Deskripsi Waktu Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian

64 membantu lansia untuk dapat mengkonsultasikan kesehatan lansia secara lansung kepada dokter dan petugas Puskesmas. Dengan hal ini maka akan membantu lansia dalam menjaga dan memelihara kesehatan mereka. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh kader lansia ibu SA berikut ini: “Ya senam dan cek up pemeriksaan. Pertama bisa bertemu dokter. Bisa konsultasi dengan dokter terhadap keluhan dan penyakit yang diderita.” Para kader bertugas untuk memantau perkembangan lansia. Peran aktif lainnya yaitu membuat undangan, mengingatkan untuk hadir ke posyandu lansia, membantu lansia yang tidak bisa hadir sendiri untuk meminta tolong kepada tetangga atau anaknya, memberikan bantuan kepada lansia yang tidak mampu dengan mencarikan bantuan dari luar. Menurut kader lansia, program yang dijalakan oleh Puskesmas tersebut sangat membantu para lansia untuk memperoleh pengobatan yang lebih baik. Program tersebut tidak hanya mengukur tensi seperti yang sudah terlaksana selama ini, tetapi juga ada pemeriksaan gula darah pemeriksaan asam urat pemeriksaan kolesterol dengan menggunakan peralatan medis yang canggih sebagai mana diungkapkan oleh salah satu kader lansia ibu MR sebagai berikut: “Alhamdulillah kalo saya lihat baik ya ada peningkatan kalo dulu kan sederhana cuman timbang tensi gt aja. Kalo sekarang udah ada pemeriksaan gula darah pemeriksaan asam urat pemeriksaan kolesterol itu juga peralatan medisnya dapet bantuan dari kabupaten dan dari KSM. Alat pengukur tensi yang praktis gt.” 65 Pendapat ibu MR pun di dukung oleh pernyataan ibu SN, beliau mengungkapkan bahwa : “baik yah, penting apalagi buat lansia kalau kita ngga berobat penyakit kita ngga tau apa, waktu itu ibu juga ikut puskesmas, penyakit kronis darah tinggi sudah sembuh. Kita dikasih resep dokter dikasih obat. Setiap jumat minggu pertama kita mengikuti senam lansia pokoknya ikut aja biar sehat.” Faktor yang menjadi pendukung program pemberdayaan lansia di Puskesmas Purwokerto Selatan yaitu keikutsertaan warga yang menjadi kader lansia dimana mereka dapat dikedepankan fungsinya. Faktor yang menjadi penghambat program pemberdayaan lansia di Puskesmas Purwokerto Selatan yaitu keterbatasan jumlah kader yang belum mencukupi bagi semua lansia. Dari pernyataan beberapa subyek penelitian dapat disimpulkan bahwa program cek kesehatan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yakni memeriksa, mengontrol dan memberikan solusi serta saran terhadap kesehatan yang dimiliki oleh lansia pada saat itu. Kegiatan cek kesehatan memang sangat dibutuhkan untuk para lansia yang malas untuk datang ke rumah sakit untuk mengontrol kesehatan, maka dengan adanya kegiatan cek kesehatan yang diberikan puskesmas di setiap Posyandu mampu memberikan solusi bagi lansia yang akses menuju rumah sakit jauh, karna Posyandu lansia tersebut terletak dilingkungan padat penduduk sehingga aksesnya lebih mudah dijangkau. 66 b. Senam Lansia Program senam lansia dilakukan setiap senin minggu pertama di Posyandu Anggrek Bulan dan senin minggu kedua di Posyandu Karya Husada yang dilaksanakan pukul 06.00 – selesai. Layanan senam bagi lansia perlu ditingkatkan agar mereka tetap terlihat segar bugar dengan usia mereka yag sudah lanjut usia. Upaya untuk meningkatkan pelayanan bagi lansia adalah pembentukan kader lansia dan pengadaan program Puskesmas keliling. Program senam lansia memilki tujuan yaitu tercapainya pola hidup sehat bagi peserta Pengelolaan Penyakit DM tipe 2 PPDM dan Pengelolaan Penyakit Hipertensi PPHT sehingga kualitas kesehatan terkendali. Sebagaimana diungkapkan oleh pegawai Puskesmas Purwokerto Selatan yaitu bapak HP sebagai berikut: “Ya salah satunya dengan dibentuknya kader lansia bisa memantau seberapa jauh perkembangan lansia itu. Kedua tadi ada senam ada santapan rohani dan dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan penyuluhan.” Kegiatan sebagai bentuk praktik program Posyandu lansia yaitu kegiatan senam yang diberikan secara rutin dan melibatkan lansia dan instruktur senam lansia. Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas jasmani lansia yang disesuaikan dengan kondisi lansia tersebut. Dengan memberikan program senam lansia maka lansia tidak repot dalam memilih aktivitas fisik yang dapat membantunya dalam menjaga dan memelihara kesehatan mereka. Keadaan ini akan memberikan suasana yang berbeda pada lansia agar mampu meminimalisir stres dan mengalihkan kegiatan yang kurang optimal 67 menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh ibu MR sebagai berikut : “Ya kalo saya denger si mereka katanya seneng disini senam tangan. Mereka seneng banget itu untuk kesehatan para lansia dan simbah itu sendiri.” Ibu AI memperkuat pernyataan ibu MR beliau menyatakan bahwa: “ya saya selalu ikut senam setiap hari senin minggu kedua biar badan saya tetap segar bugar.” Rasa senang dalam mengikuti program senam lansia ini menjadi tujuan dalam memberikan kegiatan senam bagi lansia. Manfaat dari senam tidak hanya dapat dirasakan pada kondisi kebugaran saja tetapi secara psikis akan membantu lansia mengurangi beban pikiran dan stres hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak SO yakni: “saya mengikuti senam karna melihat orang yang ikut senam rata- rata sembuh dari penyakitnya, disamping itu senam juga mampu melancakan peredaran darah, memperpanjang daya ingat, mengurangi pikun, tidak struk.” Program senam lansia ini tidak berjalan lancar, dikarenakan jumlah lansia yang datang selalu berubah-berubah tidak sesuai dengan total jumlah lansia yang ada. Kehadiran lansia yang tidak pernah sesuai ini dikarenakan kurangnya kesadaran lansia itu sendiri karena mereka merasa bahwa diri mereka sudah sehat sehingga tidak perlu mengikuti senam seharusnya kegiatan senam tetap dilakukan meskipun dalam kegiatan sehat sekalipun. Kebanyakan dari lansia mengikuti kegiatan senam ketika mereka merasa dirinya sedang tidak enak badan atau kurang sehat. Seharusnya mereka rutin mengikuti kegiatan senam agar 68 mereka terhindar dari penyakit, disamping iu selain terhindar dari penyakit kegiatan senam mampu mengurangi tingkat setres dan mengurangi tingkat kelupaan seseorang. Dari beberapa pernyataan subyek penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan senam lansia sangat memperhatikan kesehatan lansia melalui beberapa gerakan senam seperti gerakan tekukan, putiran dan getaran yang gerakannya memang dikhususkan untuk para lansia. Senam lansia sangat membantu para lansia untuk mengurangi setres sehingga lansia tetap terlihat segar dan bugar meskipun diusia nya yang sudah lanjut. c. Penyuluhan Kesehatan Lansia Program pemberdayaan lansia yang diberikan Puskesmas Purwokerto Selatan melalui Posyandu lansia sudah lengkap sehingga lansia dapat terfasilitasi dengan baik. Program penyuluhan kesehatan kepada lansia akan membantu lansia dalam memahami dan mengkomunikasikan kebutuhan kesehatan jasmani maupun rohani. Hal ini agar semua program dapat berjalan dengan maksimal. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pegawai Puskesmas yaitu bapak HP untuk pelaksanaan program Posyandu lansia berikut ini: “Kedua tadi ada senam ada santapan rohani dan dilanjudkan dengan kegiatan penyuluhan penyuluhan. Untuk saat ini mereka yang membutuhkan sudah terpenuhi.” 