1986:139 menerangkan bahwa wawancara terdiri dari wawancara berencana standardized interview dan
wawancara tak berencana unstandardized interview. Wawancara berencana ini terdiri dari suatu pertanyaan yang telah direncanakan
sebelumnya berkaitan dengan data yang akan dicari. Sedangkan