69 Hal ini diperkuat oleh ibu SM beliau mengungkapkan bahwa: “ya kita juga adakan penyuluhan-penyluhan dari kader gitu , ya kita slalu mengajak lansia untuk megikuti program Posyandu Lansia.” Program penyuluhan ini bisa memiliki tema yang beragam. Dari tema kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Hal ini dikarenakan kebutuhan lansia di usia lanjut sangat rawan untuk terjadi gangguan psikis di mana lansia merasakan kesepian dan perasaan terkucilkan serta bagi lansia yang religius selalu memikirkan akhir hidupnya. Namun program penyuluhan kesehatan ini masih belum sesuai jadwal, sehingga masih perlu adanya koordinasi antara kader lansia dengan pegawai Puskesmas. Sejauh ini program penyuluhan dilakukan bila ada pertemuan atau pada saat disela kegiatan cek kesehatan dan senam. Program penyuluhan sangat memberikan semangat hidup yang tinggi bagi lansia , serta memberikan pengertian mengenai makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi lansia sesuai dengan penyakit yang diderita. Seperti yang disampaikan kader menunjukkan bahwa penyuluhan ini sebagai faktor pendukung dalam menguatkan sisi psikis lansia. Banyaknya gangguan dari aspek kesehatan, psikis maupun rohani maka Puskesmas harus mampu memberikan aktivitas yang membantu lansia dalam meminimalisir gangguan tersebut agar kesehatan jasmani dan rohani lansia dapat terjaga.

2. Hasil Ketercapaian Program Pemberdayaan Lansia di Puskesmas

Purwokerto Selatan Ketercapaian pelaksanaan program Posyandu bagi lansia di Purwokerto Selatan sudah dapat dikatakan berhasil. Di mana Puskesmas 70 Purwokerto Selatan telah mampu mendirikan dan melayani sebelas Posyandu melalui kerjasama dengan warga masyarakat. Pokok pelaksanaan ini didukung oleh fasilitas dan pendanaan yang diberikan dari APBD serta penyusunan program yang baik menjadi kelebihan tersendiri untuk melaksanakan program posyandu. Dukungan fasilitas dan kader lansia sangat membantu tercapainya pelaksanaan program pemberdayaan lansia dengan baik. Peran kader dalam pelaksanaan program pemberdayaan lansia yang dilaksanakan oleh Puskemas Purwokerto Selatan sangat signifikan di mana lansia akan lebih mudah untuk meminimalisir kesulitan dan keterbatasan lansia dalam mengikuti program pemberdayaan lansia. a. Cek Up Kesehatan Lansia Peningkatan kesehatan dan kegiatan pemberdayaan lansia di Purwoketo Selatan dapat dirasakan oleh para lansia di mana lansia mendapatkan aktivitas yang bermanfaat untuk penjagaan dan peningkatan kondisi kesehatannya. Hal ini juga sudah sesuai dengan tujuan adanya kegiatan cek kesehatan lansia yaitu untuk memeriksa, mengontrol dan memberikan solusi serta saran terhadap kesehatan yang dimiliki oleh lansia pada saat itu. Hal ini sesuai dengan yang dituturkan oleh kader lansia ibu SA sebagai berikut ini: “Di dalam kegiatan ini sangat membantu. untuk lebih memperhatikan kesehatanya. dengan hadirnya petugas pukesmas juga dokter dan bidan mereka sangat membantu untuk memperoleh penanganan atau pengobatan selanjutnya.” 71 Pendapat ibu SA ini diperkuat oleh pernyataan ibu SI yakni: “iya sangat baik sekali, membantu mengetahui kesehatan dan menambah wawasan , juga untuk mengurangi setres gitu lah dan jadi tambah teman mbak.” Dengan adanya peningkatan kesehatan dan terjaganya kesehatan lansia ini maka dapat dirasakan manfaatnya. Selain itu, lansia juga merasakan adanya komunikasi pelayanan yang baik dari petugas Puskesmas. Kualitas pelayanan menjadi hal yang utama bagi petugas agar lansia dapat merasakan senang dan adanya motivasi yang tinggi lansia akan lebih antusias dalam mengikuti program pemberdayaan lansia. Hal ini didukung dengan terlaksananya program pemeriksaan kesehatan lansia secara menyeluruh sehingga lansia dapat mengetahui hasil tes secara cepat. Hal ini dikemukakan oleh ibu SN sebagai berikut: “Baik yah. penting apalagi buat lansia kalo kita gak berobat penyakit kita gak tau. waktu itu ibu juga ikut puskesmas, penyakit kronis darah tingginya susah sembuh. Kita dikasih resep dokter dikasih obat. Setiap hari jumat pertama kita senam esensi lansia pokoke ikut aja biar sehat.” Pernyataan ibu SN juga di perkuat oleh ibu TH yakni : “ya membantu sekali membuat badan terasa segar setelah datang ke posyandu lalu diberikan obat.” Kualitas pelayanan dengan tujuan untuk membantu lansia dengan segala permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh lansia ini menjadi petugas harus mampu memberikan palayanan yang maksimal. b. Senam Program senam lansia dalam program pemberdayaan ini mampu menarik minat lansia dalam mengikuti program-programpemberdayaan 72 lansia. Dalam tujuan menjaga dan memelihara kesehatan lansia harus memiliki kegiatan yang aktif dan yang bermanfaat bagi penjagaan kesehatan. Dengan meningkatnya minat lansia dalam mengikuti senam lansia ini menunjukkan bahwa program pemberdayaan lansia dapat meningkatkan kepercayaan lansia dalam mengikuti program pemberdayaan melalui Posyandu hal ini dikemukakan oleh kader lansia ibu SM yakni : “Dan semenjak berdiri posyandu lansia ini ya antusiasnya bagus sekali hampir semuanya berminat.” Minat lansia dalam mengikuti program pemberdayaan semakin baik di mana penyusunan kegiatan antara senam, pemeriksaan dan penyuluhan disusun dengan baik. Sehingga lansia lebih terarahkan untuk mengikuti dari awal sampai akhir. Pelaksanaan senam sendiri diberikan sesuai dengan kebutuhan lansia sendiri. Timbulnya rasa senang dengan adanya pengemasan senam ini menjadi tolok ukur partisipasi lansia dalam mengikuti senam. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu MR yakni ; “Ya kalo saya denger si mereka katanya seneng disini senam tangan. Mereka seneng banget itu untuk kesehatan para lansia dan simbah itu sendiri.” Pembekalan keterampilan senam ini akan membantu lansia untuk memiliki kegiatan yang maksimal dalam menjaga kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan senam mampu dikuasai oleh lansia dan dipraktekkan mandiri diluar jadwal kegiatan. 73 c. Penyuluhan Kesehatan Lansia Program penyuluhan kesehatan dalam program pemberdayaan lansia ini telah tercapai dengan baik. Hal ini dikarenakan program penyuluhan sebagai solusi menyelesaikan masalah kesehatan dan sarana pencegahan memburuknya psikis lansia karena banyaknya gangguan. Hal ini sesuai dengan peryataan ibu SM yakni: “kita memberikan penyuluhan seperti itu ya jadi minatnya untuk mengontrol. Kadang-kadang ada yang pusing-pusing gitu ya besok datang ke lansia gt ada pak dokter ada bu dokter.” Pemberian penyuluhan ini akan membantu lansia untuk melakukan aktivitas dan menjaga kesehatannya dengan maksimal. Dengan penyuluhan maka lansia akan tahu bagaimana pola makan yang baik, pola aktivitas yang baik, istirahat yang baik dan menjaga pola hidup sehat secara jasmani dan rohani yang maksimal. Seiring berjalannya program pemberdayaan lansia di Purwokerto Selatan ini tidak sedikit dalam menemui hambatan yang dirasakan oleh petugas puskesmas, kader lansia dan lansia. Dari pegawai Puskesmas menyatakan tidak ada hambatan hanya saja keterbatasan petugas dibandingkan dengan lansia yang ditangani. Selain itu, kader lansia mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan program pemberdayaan lansia lansia merasakan adanya hambatan dalam mengkoordinasi lansia dan memotivasi lansia untuk hadir dengan rutin. Akan tetapi, sebagian besar lansia tidak menyatakan kesulitan dalam mengikuti program